1 Bulan Kemudian.............
Varia terbangun saat jam menunjukkan pukul setengah 5. Reno masih memeluk nya begitu erat. Varia tersenyum melihat wajah suaminya yg terlihat lelah itu. 2 hari ini jadwal operasi suami nya itu full sampai dia pulang ke rumah sekitar jam 1 pagi.
Sebulan ini keluarga varia begitu bahagia. Reyhan yg sudah tinggal bersama mereka walaupun hak asuh reyhan masih di urus oleh sahabat-sahabat reno. Reyhan tidak mau lagi kembali ke rumah itu lagi dan meminta varia serta reno membawa nya pulang.
Awalnya varia ragu tapi melihat reyhan yg memohon, varia begitu tak tega. Varia hanya takut lisa akan marah karna reyhan memilih tinggal bersama dirinya tanpa pemberitahuan dulu ke lisa.
Tapi ternyata langkah varia dan reno memperbolehkan reyhan tinggal di rumah mereka adalah tindakan yg tepat. Karna sudah sebulan ini lisa tidak menyadari anaknya tidak ada di rumah. Atau memang dia tidak peduli? Varia tidak bisa membayangkan bagaimana jika reyhan tetap tinggal disana sendirian tanpa ditinggali apapun.
"Mas, bangun yuk. Sholat dulu abis itu tidur lagi." Ucap varia mengelus pipi reno dengan lembut. Reno membuka matanya dan tersenyum manis ke arah varia. Dia memeluk erat varia.
"Morning sayang." Ucap reno yg mengecup dahi varia dan memeluk nya erat. Rutinitas yg selalu dilakukan reno setiap pagi yg selalu membuat varia meleleh.
Reno semakin mesra dan memanjakan dirinya semenjak varia hamil. Reno hanya berpikir dia harus meratukan varia yg sudah banyak berkorban untuk dirinya. Wanita yg selalu mencintai dirinya dan masa lalu nya. Dia bahkan menyayangi anak-anaknya seperti anaknya sendiri. Reno berjanji tidak akan pernah meninggalkan varia sampai kapanpun. Sampai maut memisahkan mereka. Tidak ada yg akan bisa menggantikan sosok varia di hati reno.
"Sholat dulu yuk mas. Abis itu baru tidur lagi. Kamu ambil wudhu dulu gih. Aku siapin sarung sama sajadahnya." Ucap varia yg mencoba melepaskan pelukan reno.
"Sebentar lagi yah sayang. Biarin aku peluk kamu dulu. Aku kangen." Kata reno yg enggan melepaskan pelukannya.
"Mas, udah waktunya sholat. Kan kita ngga boleh nunda sholat. Nanti abis sholat kamu boleh peluk aku lagi deh." Kata varia yg mengusap-usap pipi reno.
Reno langsung memasang wajah cemberut nya. "Kalo anak-anak udah bangun mah kamu milik mereka. Aku nya susah buat meluk kamu. Jangankan meluk, berduaan aja susah. Apalagi si abang kalo ngeliat kamu ngga bisa lepas. Kemana aja selalu ikut."
Varia hanya tertawa kecil melihat tingkah bayi tua nya ini.
"Mas, ya kali kamu cemburu ama anak kamu sendiri? Lagian kan kamu tau si abang emang harus dapet perhatian lebih."
"Tapi kamu suka lupain aku."
Varia kembali tertawa. Susah juga buat membujuk suaminya itu.
"Mas, kemarin kata dokter arsy kita udah boleh 'berhubungan' lagi loh. Kamu ngga ada niatan buat nengokin si dede?" Ucap varia menggoda
"Ok abis sholat subuh aku bakalan nengokin si dede. Ayo buruan kita sholat." Ucap reno begitu bersemangat.
"Nengokin dede nya ntar malem aja yah, mas? Aku kan mesti kerja. Udah gitu aku juga harus nyiapin keperluan anak-anak sekolah. Kamu juga kan baru balik jam 1 tadi. Pasti capek. Boleh ya?"
"Yaaaahhhh" Ucap reno lemas. Mukanya seperti anak icha jika keinginannya tidak di penuhi. Bikin varia gemas.
Varia menangkup wajah reno dan mengecup bibirnya sebentar. Membuat reno sedikit tersenyum. Istri polosnya sudah bisa menggoda suaminya sendiri.
"Ngga apa-apa yah sayang. Beneran janji ntar malem kamu bisa nengokin si dede. Si dede juga pasti seneng bisa di tengokin ayah nya."
"Janji?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married (by kontrak)
Romance"Menikahlah dengan gue" Ucap pria tampan yg sedang duduk di depan varia. "Maksud mas?? Kita baru kenal, dan mas mengajak saya untuk menikah??" Tanya varia kaget. "Yahh.. menikah lah dengan gue. Tapi bukan pernikahan atas dasar cinta, tapi atas dasa...