XX. Setelah menikah

4.1K 223 5
                                    

Reno akhirnya selesai dengan ritual mandinya (lebih tepatnya menyalurkan gairahnya), Mencoba menahan dirinya. Ia bingung kenapa ia mudah terangsang hanya karna melihat paha mulus varia. Ia bahkan pernah digoda wanita yg setengah telanjang di depannya tapi ia tidak terangsang. Tapi ada apa dengannya?

"Mas, kamu mandi lagi?" Tanya varia heran
"Iii--iiiya."
"Tapi tadi kan udah mandi. Pas sebelum sholat."
"Iya abisnya gerah. Udah akh jangan banyak nanya." Jawab reno kesal.
"Yeah kan cuman nanya doang kali. Yudh, makan yuk. Makanannya udah di anter."
Reno mengambil jaket yg sengaja ia sampirkan di sofa kamar hotelnya. Ia melempar jaket itu ke varia.
"Tutupin paha kamu pake ini. Kayaknya kaosnya kekecilan, jadi ga nutup paha kamu."
"Kan aku tadi mau bilang gitu mas. Mas nyuruh. Yaudah aku pake." Varia mengambil jaket reno dan segera menutupi pahanya. Reno melihatnya. Sedikit kecewa tapi itu lebih baik. Bagaimana jika tiba-tiba 'adik kecilnya' bangun dan meminta yang lebih? Bahaya bukan?

Varia dan reno selesai makan dan bersiap untuk check-out dari hotel. Edgar dan nita pun akhirnya datang dan membawa pakaian varia.
"Abang ikh lama deh nganternya." Ucap varia
"Yeah kayak ga tau aja kamu. Abang kan masih penganten baru. Abis 'bertarung' semalem, capek de."
"Mas, ikkhh vulgar banget sih kamu." Kata Nita yg malu2.
"Eehhhmm bertarung? Abang berantem ama mba nita?" Tanya varia polos
"Adduuhhh kamu polos banget sih de. Ren, lo belom ngapa2in ade gue?"
"Blom sempet bang. Kecapekan semalem." Jawab reno seadanya. Ga mungkin kan dia bilang hubungannya sama varia.
"Kalian ngomongin apa sih? Aku ga ngerti."
"Ntar malem yah minta ajarin ama reno." Kata edgar tertawa sambil mengacak-acak rambut adek kesayangannya yg polos.
"Mas iikkkhh udahan. Varia sampe bengong ga ngerti itu." Ucap Nita yg mencubit suaminya

Varia, reno, edgar, dan nita pun keluar hotel. Mereka segera menuju kerumah baru yg sudah disiapkan reno. Rumah itu baru selesai dibangun 3 bulan yg lalu. Rencananya itu buat investasi, tapi karna ia sudah berkeluarga, ia harus menempati nya. Tidak mungkin ia harus membawa keluarga kecilnya ke apartemen miliknya yg sempit itu.

Mereka semua sampai di depan rumah minimalis yg bernuansa putih dan coklat. Meskipun terkesan minimalis, varia tahu bahwa rumah ini juga terlihat mewah.

 Meskipun terkesan minimalis, varia tahu bahwa rumah ini juga terlihat mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Wah jadi keren gini ren rumah lo. Bagus nih." Kata nita
"Desainnya bagus. Minimalis tapi juga mewah." Komentar edgar yg juga seorang arsitek
"Thank you, masuk yuk."

Semua orang masuk, terkecuali varia yg masih betah memandangi rumah reno yg akan ia tempati sekarang. Ia bukan terlahir dari keluarga yang kaya raya. Rumahnya bisa dibilang 1/4 nya dari rumah reno. Bahkan rumah edgar di bali yg menurut varia sudah mewah, masih kalah dengan rumah reno ini. Belum lagi lingkungan rumahnya yg terkesan tertutup. Sulit rasanya bisa bersosialisasi di lingkungan ini. Kalo kata bunda, 'ga bakalan bisa minta cabe ini mah ke tetangga'.

"Var, kamu ga mau masuk? Mau sampe kapan mandangin rumah nya?" Tanya reno
"Akkhh iya mas."
"Mas, kita mesti banget tinggal disini yah? Kenapa ga ke apartemen aja mas? Atau rumah yg lebih kecil misalnya."
"Kenapa? Kamu ga suka rumahnya?"
"Suka sih. Tapi ini gede banget mas. Aku malah takut. Apalagi kamu sering di rumah sakit. Kalo cuman aku sama icha kan takut."
"Kan ada security nya nanti, ada mbo inah sama anaknya juga. Kamu ga sendiri."
"Iya sih tapi tetep aja...."
"Udah masuk yuk."

Married (by kontrak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang