CHAP 1. ZEEDIEN

20.9K 405 8
                                    

Baca sampai eps akhir, mungkin di eps awal belum se'seru yang di pertengahan dan akhir. Makasih buat yang udah baca.

TINGGALKAN JEJAKMU

START

GAGAL DALAM PERJUANGAN BELUM TENTU KEMUNDURAN
FAILED IN STRUGGLE DOESN'T MEAN DECLINE

DIEN XUYIN

Gadis cantik dengan rambut hitam kecokelatan wavy bob hair bergelombang terurai begitu saja dan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya.

Gadis yang menggunakan celana panjang dan longgar layaknya celana kulot dan baju perut itu sedang memegang koper hitam miliknya

Dia menyapu semua area luas Beijing Capital International Airport, begitu banyak orang-orang yang berlalu lalang melewatinya

"爸爸 飞机什么时候起飞 Bàba fēijī shénme shíhòu qǐfēi,"(ayah jam berapa pesawat akan berangkat) ucap gadis cantik yang menghembuskan nafasnya lelah menunggu pesawat menuju Indonesia

"Bentar lagi sayang," kata ayah-Rendy mengelus surai sang putri

'Fēi wǎng yìnní de hángbān jíjiāng qǐfēi, huānyíng dàjiā dēng jī' (penerbangan menuju Indonesia akan berangkat semuanya di persilakan memasuki pesawat)

Pancaran senyum di bibir manis Dien begitu saja bersinar, akhirnya usaha gadis itu untuk menunggu terbayar juga. Dia memasuki pesawat lalu di ikuti ayah dan ibunya

Dia duduk sendiri di depan kursi ayah dan ibunya. Dia akhirnya merasa lega bisa pulang dari Beijing menuju Indonesia. Ke negara tanah air yang sangat kaya akan sumber daya alam. Dien bangga menjadi bangsa negara Indonesia

Pesawat pun terbang menerpa angin di atas udara. Dien melihat alam Cina yang sangat indah, tak lama kemudian dia juga melihat laut yang luas dan dalam hitungan puluhan menit setelah itu dia melihat alam Indonesia yang tak kalah Indah dari Cina.

Pesawat berhenti di bandara internasional Soekarno Hatta. Dien menarik koper miliknya menjauh dari pesawat bersama kedua orang tuanya.

Sebuah taxi berhenti di hadapan mereka. Itu adalah taxi yang di pesan Rendy. Mereka pun menaiki taxi itu untuk menuju pulang. Dien melihat air mancur mini dan monas di tengah jalan ibukota negara

Dan inilah hal yang sangat di benci oleh Dien yaitu macet di tengah jalan. Banyak mobil yang baris berbaris di jalanan. Macet yang di sebabkan oleh anak pelajar SMA yang tawuran di tengah jalan.

Dien jadi sangat yakin kalau 'MENUNGGU' adalah pekerjaan yang sangat membosankan. Itu adalah pekerjaan yang selalu ingin dihindari oleh Dien tapi tanpa disuruh pekerjaan itu datang sendiri

Dien membuka aplikasi di ponselnya dan melihat foto-foto Dien bersama sahabatnya saat berada di Indonesia tiga tahun yang lalu.

Dia juga melihat foto-fotonya bersama sahabatnya yang berada di Cina. Menurut pendapat Dien, Cina adalah negara yang paling bebas di bandingkan dengan negara Indonesia. Entah kenapa pemikiran Dien merasa seperti itu.

Setengah jam macet sudah berlangsung, dan kini mereka sudah tiba di depan mansion yang tidak terlalu besar sekali seperti mansion orang yang sangat kaya di Indonesia. Walaupun begitu, mansion mereka itu masih termasuk mansion besar di kota Jakarta

Dien langsung menaiki satu persatu anak tangga menuju kamar yang sudah lama dia tinggalkan. Dia sangat merindukan suasana kamarnya ini yang dihias dengan warna hijau muda dan langit-langit kamarnya berwarna biru muda. Warna kesukaannya itu melambangkan alam yang luas.

ZEEDIEN  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang