Mereka sangat menikmati suasana ini. Disini mereka tertawa lepas karena sangat merasa bahagia. Momen seperti iniMereka sangat menikmati suasana ini. Disini mereka tertawa lepas karena sangat merasa bahagia. Momen seperti ini sangat langka.
Katika sunset sudah mulai, matahari sudah mulai bersembunyi dan langit sudah berubah warna menjadi jingga. Disini mereka juga berfoto, tapi foto mereka hanya bayangan saja yang memperlihatkan foto mereka seperti asthetic.
Hari ini adalah hari dimana mereka banyak tertawa. Mungkin nanti setibanya di rumah, mereka akan menangis atau sedih.
Orang-orang yang ada di pantai itu perlahan demi perlahan sudah mulai berkurang karena hari sudah mulai gelap. Begitu juga dengan mereka yang akan pulang.
Dara mengantar mereka satu persatu ke rumah masing-masing. Tapi yang lebih dulu dia antar adalah Dien karena dia anak yang paling pengen pulang sedari tadi.
Setibanya di depan mansion Dien yang begitu gelap. "Kalian hati-hati ya!" Ujarnya sambil melambaikan tangannya
"Rumah lo gelap banget." Dara bergidik ngeri melihat rumah Dien yang begitu gelap.
"Iyalah, Mujin sama pujin belum pulang. Mereka lagi kerja."
"Lo gak takut?" Pertanyaan konyol keluar dari mulut Yobela
"Mana ada orang takut ke rumahnya sendiri. Aneh kamu."
"Ada," tungkas Mutiara. Semua mata tertuju kepadanya.
"Siapa?"
"Yobela," jawabnya sambil terkekeh
Pletak.
"Enak aja lo bilang gue takut di rumah." Yobela mencetak kepala Mutiara.
Mutiara yang merasa kesakitan mengelus elus kepalanya. "Emang kenyataan kan?"
"Udah - udah kita pulang aja udah malam lagi," Saran Dara supaya pertengkaran antara kedua tidak terjadi.
"Ta-ta Dien," sapa Yobela melambaikan tangannya
"Hati-hati!" Ujarnya dan melihat mobil itu mulai menjauh dan hilang seakan dimakan kegelapan. Dien memasuki mansionnya yang masih gelap dan menyalakan semua lampu penerang ruangan itu.
Dia menaiki tangga kamarnya dan menggantungkan tasnya di meja belajarnya setelah itu, dia langsung memasuki kamar aja mandi. Dia adalah orang yang harus mandi dua kali sehari. Jika dia tidak mandi maka dia akan merasa gatal dan gerah.
-
Dien memasak makanan untuknya dan untuk kedua orang tuanya yang masih belum datang. Dia bisa dikategorikan dalam perempuan yang bisa masak tapi tak sehebat chef-chef di restoran sana. Dan dia juga hanya bisa memasak makanan sederhana seperti telur di sambal, ayam di goreng, dan lain-lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEEDIEN [End]
Teen FictionHanya seorang gadis yang mampu memberikan rasa sayang dan cinta kepada pemuda yang tidak pernah mendapat kasih sayang dari siapapun sebelum gadis itu muncul dalam kehidupannya.