Ini akan Up beberapa lagi menuju ending, jadi jangan galau dan gelisah.
Yobela : buat apa galau thor? Lo aja gak punya pembaca hahahaha.
Dara : tau tuh, sok banget jadi author.
Author : bukan urusan lo berdua. Gue hapus lo dari peran cerita gue. Mampus lo.
Dara : ck, diancam mulu.
Yobela : sialan lo author.
Author : yang gak di pentingin pacar dan mamahnya minggir gih gue mau lanjut cerita gue.
Dara : lo nyindir gue. Lanjut aja.
Yobela : HAPPY READING TO ALL
Dara : alay lo. Vote yah!
Dien duduk tenang bersama Dara di sebelahnya. Di depannya sudah ada Zui dan Cleo yang duduk menyilangkan kedua kaki. Padahal mereka berdua menggunakan celana pendek.
Sebenarnya tidak ada masalah kalau mereka pakai celana pendek. Cuman yang menjadi masalah adalah mereka sedang berada di markas geng Destroy yang sudah dipenuhi dengan anggota - anggota geng itu. Dan yang paling...paling...paling...parah adalah ; Zee, Samuel dan anggota intinya sedang duduk di sebelah mereka kanan dan kiri.
Dien dan Dara hanya pura-pura menyibukkan diri dengan ponselnya. Mereka merasa benci kepada pacar masing-masing karena sudah berani membawa cewe bermodelan seperti Zui dan Cleo ke sini, tempat mereka setiap hari berkumpul.
"Zee, nih kamu rokok. Cowo yang merokok itu cool tau gak? Yah, kalau aku dengar-dengar cowo yang gak merokok itu katanya sih banci." Zui menyodorkan sebatang rokok dan mancis kepada Zee.
Dien yang mendengar itu melipat tangannya di depan dada sambil melihat Zui dengan satu alis matanya naik. Ekspresinya menunjukkan kalau dia sedang dipenuhi dengan tanda tanya. Kenapa Zui menyogok Zee untuk merokok? Aneh bukan? Waras mba? Ke RSJ dulu kali yaa?
"Dia gak merokok. Kalau kamu memang mau lihat cowok yang gak banci lebih baik pacar sendiri aja deh kamu suruh. Gak usah nyogok pacar orang," Ketus Dien dengan nada sedikit tinggi. Enak saja dia menyuruh pacar orang buat merokok.
"Yah aku nyuruhnya Zee sahabat gue. Kok kamu yang sewot yah?"
"Oh sahabat yah? Waras mba? Udah makan belum? Kalau belum makan, makan dulu yah! Atau perlu aku beliin makanan mahal? Kamu tau kan kalau aku itu pacarnya Zee dan kamu itu cuman sahabat paksaan. Kamunya aja yang baperan dianggap jadi sahabat tapi padahal kamu aja gak tau gimana mereka kalau dekat-dekat sama kamu." Nada suara Dien semakin tinggi semakin panjang karena geram melihat Zui
"Lo udah open BO, belum?" Tanya Dara yang juga melihat geram Zui yang duduk dengan tidak sopan di depan pacarnya.
"Maksud lo? Lo bilang gue jalang yah?"
"Hihihi, merasa yah? Sebenarnya sih gue gak bilang lo jalang tapi syukur deh nyadar."
"Lo?" Geram Zui marah dan geram. Dia menunjuk Dara menggunakan jari telunjuknya.
"Apa?"
"Kenapa lo bilang gue jalang anjing?"
"Terus dengan penampilan lo yang begini pantasnya dibilang apa hah? L*nte? Tante- tante? Atau...atau tante girang aja kali yah?" Dara melihat penampilan Zui dari bawah sampai atas.
"Dasar!" Zui berdiri dan hampir menampar pipi Dara tapi sebelum itu terjadi, Riyan sudah terlebih dahulu memegang tangan Zui.
"Jangan main kasar sesama cewe. Kalau sama-sama cewe yang dinasihati harus nyadar. Mereka nasehati lo karena mereka sayang sama lo." Riyan menghempaskan tangan Zui.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZEEDIEN [End]
Ficção AdolescenteHanya seorang gadis yang mampu memberikan rasa sayang dan cinta kepada pemuda yang tidak pernah mendapat kasih sayang dari siapapun sebelum gadis itu muncul dalam kehidupannya.