CHAP 8. ZEEDIEN

4K 135 0
                                    

Dukung author guess
VOTE
Komen
Share

Kara yang melihat itu merasa cemburu dan sangat marah sehingga dia menekan kuat luka Alan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kara yang melihat itu merasa cemburu dan sangat marah sehingga dia menekan kuat luka Alan. "Kalau gak iklas gak usah di obatin.'' Alan memegang tangan Kara dan menepisnya kasar.

Kara bangkit dari hadapan Alan dan pergi meninggalkan kantin dengan menghentak hentakkan kakinya. "Sialan banget tuh si murid baru. Dia udah berani dekat dekat sama Zee," ucap Kara setelah tiba di taman belakang.

"Lo sih udah jadian sama si Zee masih aja dekat sama si Alan. Itu namanya pengkhianat," Ketus Cheng Zui.

"Apa, lo bilang gue pengkhianat. Lo yang pengkhianat, lo suka kan sama Zee?" Tanya Kara.

"Kalau iya kenapa?, gue suka tapi gue gak rebut dari lo. Lo juga pengkhianat. Lo udah tau Novi suka sama Alan tapi lo malah ciuman dengan Alan di depan Novi."

"Tau nih, yang pengkhianat di sini itu lo bukan kita," Ketus Rita. "Ooo jadi lo belain dia, yaudah kalau gitu kita end. Kalian itu musuh dalam selimut tau gak?" Ucap Kara dengan marah dan langsung pergi diikuti oleh Della sendiri.

"Lo yang musuh dalam selimut bukan kita anjing!" Teriak Novi.
_

"Udah," kata Dien memberesi kotak P3K yang dipakainya. "Makasih," kata Zee dengan nada dingin sambil menatap lekat mata Dien. "Sama-sama," jawab Dien dengan tersenyum manis.

"Dien, lo di panggil pak Andi ke ruangannya," panggil seorang gadis yang datang menghampiri mereka. "Pak Andi itu siapa?" Tanya Dien kepada Mutiara.

"Lo cepat yah!" Ujar gadis yang memanggilnya tadi dan pergi begitu saja setelah Dien mengangguk walaupunDien tidak mengerti siapa dan dimana ruangan pak Andi.

"Pak Andi itu guru olahraga kita, bapak itu termasuk guru paling killllllll di sekolah ini. Ruangannya di sebelah ruangan bapak kepala sekolah. Nanti juga ada namanya di depan pintu."

"Tapi ada apa yah, biasanya sih pak Andi itu kalau manggil itu berarti ada masalah. Apa jangan-jangan lo buat masalah lagi?, haaaaaaaah mampus lo," kata Dara menakuti  Dien

"Iya tuh biasanya dia kan manggil anak cowok. Cuman lo tuh cewe yang udah di panggil pak Andi," saut Yobela juga menakuti Dien.

"Udah tuh, lo sana!, nanti lo makin dihukum lagi," ucap Mutiara mulai mendorong Dien. Dengan takut, Dien berjalan menuju ke ruangan Pak Andi.

Dien menuruni tangga dengan cepat karena takut kena amukan sama guru yang di cap dengan guru killer di sekolah itu. Setibanya di depan ruangan yang tertulis 'RUANGAN P. ANDI'.

ZEEDIEN  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang