CHAP 19. ZEEDIEN

2.5K 87 0
                                    

Janganlah kamu jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika Kita tidak lemah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Janganlah kamu jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika Kita tidak lemah.

                                                                 ☆☆☆☆☆

'Kalian seperti anak babi yang tidak dikasih makan. Selalu berkoak-koak, kalian lah murid paling o'on di sekolah ini tapi kelakuan kalian tidak bisa diubah sedikit pun'

'Kenapa ada yang mukul mukul meja?, kalian pikir meja itu tidak kesakitan hah?, kalau kalian yang di pukul bagaimana?'

'Kenapa ribut kali?, mulutnya gak bisa di kompromi kan bentar. Guru-guru sedang rapat. Kalian jangan mengganggu. Kalian murid yang selalu bikin nama sekolah jelek. Kalian kelas yang tidak pernah bikin nama sekolah harum. Kalian kelas yang paling aneh di sekolah ini. Ribut kalian juga sudah kayak orang-orang yang mengobral barang-barangnya di pasar'

Itulah ragam ocehan guru-guru yang keluar masuk dari kelas itu. Sampai-sampai Dien heran. Sebelumnya Dia tidak pernah memasuki kelas seperti ini.

"Woi - Woi kita ke kantin yuk!, sekalian lihat anak kelas XI IPS C mereka semua lagi nyanyi pake gitar," kata Mutiara kepada Dien dan Dara yang ada di belakang kursinya.

"Lo mah ke kantin cuman mau lihat orang main gitar aja," kata Dara masih fokus pada ponselnya

Mutiara langsung merebut ponsel Dara. Tapi sebelumnya karena Dara memegangnya erat, ponsel itu sudah terlebih dahulu mati. "Lo enak punya cowo. Lah gue yang jomblo," katanya dengan wajah memelas

"Balikin ponsel gue nyet," teriak Dara mengejar Mutiara yang sudah berlari keluar kelas sambil membawa ponsel Dara

"Kita ikut yuk Di!" Ujar Yobela menunggu Dien menyimpan buku-bukunya

"Yuk!" Ujar Dien keluar dari kolom kursinya dan mengikuti Yobela keluar kelas.

"ATTENTION PLEASE!" Ujar Ceng Zui di tengah-tengah lapangan. Semua murid-murid berkumpul mengelilinginya

"Itu kenapa ramai-ramai?" Tanya Yobela kepada Dara dan Mutiara yang berhenti karena mendengar teriakan Ceng Zui

"Gue juga gak tau. Kita lihat yuk!" Ujar Mutiara berjalan ke arah kerumunan itu.

Mereka menyelinap ke tengah-tengah orang yang begitu padat. Walaupun begitu mereka berhasil sampai di depan sehingga mereka bisa melihat jelas Ceng Zui sedang berdiri dengan bersedekap dada.

Di depan sana juga anggota geng Destroy sedang asik memperhatikan Ceng Zui. Dengan gaya masing-masing yang menunjukkan kalau mereka cowok cool di sekolah itu. Mata Zee langsung tertuju kepada Dien yang berdiri diantara Mutiara dan Dara.

"Gue, Ceng Zui anggota inti girl geng Destroy ingin menyampaikan tantangan kepada..." Dia menjeda ucapannya dan berjalan ke depan Dien

"Dien Xuyin pacar dari ketua geng Destroy," katanya lagi dan menjedanya.

ZEEDIEN  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang