CHAP 28. ZEEDIEN

2.1K 71 0
                                    

Janganlah biarkan dunia menggenggammu,
Tetapi letakkanlah dunia ditelapak tanganmu dan genggam.

                             ****

Doubledaite

Zee meletakkan kepalanya di bahu Dien. Dan matanya juga terpejam dengan tangan yang setia menggenggam tangan Dien.

Dara memasang musik romantis membuat Zee sempat membuka matanya.

Duapuluh menit mereka sudah tiba di depan restoran mewah. Mereka turun dan berjalan beriringan. Dan tidak lupa, Zee masih memegang tangan Dien.

Mereka duduk di meja untuk dua pasangan.

Seorang pelayan datang membawakan buku menu sambil tersenyum melihat Samuel dan Zee. Dara yang melihat itu merasa jengkel. "Mau pesan apa mba?"

Dara mengambil buku menu yang disodorkan pelayan itu. "Gue mau pesan mie goreng sama es krim cokelat, lo?" Tanya Dara kepada Dien

"Aku es teh aja. Soalnya aku udah makan, kamu Zee?"

"Samain aja!" Ujarnya dingin membuat pelayan itu terkesima.

"Kamu El?" Tanya Dara kepada Samuel

Setelah memesan makanan dan makanan mereka sudah tersedia di meja bundar itu. Tapi walau begitu, pelayan itu masih berdiri di situ sambil tersenyum - senyum sendiri.

Dara memasang muka judesnya. "Lo kenapa masih disitu?"

"Jadi gini mba, kami kadang punya promo. Jadi kalau ada promosi kami bisa menelepon kalian."

"Lalu?" Dara menaikkan alisnya.

"Apa saya bisa meminta nomor mas masnya?" Pelayan itu menyisipkan sejumput rambutnya ke daun telinganya.

"Kami gak butuh promo!" Ketus Dara. Pelayan itu pergi dengan menghentakkan kakinya

Setelah acara makan-makan sudah berakhir, mereka memutuskan untuk pergi ke bioskop bareng, itu bukanlah saran dari Dien atau Dara,  tapi itu adalah saran dari Samuel. Entah apa motif Samuel mengajak mereka ke bioskop. Katanya sih, itu tempat orang-orang kalau sedang kencan.😒

Sekarang mereka sedang di depan bioskop. Mereka memutuskan untuk menonton. Samuel dan Zee membeli tiket kepada mereka. Sedangkan Dien dan Dara, mereka membeli dua popcorn dan empat minuman.

Setelah itu, mereka mendekat ke Zee dan Samuel. "Gue udah beli tiket yang kursinya sama. Kursi kita paling sudut belakang," jelasnya memberikan tiket itu kepada masing-masing orang.

Dien dan Zee masuk duluan dan duduk di kursi paling pinggir dan sudut. Dara duduk di samping Dien dan di susul Samuel di sampinya. Tempat ini gelap, hanya layar lebar yang menyala menyemburka cahayanya menerangi sebagian tempat itu. Dan semua kursi sudah di penuhi orang-orang. Dan kebanyakan yang berpasangan.

Waktu film yang mereka tonton berdurasi satu setengah jam dan mereka sudah datang pukul empat tepat.

Satu jam sudah mereka menonton. Karena merasa bosan, Zee meletakkan kepalanya di bahu Dien dan memejamkan matanya. Dia adalah tipycal orang yang tidak menyukai hal-hal yang berbau romansa tiruan. Yang maksudnya yang hanya palsu tidak asli. Susah banget jelasin nya, jadi maksudnya Zee tidak suka menonton film romansa karena pemeran utamanya tidak benar-benar pacaran padahal mereka sudah melakukan hal yang tidak benar.

Dien masih asik menonton sambil memakan popcorn nya. Dia menoleh melihat Dara. Dan matanya membulat melihat Dara dan Samuel sedang berbagi rasa. Maksudnya, sedang bercumbu, berciuman. Dara tidak mengetahui kalau Dien melihatinya karena dia membelakanginya.

ZEEDIEN  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang