CHAP 26. ZEEDIEN

2.2K 68 0
                                    

Tidak ada jarak yang begitu jauh                Untuk dua hati yang saling mendekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada jarak yang begitu jauh
               Untuk dua hati yang saling mendekat.
 
                                                                       ❄❄❄

"Makan gak usah diliatin!" Ujar Dien yang merasa risih karena sedari tadi diliatin oleh Zee

Bukannya makan, Zee malah berdiri dan pergi keluar dari kelas. "Kamu mau kemana?" Zee berbalik setelah mendengar pertanyaan Dien.

"Mau baris," jawabnya asal dan pergi lagi melanjutkan langkahnya yang tertunda.

Dien menarik tangan Zee. "Tunggu dulu!" Ujarnya dan melepaskan pegangannya. Dia berjalan ke tasnya dan mengambil sesuatu dari tas itu. Dan ternyata yang diambilnya adalah topi dan dasi sma.

Dien memasangkan dasi itu setelah Zee menunduk dengan senyuman yang selalu diwajahnya.

Cekrek.

Satu foto sudah masuk dalam kamera Mutiara. "Sosweet banget sih?, mau disini aja udah baris tuh," kata Mutiara berjalan apa keluar kelas setelah menyimpan kameranya.

"Zee kamu tampan," ucap Dien tanpa sadar

"Pacar siapa nih?" Refleks pertanyaan itu membuat Dien sadar apa yang dikatakan.

"Emang aku bilang apa?"

"Lo bilang 'aku sangat mencintaimu Zee'" alibi Zee

"Aku bilang gitu yah?" Tanya Dien memastikan begitu juga Zee langsung mengangguk.

"Terus kamu jawabnya apa?" Zee matikutu ditempatnya.

"Kita baris aja!" Ujar Zee keluar dahulu dari kelas. Dien melihat aneh kepada Zee

                        SETELAH UPACARA

Zee langsung pergi meninggalkan barisannya.

"Kamu mau kemana?" Pertanyaan Dien membuat Zee berbalik dan menghadap sang kekasih

"Mau bolos."

"Topi sama dasinya kembalikan dulu!" Ujarnya melipat tangan di dada.

"Pelit banget," kata Zee membuka dasi dan topinya.

"Gak gitu juga Zee, kapan-kapan kamu pasti baris lagi. Tapi kamu lupa bawa topi sama dasinya. Kamunya yang kena hukum juga."

Zee yang merasa gemas langsung mengusap pucuk kepala Dien dan memberikan topinya.

"Gue pergi," pamitnya dan berbalik, tapi sebelumnya dia berkata, "nanti bekalnya di bawa ke kantin!" Ujarnya dan melangkah meninggalkan Dien.

                                  ISTIRAHAT I

"Kita ke kantin yuk!" Ujar Yobela berdiri dari kursinya.

ZEEDIEN  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang