ZEEDIEN [End]

SPOILER

"Lo suka sama sepupu gue?"

Dengan ragu Dien mengangguk karena dalam pertama kali melihat Zee, Dien sudah menyukai gaya-gaya Zee yang begitu sembrono.

Tapi yang dia takuti hanya saja, dia masih murid baru tidak mungkin langsung disukai oleh orang paling populer di sekolah itu.

Atau mungkin dia tidak akan menyukainya? Ah, bodoh amat yang penting sekarang hanyalah belajar karena kita masih menyandang status sebagai pelajar.

"Itu hebat lo Di, lo bisa ungkapin sama dia. Kalau diterima atau ditolak itu urusan terakhir yang penting lo udah ungkapin," Saran Dara memegang pundak Dien.

"Gak mungkin sih, lo gak suka sama Zee yang punya sejuta pesona. Gue aja tuh waktu baru masuk sekolah udah langsung suka sama dia tapi sekarang udah gak lagi. Hati gue udah berpindah tempat ke hati kak Devan," ucap Yobela memegang dadanya berbangga hati.

"Kak Devan siapa?"

"Kepo lo pada."

"Ungkapin yah Di!" Ujar Mutiara.

o0o

"Lo suka sama gadis cupu itu sob?" Tanya Jastin kepada Zee yang menghisap rokok yang diselipkan di antara kedua jarinya.

"Dia gak cupu Jastin. Lo gak lihat muka cantik gitu lo bilang cupu? Katarak mata lo?" Tanya Leo kesal. Apa temannya ini tidak bisa melihat mana yang cantik dan mana yang tidak cantik?

"Iya sih cantik. Tapi kan lo gak suka sama cewe."

"Zee kan gak suka sama cewe yang bermodelan kayak tante girang aja kan Jastin."

"Emang lo udah yakin dia gak gitu. Siapa tau aja dia murahan di balik semua kepolosannya."

"Gue yakin dia gak seperti perempuan lainnya." Zee sudah membuka suara setelah teman-temannya saling saut-menyaut.

"Iya sih, gue lihat juga dia baik gak kayak cewe lainnya yang murahan dan ah udahlah jijik gue."

"Langsung tembak aja bang, keburu diambil orang," ucap Bili

"Iya, lo langsung tembak aja. Ungkapin perasaan lo. Soal diterima atau ditolak itu urusan belakangan. Yang penting lo udah ungkapin yang sebenarnya!" Ujar Leo

"Emang kalau di tembak gak mati yah?"

"Gak usah sok polos lo Jastin!"

"Hehehe, iya mangap"

"You're mine baby."

This is just a spoiler