CHAP 14. ZEEDIEN

2.9K 100 1
                                    

Jangan merasa takut karena status mereka lebih tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan merasa takut karena status mereka lebih tinggi. Tangguhlah dan anggap mereka setara.

                                                                   ☆☆☆☆☆

Salam enam agama gues

😊😊😊

"Mana ada tuh Junior bikin junior." Tawa Yobela kembali pecah

"Maksud lo apaan bilangin gue junior?"

"Yah emang lo masih junior kan?"

"Gue udah dewasa tau gak lo!"

"Oh...buktinya apa?"

"Gue udah terus nonton film dewasa biar lo tau,"

Huftt. Kali ini Jastin yang hampir tertawa melihat kelakuan sahabatnya yang satu ini, tapi dia harus menahan untuk tidak ketawa kalau gak mau kena tinju sama si Bili

"Kenapa jadi lo yang ketawa lagi?" Tanya Bili menatap tajam kepada Jastin

"Gak papa men lanjut aja," Ujar Jastin masih menahan tawa. Bahkan mukanya sudah memerah menahan tawa

"Kotor banget sih otak lo," kata Yobela menatap jijik kepada Bili

"Lebih baik kotor dari pada sok baik bermuka dua?"

"Maksud lo bilang gitu cuman mau nyindir gue kan?" Tanya Yobela yang menaikkan nada suaranya.

"Yaps," jawab Bili dengan enteng

"APA???" Bili langsung berlari setelah Yobela berteriak keras dan mengangkat tangannya untuk meninjunya

Bili pernah mendengar kalau perempuan itu sudah marah, jangan diganggu kalau tidak mau kena amukan yang lebih parah dari aungan singa yang dapat membuat burung terbang meninggalkan sarangnya menyelamatkan diri, dan lebih parah dari itu. Kita dapat membayangkannya.

"Apa lo?" Tanya Yobela menghentakkan kakinya kepada Jastin. "Gak kok gue gak mau halangin lo. Gue pergi dulu yah, bye." Jastin berlari ketakutan. Dara dan Dien heran melihat anggota inti dari geng Destroy yang sangat di takuti di Jakarta dan malah merasa takut kepada perempuan. Apa karena ini mereka dibilang menghargai perempuan hanya untuk jangan dimarahin kaum hawa.

"Gimana?, cara gue hebat kan?" Tanya Yobela menaikkan satu alis dan bibirnya menunjukkan ekspresi sombongnya.

"Lo hebat banget sist, we are proud of you sist!" Ujar Mutiara menepuk bahu Dara

"Yoi sist," kata Yobela mencolek hidungnya sendiri menggunakan jempol lalu pergi meninggalkan teman-temannya yang membuntutinya.

"Siapa nih yang mau pesanin?" Tanya Dara yang sudah duduk di meja mereka.

"Aku aja," jawab Dien

"Emang lo bisa?" Tanya Dara

"Iya aku bisa," jawab Dien dan pergi untuk memesan makanan. Pesanannya juga tidak terlalu sulit untuk di pesan karena pesanan mereka itu itu aja, bakso dan teh manis.

ZEEDIEN  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang