f all the girls I've ever known, it's you, it's you
I want you
(The one I can't live without, that's you), that's you, (that's you), that's you
(You're my special little lady) You're my special little lady
(The one that makes me crazy) The one that makes me crazy
(Of all the girls I've ever known, it's you, it's you) You're my favorite girl
(My favorite, my favorite, my favorite) My favorite girl
(My favorite girl, my favorite girl) My favorite girl
(My favorite, my favorite, my favorite) My favorite girl
(My favorite girl, my favorite girl) My favorite girl" Leo memperlambat suaranya diakhir lagu.Mendengar suara merdu Leo, hati Dien serasa mau meringis membuat dia ingin menangis setelah mengingat perkataan Leo kalau dia akan meninggalkan Leo.
"Nyanyiin lagi dong kak Leo!" Pinta Dien membuka ponselnya. Leo menaikkan satu alisnya melihat Dien.
"Gak gak ada siaran ulang."
"Ih suara kakak bagus banget, aku gak sempat rekam tadi. Nyanyi lagi dong kak biar aku rekam biar bisa di dengar-dengar kalau mau tidur.''
"Gue gak mau!"
Dien mengerucut bibirnya dan tanpa sengaja tangannya membuka kamera ponselnya. "Foto yuk kak!" Ajak Dien mendekat kepada Leo.
"Hmmm, " guman Leo
Dalam hitungan ketiga Leo langsung mencium pipi Dien dan aksi itu terfoto di ponsel Dien. Dien merasa sangat erkeutsetelhdia diumumkan oleh Leo.
"Itu ciuman pertama gue buat lo." Dien kembali duduk di kursinya dan melihat foto yang baru saja kena ambil. Dien tersenyum melihat hasil foto itu. Hasilnya bagus.
"Lo ingat saat gue pernah ajarin lo main basket?" Pertanyaan Leo membuat Dien mengalihkan pandangannya dari ponsel.
Dien mengangguk.
"Lo ingat bola pink yang gue kasih ke lo?"
"Iya aku ingat, emangnya kenapa kak?"
"Itu adalah bola Kyla, dia menyuruh gue buat kasih tuh bola sama cewe yang gue sayang dan lo satu-satunya cewe yang gue sayang setelah omah. Gue mau kalau gue gak bisa jaga lo dan omah lagi, gue mau nitip omah sama lo. Gue mau lo jaga omah!"
"Kak Leo kenapa ngomong kayak gitu? Emangnya kak Leo mau kemana? Kak Leo harus tetap sama aku dan omah, kita jaga omah sama-sama. Kak Leo gak boleh pergi kemana-mana. Kakak harus janji gak akan kemana-mana. Ayolah kak Leo janji!"
"Gue gak yakin."
"Kenapa kak Leo ngomong gitu. Kak Leo harus yakin kalau kakak pasti sembuh, kita akan jaga omah sama-sama."
"Gue boleh minta sesuatu sama lo. Ini permintaan special dari gue!"
"Apa kak? Boleh kok!"
"Lo cium gue!"
"Hah?"
"Cium gu--" Dien sudah langsung mencium pipi Leo.
"Makasih," ucap Leo dan mengelus lembut pucuk kepala Dien. Dia tersenyum haru.
"Omah datang!" Ucap Wira yang baru saja datang.
"Omah darimana aja, kenapa baru datang?" Tanya Leo merasa kesal.
"Omah habis dari butik dan urus semua keperluan kamu."
"Makasih yahh nak, kamu sudah mau temenin cucu omah dari tadi, pasti kamu bosan kan?"
"Oh iya omah, Dien pamit bentar mau pulang. Soalnya udah mau hujan padahal baju belum aku ambil dari jemuran! Padahal dirumah gak ada siapa-siapa."
"Oh iya gak papa. Nanti masih bisa datang lagi kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEEDIEN [End]
Teen FictionHanya seorang gadis yang mampu memberikan rasa sayang dan cinta kepada pemuda yang tidak pernah mendapat kasih sayang dari siapapun sebelum gadis itu muncul dalam kehidupannya.