CHAP 13. ZEEDIEN

3.1K 105 0
                                    

Penyesalan adalah neraka.


                                    ☆☆☆☆

Dan tanpa disuruh, bibir Samuel sudah menempel di bibirnya Dara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan tanpa disuruh, bibir Samuel sudah menempel di bibirnya Dara. Ya, dia mencium bibir Dara di depan teman-temannya. Walaupun begitu, teman-temannya masih biasa-biasa saja.

"Lo butuh bukti kan?, itu buktinya."

Dara membulatkan matanya lalu dia mendorong badan Samuel dengan kedua tangannya. "Lo apa-apaan sih, gak sopan banget tau gak?" Tanya Dara dengan marah. Samuel sudah melakukan hal yang kurang ajar kepadanya di depan teman-temannya sendiri.

Damn!, Dara sangat malu di perlakukan seperti itu. Mau ditaruh dimana mukanya kalau bertemu dengan teman-temannya Samuel di sekolah.

"Lo harus jadi pacar gue atau...," kata Samuel menjedanya sambil menatap bibir Dara dan menjilat bibirnya yang terasa kering seperti akan melakukan hal yang tidak-tidak.

Dara yang mengerti langsung menutup mulutnya sambil menggeleng-geleng. "Iya gue mau jadi pacar lo. Tapi awas Yah lo Playboy."

Samuel mengangguk-anggukan kepalanya dan langsung memeluk badan Dara yang memiliki tinggi sebibirnya. "Gua gak bakal playboy!" Ujarnya mengelus surai Dara.

Prok.Prok...prok.

"Selamat men!" Ujar Bili menyalami Samuel dan Dara setelah bertepuk tangan lalu diikuti teman-temannya yang lain.

"Yaudah awas gue mau pergi,"

"Gue antar!" Samuel menarik Dara menuju motornya, tapi sebelumnya karena cuaca sore itu sangat dingin, Samuel memasangkan hoodinya kepada Dara.

"Kita duluan men." Mereka meninggalkan teman-temannya yang sudah mengangguki kepergian mereka.

Setelah mereka tak terlihat lagi, Samuel menghentikan motornya di tepi jalan. Dara mengerutkan kening dan berkata, "Kenapa berhenti?"

Samuel langsung menarik tangan Dara yang memegang bahunya sebagai pengaman supaya tidak terjatuh dan membuatnya di depan perutnya, layaknya sedang memeluk. "Pegangan nanti jatuh!" Ujar Samuel

Setibanya di depan alfamart, Dara turun dahulu dan memasuki swalayan itu tanpa berbicara sedikit pun. Dia mulai memilih apa yang dipesan mamahnya dan mengambil satu set pembalut untuknya selama satu bulan. Setelah itu dia memberikannya kepada penjaga kasir.

"Ini mba berapa?" Tanya Dara. "Sebentar Yah mba biar saya hitung dulu," kata pelayan itu. Dan tiba-tiba, Samuel membawa banyak snack dan diletakkan di meja kasir  itu. "Dan ini semua mba," kata Samuel.

"Buat apa banyak banget?, buat teman-teman lo?" Tanya Dara melihat snack yang banyak di depannya.

"Ngak, ini semua buat lo."

ZEEDIEN  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang