CHAP 29. ZEEDIEN

2.1K 55 0
                                    

Kalung dari Zee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalung dari Zee

Samuel dan Dara kewalahan mencari-cari mobil. Mereka melihat sekelilingnya yang sudah begitu sepi. Film sudah berakhir setengah jam yang lalu.

Karena tak kunjung ketemu mereka memutuskan untuk pergi ke mall. Mereka akan belanja dulu sebelum pulang. Di dalam mall, Dara membeli dua pasang baju couple untuk mereka berdua.

Baju itu tidak kelihatan feminin karena warna baju itu putih dan hitam. Untuk laki-lakinya, bajunya berwarna putih dan celananya berwarna hitam sedangkan untuk perempuannya, bajunya berwarna hitam dan celananya berwarna putih.

Samuel juga menyukai baju itu karena terlihat sederhana tapi bajunya bagus. Mereka juga membelikan dua pasang lagi baju yang couple dan satu pasang sepatu yang couple.

Dara tersenyum melihat itu. Samuel sudah seperti cowok-cowok yang ada di novel - novel gitu. Peka banget deh pacarnya si Dara.

Setelah selesai mereka keluar masih dengan keranjang belanjaan atau troli yang di dorong Samuel. Mereka meminjam keranjang itu dan mungkin akan dikembalikan besok.

Saat di luar tepat di pinggir jalan, dua ekor anjing menggonggong kepada mereka. Dara yang merasa takut langsung berlari kencang disusul oleh Samuel yang masih mendorong trolinya.

Mereka berlari sampai anjing itu tidak terlihat lagi. Dara memegang lututnya dan menyesuaikan pernafasannya. Mereka tertawa dengan kejadian tadi.

Entah pikiran dari mana?, Samuel menyuruh Dara untuk masuk ke troli itu. Aneh bukan?, tapi itu tidak masalah baginya karena mereka tertawa karena hal itu. Hal yang membuat Dara tersenyum adalah, Samuel mendorong trolinya itu sangat kencang.

Setelah tiba di depan mall tadi, mobil milik Samuel sudah terparkir disana. Dengan buru-buru, Samuel menghampirinya dan menggedor-gedor kaca mobil itu.

Disana terlihat Dien dan Zee yang sedang asik dengan aktivitas masing-masing. Dien masih sibuk dengan ponselnya. Awalnya tadi Zee belum ingin pulang tapi karena Dien yang memaksanya untuk pulang sehingga dia menuruti perkataan Dien. Zee merasa kurang panjang waktu yang mereka lakukan untuk bersama.

"Bukain!" Ujar Samuel dengan sikap dinginnya. Itu memang sifatnya tapi kalau sedang bersama Dara, jangan ditanyakan dia akan sangat bucin dan manja. Persis seperti bayi besar.

Pintu mobil pun dibuka dan mempersilakan mereka masuk. Mereka pun melaju dengan posisi Samuel dan Dara di kursi penumpang.

Zee sesekali memperhatikan Dien yang menunduk karena ponselnya. Kadang dia tersenyum melihat muka Dien yang sangat cantik walau tidak menggunakan make-up.

                                      ****

THE BEST GIRLS
    Anda, Dara, Muti...
 
                                     TODAY

ZEEDIEN  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang