HAPPY READING 😊😊😊
"Iya iya, nanti lo ngambek lagi kalau kenyataan lo itu lambat," kata Yobela lagi sambil mengelus kepala Dien yang menatapnya malas.
Dien beralih menatap kepada Dara yang masih setia memperhatikan Samuel dan gadis yang di boncengnya, Cleo. "Dia siapa?" Pertanyaan itu membuat Dara menoleh kepadanya.
"Dia sepupu gadungan gue, namanya Cleo sekaligus sahabat El," kata Dara walau matanya masih setia melihat kepada kedua manusia itu.
"Lo gak usah lihatin mereka. Sebaiknya sekarang kita ke kelas aja yuk!" Mutiara menarik tangan Dara dan Dien menuju kelas mereka mengabaikan tatapan mata dari orang-orang yang ada di parkiran.
Mereka meletakkan tasnya si kursi masing-masing. "Gue mau ketemu sama pacar gue, bye!" Mutiara berlari keluar kelas sambil berteriak.
"Emang pacarnya ada di sekolah kita?" Tanya Dara melihat Yobela.
Yobela mengacuhkan bahunya kalau dia tidak mengetahui itu. "Gue juga mau ke sesuatu tempat, tata." Yobela berlari keluar kelas sambil melambaikan tangannya walau menghadap ke depan.
Dara melihat ke Dien yang membuka - buka lembaran buku baca dan membacanya. ''Di, gak papa kan gue ke kantin dulu? soalnya gue belum sarapan. Semua makanan di rumah gue sudah dimakan sama kucing garong.''
''Iya gak papa.''
Dara melangkah kakinya keluar kelas dan meninggalkan Dien yang masih membaca buku. Dia tidak menyadari langkah seseorang memasuki kelas itu. Dia adalah Zee yang mendekat kepadanya.
''Sendiri aja nih?'' Sontak pertanyaan itu membuat Dien mendongak beralih menatap Zee yang sedang berdiri dan duduk di sebelah Dien.
Dien tak menggubris perkataan Zee, dia malah membaca lagi buku yang di pengangnya.
''Lo marah sama gue?''
Dien tak merespon pertanyaan Zee. Dia seakan-akan tidak mendengar siapa yang bicara ataupun siapayang ada bersamanya.
''Gue gak suka diabaikan.''
Dien menatap Zee lagi yang duduk bersandar dan melipat kedua tangannya di depan dada. ''Maksud kamu?''
''Gue lapar. Lo bawa bekal gak buat gue?''
''Kamu punya tangan sama mata kan? Bisa lihat sendiri juga. Di gunain kek tangannya.''
Zee membuka tas Dien dan mendapati bekal di didalamnya. Dia mengambil dan membukanya lalu dengan lahap dia menyantapnya
Seakan lahapnya memakan makanannya, Zee sampai lupa mengeluarkan air minum dari tas itu. Matanya beralih melihat air minum yang di letakkan Dien di hadapannya.
''Pelan-pelan makannya!'' Ujarnya dan pergi keluar.
💎💎💎
''Di, temenin gue ganti baju dong!'' Yobela melangkah ke hadapan Dien mengikis jarak yang memisahkan mereka.
Ganti baju? Buat apa? Udah pake baju juga. Kurang waras kali si Yobela harus ganti baju lagi.
''Buat apa kamu ganti baju?''
''Buat sorakin anak tim basket.''
''Maksudnya, lo itu cheerleaders?''
''Iya, gue sama Mutiara itu cheerleaders. Pemandu sorak anak tim basket. Sekarang ada pertandingan basket antara anak kelas XI sama kakak kelas. Jadi sekarang lo temenin gue yah!'' Yobela memasang muka memelas dan mata puple eyesnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEEDIEN [End]
Teen FictionHanya seorang gadis yang mampu memberikan rasa sayang dan cinta kepada pemuda yang tidak pernah mendapat kasih sayang dari siapapun sebelum gadis itu muncul dalam kehidupannya.