MUTIARA : lo dapat nomor gue dari mana?✅✅
08937××××××× : gak perlu lo tau.
Mutiara berdecak.
MUTIARA : ngapain lo chat gue?, mau nanya dimana sepupu gue?, gue gak tau dimana dia. Lebih baik lo cari sendiri. Jangan bawa-bawa gue sama masalah lo berdua.✅✅
08937××××××× : bukan, gue gak mau cari sepupu lo itu.
MUTIARA : trus buat apa?✅✅
08937××××××× : gue mau bilang sesuatu sama lo.
MUTIARA : 5 detik✅✅
08937××××××× : kalau gue bilang gue suka sama lo, lo bakal percaya?
"Ha..." ucapnya begitu saja karena saking terkejutnya.
MUTIARA : ya, gak lah. Masa gue percaya sama becandaan lo. Gak lucu tau gak?✅✅
08937××××××× : gue gak becanda. Itu memang kenyataan kalau gue suka sama lo.
Apa apaan ini, setelah Mutiara sudah mulai melupakanmya, dia malah mengungkapkan perasaannya. Awalnya Mutiara dan Alan itu satu sekolah saat Smp. Mutiara juga sudah menyukai Alan saat SMP. Tapi kenyataan sepupu Mutiara yaitu Zee bermusuhan dengan Alan sehingga dia memutuskan untuk melupakan semua tentang perasaannya kepada Alan. Dia tidak mengetahui kalau Alan juga menyukainya
Mutiara memati dayakan ponselnya supaya tidak ada lagi yang mengganggunya. Dia kembali tidur walaupun tidak begitu nyaman karena dia selalu teringat dengan kata-kata Alan.
_Sebuah tangan kekar meraba-raba nakas yang berada di sebelah tempat tidurnya. Karena tidak mendapatkan apa yang dicarinya, pemuda itu memutuskan untuk bangun. Dia baru menyadari kalau dia sedang berada di kamar seseorang. Ini bukan kamarnya.
Dia melihat Dien yang tertidur di atas sofanya. Dia merogoh sakunya untuk melihat jam. Masih belum sempat dia melihat jam di ponselnya, matanya sudah langsung menangkap jam di atas nakas Dien.
05.00
Dia berjalan mendekat ke arah Dien, Dien sangat cantik karena tidak menggunakan kacamatanya. Zee menggendong Dien ala bridel style menuju tempat tidur dan menyelimuti Dien sampai hanya kepala saja yang terlihat.
Zee memakai kembali sepatunya dan keluar berlahan dari jendela. Dia menuruni tangga yang memang sudah ada disana. Suara deru motornya membuat siapapun yang mendengarnya terbangun.
Bahkan Dien terbangun karena merasa takut Zee ketahuan. Dien mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan kamar mencari sosok seseorang. Tapi nihil dia tidak menemukan siapapun disana.
Dien menghembuskan nafasnya merasa tenang karena Zee sudah pulang. Dien melihat jamnya 05. 09
Melihat itu, seperti tidak waktunya untuk tidur lagi walaupun hari ini adalah hari libur. Dien menyambar handuk hijaunya yang bertengger di belakang pintu kamarnya dan memasuki kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEEDIEN [End]
Teen FictionHanya seorang gadis yang mampu memberikan rasa sayang dan cinta kepada pemuda yang tidak pernah mendapat kasih sayang dari siapapun sebelum gadis itu muncul dalam kehidupannya.