Song : Sweet Little Lies - bülow
***
"Tidak mungkin," jawab Starley akhirnya. Selama ini Damien sudah begitu dingin kepadanya. Bahkan mereka pernah menjadi strangers. Tidak mungkin selama tiga tahun ini Damien hanya memikirkan Starley.
Damien menatap Starley, wanita itu terlihat tidak percaya dengan ucapan Damien. Damien pun berkata. "Jangan remehkan pesonamu, cupcake."
Jantung Starley berdebar-debar, tapi sebenarnya Starley tidak tahu bagaimana perasaannya sekarang. Starley tidak tahu apakah ia bisa mempercayai ucapan Damien. Dari dulu, Damien sangat ahli dalam mengucapkan sweet little lies.
Lelaki seperti Damien bisa mendapatkan wanita mana pun yang ia mau. Banyak wanita yang mengejar Damien. Bahkan, Starley sering lihat news tentang Damien sering berganti teman kencan, selama tiga tahun ini.
Starley tidak ingin melukai hatinya sendiri seperti di masa lalu. Lebih aman kalau Starley tidak perlu mempercayai ucapan Damien.
"Jangan terlalu terpikat padaku, Mr. Mavros, sekarang aku adalah karyawanmu, ingat?" jawab Starley terlihat begitu santai dan percaya diri.
Mata Damien berkilat tertarik ketika Starley mulai memanggilnya dengan formal, lalu dia tersenyum miring simpul. "Aku hampir lupa akan hal itu, Miss Bell."
Starley akan memastikan kejadian seperti semalam tidak akan terulang lagi. Dia hanya perlu mengingatkan dirinya untuk tidak meminum wine banyak sampai dia mabuk.
Lalu tatapan Starley turun ke dada topless Damien. Astaga, tubuh itu... apa lelaki ini tidak memiliki baju?
"Sebelum kita melanjutkan pembicaraan kita, bisakah kau memakai baju dulu?" tanya Starley langsung. Karena sejujurnya Starley tidak terlalu bisa fokus kalau Damien menunjukan perut eight pack-nya itu.
Damien terkekeh pelan. "Aku tidak keberatan kalau kau mau menatapinya," jawab Damien.
Starley melototi Damien. "Untuk apa aku menatapinya? Pakai baju sana."
"Tidak mau," jawab Damien santai. Matanya berkilat jahil.
Starley ternganga mendengar jawaban Damien. Astaga Damien malah menggodanya. Hari ini sikap Damien menjadi naughty, bukan seperti Damien yang biasanya.
"Bukankah semalam kau sudah melihat semuanya? Kenapa aku tidak boleh topless?" tanya Damien masih ingin menggoda Starley, karena geli melihat Starley salah tingkah.
"Jangan kau lanjutkan ucapanmu," ancam Starley sambil melotot.
Wanita ini benar-benar menggemaskan. Batin Damien.
"Aku mau mandi dulu," seru Damien. Starley terlihat lega mendengar itu.
Tapi tiba-tiba Damien curi-curi untuk mencium pipi Starley dengan cepat. Membuat Starley kaget. Dengan cepat Damien sudah kabur menuju kamar mandi.
"Damien!"
Damien hanya terkekeh geli, lalu masuk ke kamar mandi.
Setelah Damien sudah di dalam kamar mandi, Starley teringat ponselnya. Dia belum membuka ponselnya sejak pagi. Ia teringat ibunya meminta Starley untuk menelponnya kalau dia sudah bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)
Romance#2 Mavros Series | COMPLETED! LENGKAP DI WATTPAD! Ini bukanlah kisah fairy tale yang manis. Ini kisah tentang dua orang yang pernah memiliki masa lalu bersama. Dan sekarang terpaksa bekerjasama demi kepentingan masing-masing. Starley Bell, hacker...