Song : Ashlee - Prisoner
***
Ucapan Damien membuat Starley penasaran. "Dan apa itu?" tanya Starley.
Damien hanya terdiam sejenak, seolah memberitahu hal itu adalah sesuatu yang berat. Tapi tepat saat itu bunyi perut lapar Starley mengganggu keheningan di ruangan. Damien langsung menoleh ke Starley seperti kaget.
Wajah Starley langsung merah karena malu. Perutnya tidak bisa diajak kerjasama disaat seperti ini. Starley terasa ingin menggali lubang dan kabur sekarang juga.
"Kau lapar, cupcake?" tanya Damien geli. Tidak bisa menahan dirinya untuk tidak memanggil Starley cupcake.
"Tidak," jawab Starley berbohong karena malu.
Mata Damien sekarang berkilat geli melihat jawaban Starley. "Kita lanjutkan di restoran aja," seru Damien.
Starley ingin menolak, tapi perutnya terasa lapar. Starley mendeham.
"Baiklah, kalau kau memaksa," jawab Starley. Ia bangun dari sofa, tapi tubuhnya masih terasa lemas karena baru bangun. Damien sepertinya dapat melihat hal itu.
"Kau bisa berjalan? Mau ku gendong?" tanya Damien dengan santai.
Mata Starley membulat, dan dengan cepat menggelengkan kepalanya kuat-kuat. "Aku bisa berjalan, kenapa kau pikir aku tidak bisa jalan?"
Starley dapat melihat mata Damien berkilat jahil. Tapi Damien berkata. "Baiklah."
Starley menatap Damien tajam lalu mengambil tasnya dan berjalan duluan keluar ruangan office Damien. Damien mengangkat alisnya lalu terkekeh geli, ia berjalan mengikuti Starley dari belakang.
***
Beberapa menit kemudian. Mereka sampai di sebuah restauran bintang lima. Damien dan Starley langsung memasuki restoran itu. Seorang pelayan langsung mengenali Damien, dan langsung mengantar mereka berdua ke sebuah ruang private di restoran itu.
Damien dan Starley duduk di kursi. Lalu pelayan memberikan mereka menu, mereka berdua melihat menu sejenak dan memesan makanan mereka.
Setelah sudah selesai memesan, pelayan itu pergi meninggalkan Damien dan Starley berdua.
Terakhir kali mereka berdua makan bersama di restoran adalah tiga tahun yang lalu. Ketika mereka mengakhiri hubungan mereka.
Dengan cepat, Starley menggelengkan kepalanya, dia tidak ingin mengingat itu lagi. Starley menatap Damien, tapi ternyata Damien sudah menatapinya terlebih dahulu.
Tapi Damien belum juga mengeluarkan suara. Tiba-tiba Starley teringat luka di bahu Damien. Luka misterius yang didapatkan setelah Damien tidak pulang semalaman.
"Apa bahumu sudah baikan?" Tanya Starley.
Damien terlihat kaget ketika Starley bertanya itu. Mata Damien seketika melembut, membuat Starley sedikit salah tingkah.
"Sudah baikan," jawab Damien.
Starley hanya mengangguk, karena bingung menjawab apa.
"Bagaimana denganmu? Apa kau baik-baik saja? Beberapa hari ini cukup berat bagimu," tanya Damien terlihat perhatian.
Entah kenapa Starley merasa hatinya menjadi menghangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)
Romance#2 Mavros Series | COMPLETED! LENGKAP DI WATTPAD! Ini bukanlah kisah fairy tale yang manis. Ini kisah tentang dua orang yang pernah memiliki masa lalu bersama. Dan sekarang terpaksa bekerjasama demi kepentingan masing-masing. Starley Bell, hacker...