Dengan cepat Starley menarik kembali tangannya dari genggaman Damien. Damien terlihat mengerjapkan matanya sejenak. Ia terkekeh rendah, lalu Damien menatap Starley."Apa aku mengagetkanmu?" tanya Damien seolah bisa membaca pikiran Starley.
"Kaget? Untuk apa aku kaget. Ngomong-ngomong, Mr. Mavros, bukankah masih banyak hal yang kita harus lakukan?" tanya Starley mencoba mengalihkan pembicaraan.
Tapi sepertinya Damien membiarkan hal itu. Karena Damien menjawab.
"Iya, kita harus kembali ke kantor," jawab Damien.
Starley mengangguk setuju. Mereka akhirnya bangun dari kursi. Dan saat akan membayar, Starley sudah mengeluarkan dompetnya, tapi Damien terlebih dahulu sudah memberikan black credit card miliknya untuk membayar.
"Aku mau membayar sendiri bagianku," seru Starley.
"Tidak perlu," jawab Damien. Starley mengangkat alisnya dengan heran.
"Aku belum benar-benar bangkrut, Damien. Aku masih memiliki tabungan," jawab Starley. Walaupun tidak banyak. Tapi cukup untuk dia makan satu bulan. Juga dia akan mendapatkan gaji dari M.I.A.
Pelayan mengembalikan kartu Damien setelah pembayaran berhasil. Damien memasukkan kembali kartu kreditnya ke dompet.
"Semua biaya hidupmu akan ku tanggung selama tiga bulan ini, jadi tak perlu khawatir," ucap Damien. Lalu Damien berjalan untuk keluar dari restoran.
Sedangkan Starley ternganga. Apa Damien serius dengan apa yang tertulis di kontrak? Entah kenapa Starley merasa aneh. Damien sebenarnya tidak perlu sampai membiayai biaya kehidupannya, Starley hanyalah karyawan Damien sekarang.
Starley menghela napas, akhirnya berjalan mengikuti Damien keluar restoran dan menuju mobil.
***
Setelah beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai kantor M.I.A lagi. Mereka sudah di lift dan sampai di lantai dua puluh. Ketika pintu lift terbuka, yang menjaga meja resepsionis hanyalah Lia Walker.
"Mr. Mavros, anda kedatangan tamu," seru Lia. Alis Damien mengerut.
"Siapa? Tadi pagi aku sudah katakan pada Josè untuk kosongkan jadwalku dari siang sampai sore," jawab Damien dengan nada tajam.
Ucapan Damien membuat Starley melirik Damien penasaran. Kenapa Damien ingin kosongkan jadwalnya sampai sore?
"Saya sudah menahannya tapi dia memaksa masuk, dia juga memberi kartu nama anda, jadi saya bawa dia ke ruang tunggu terlebih dahulu," jawab Lia.
Lia maupun Jade tahu kalau Damien tidak memberikan kartu nama sembarang. Jadi pasti orang itu pernah bertemu dengan Damien.
"Siapa namanya?" tanya Damien.
"Katanya Roger," jawab Lia.Alis Damien terangkat ketika mendengar nama itu. "Bawa dia masuk ke ruanganku," perintah Damien.
Lia menganggukan kepalanya mantap, Lia menatap Starley tajam sejenak sebelum pergi menuju ruang tunggu untuk membawa Roger.
Damien pun menuju office-nya dengan Starley mengikuti Damien dari belakang. Ketika mereka sudah memasuki office.
Starley langsung bertanya. "Kenapa kau minta dikosongkan jadwalmu?"
Damien menoleh ke arah Starley dan berkata. "Karena waktuku untukmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Damien's Possession ✔️ (Mavros Series #2)
Romance#2 Mavros Series | COMPLETED! LENGKAP DI WATTPAD! Ini bukanlah kisah fairy tale yang manis. Ini kisah tentang dua orang yang pernah memiliki masa lalu bersama. Dan sekarang terpaksa bekerjasama demi kepentingan masing-masing. Starley Bell, hacker...