8.

16.8K 470 5
                                    

Di sebuah perusahaan yang besar dan perusahaan paling terkenal. Perusahaan yang dimaksud adalah perusahaan papah Marga.

Kini Erlan papah marga tengah duduk di kursi kebesarannya dan miliknya sedang menunggu seseorang.

Tok tok

"Masuk". Ucap Erlan menyahuti seseorang yang diluar ruangannya.

Ceklek

Pintu itu dibuka oleh seseorang dan memasuki ruangan yang sangat luas yakni ruangan milik Erlan.

Ya, seseorang yang dimaksud adalah Kevin papah Nara.

"Ada apa". Tanya Kevin pada Erlan dan menuju ke sebuah sofa untuk membicarakan sesuatu. Kebetulan sekali Erlan dan Kevin bersahabatan sejak kecil.

"Gue mau anak kita dijodohin". Jawabnya santai.

"Dijodohin?".

"Hm"

"Sama marga?". Tanya kevin.

"Ya iyalah kevinanjing. Orang anak gue cuma si batu".

"Santai dong ga usah anjing anjing an".

"Kenapa tiba tiba?". Lanjut kevin lagi.

"Marga yang minta dijodohin. Lagian juga anak gue kan pacaran sama anak Lo". Kini Erlan yang menyahuti.

"Terus kapan?". Tanya kevin.

"Nanti malem. Gue kabarin".

"Y".

***************

Disebuah apartemen kini dua sejoli belum terbangun juga padahal sudah siang. Mereka berdua mungkin lupa hari ini masih sekolah.

"Eungh". Terdengar lenguhan dari Nara yang sudah membuka matanya sedikit. Nara membuka matanya lebar saat lupa hari ini dia masih sekolah.

"KAK MARGAA". Teriak Nara kencang sekencang mungkin.

Yang dipanggil pun terlihat sangat terkejut dengan suara Nara. Marga mengusap usap telinga nya yang merasa panas. Marga duduk dengan wajah masih ngantuk berat.

"Apasih teriak teriak berisik tau"

"Kak kita kan sekolah hari ini. Aduh kita kesiangan". Pekik Nara heboh sekaligus panik.

"Kesiangan kek ga berangkat pun bokap gue yang punya sekolahan"

"Ck,gue mau mandi"

"Cepet gantian". Jawab marga malas.

**********
Kini marga dan Nara sudah sampai yang dituju yaitu sekolah. Untung mereka ga telat cuma 5 menit lagi mereka masuk.

"Kak aku duluan". Ucap Nara dengan gerakannya yang terlihat buru buru. Nara beranjak dari tempatnya untuk masuk ke kelasnya.

"Iya hati hati sayang". Jawab marga sambil mengusap puncak rambut Nara dan tersenyum ke arah Nara.

Nara berlari buru buru masuk ke kelasnya.

"Iyi hiti hiti siying". Ejek Alex mengejek bosnya sambil tertawa terbahak bahak. Sedari tadi anak buah marga sudah sampai satelah Nara dan marga sampai ke sekolah. Cuma Nara dan marga tidak menyadari mereka yang datang dan memerhatikan mereka yang tengah berbincang bucin.

"Udah mulai bucin nih bos kita ya ga Lex". Ucap Ezra pada Alex.

"Yoi". Jawab Alex.

Marga yang mendengar Ezra dan Alex meledeknya pun menatapnya tajam. Alex dan Ezra yang melihat marga mentalnya tajam kini menangkupkan kedua tangannya di depan dada (🙏).

"Ampun bos"

"Ampun bos"

"Mampus". Ledek Edgar di batu.

"Cabut". Perintah marga pada anak buahnya. Kini mereka jalan memasuki kelas untuk mengikuti sebuah pelajaran.

**********

Nara,Riri,dan Nisa tengah berada di kantin karena perut mereka sedang ada demo alias kelaparan.

"Duduk dimana?". Tanya Nara pada Riri dan Nisa. Karena kantin sekarang lebih ramai daripada biasanya dan tidak ada tempat duduk yang tersisa sedikit pun.

"Disitu aja". Kali ini Riri yang menanggapinya. Riri menunjuk menggunakan jari telunjuknya ke arah meja marga bersama para curut curutnya.

Sedari tadi marga melihat Nara dan para sahabatnya yang tengah mencari tempat duduk.

Nara mengikuti arah petunjuk yang Riri maksud itu tempat duduk marga dan para curut curutnya. Saat Nara menoleh dan tepat sekali Nara eye contak bersama Marga. Marga yang melihat Nara,Marga menganggukan dagunya agar Nara kesini. Nara menunjuk dirinya sendiri. Marga menganggukan kepalanya.

Nara dan para sahabatnya menuju ke tempat marga. Nara duduk di sebelah marga tentunya. Riri duduk di sebelah Nisa dan para cowok.

"Kalian mau pesen apa biar gue yang pesenin". Nisa bertanya para temannya dan sahabatnya.

"Samain aja bakso semua sama es teh". Jawab marga.

Setelah beberapa menit kemudian Nisa membawa pesenan mereka semua dan dirinya. Mereka memulai memakan makanannya yang telah di pesan oleh Nisa.

Saat mereka tengah memakan makanannya,salah satu siswi menghampiri mereka yang tengah makan. Cewek dengan baju yang ketat, makeup yang tebal seperti Tante Tante girang. Siswi itu bernama Alea. Alea juga cinta sama marga saat waktu mpls dulu.

Alea menghampiri mereka dan berucap.

"Heh minggir deh lo gue mau duduk di sebelah Marga". Ucapannya enteng.

Mereka spontan menoleh siapa yang tengah berbicara. Itu si aleanjing.

Nara yang merasa kesindir itu berdiri dan mengangkat makanannya untuk beranjak dari tempatnya. Saat Marga melihat Nara ingin beranjak dari tempat duduknya,marga mencegahnya dan menggelengkan kepalanya.

"Disini aja tetep disamping gue". Ucap Marga.

"Ih kan aku mau duduk disamping kamu marga. Kok malah cewek murahan yang duduk di samping kamu". Ucap alea sebal dan mengerucutkan bibirnya sebal dan nada bicara nya sengaja di manja manjakan.

Marga yang mendengar Alea menyebut Nara cewek murahan itu sangat tidak terima. Marga bangkit dari duduknya untuk menghampiri Alea.

"APA LO BILANG? ASAL LO TAU YANG LO BILANG CEWEK MURAHAN ITU PACAR GUE,CALON TUNANGAN GUE. LO BUKAN SIAPA SIAPA GUE". Saat itu juga marga menampar pipi Alea. Alea menangis sejadi jadinya.

"PERGI".

Alea tetap tidak beranjak dari tempatnya malah menangis sejadi jadinya. Kini mereka tengah diperhatikan oleh para siswa siswi yang tengah berada di kantin. Suasana kini semakin mencekam dan tidak ada yang berani menghentikannya. Marga yang melihat Alea tidak beranjak dari tempatnya,ia menggeram marah.

"PERGI GUE BILANG ANJING". Bentak marga pada Alea.

Saat itu juga Alea pergi dari tempatnya. Ia sangat malu.

Nara kini malah menagis karena Nara tidak suka orang yang membentak dan marah marah. Marga kini menghampiri Nara yang tengah menangis.

"Lo kenapa?"

"Takut hiks hiks". Jawab Nara yang masih menangis

"Tenang ada gue". Ucap Marga sambil mengelus puncak rambut Nara.

"Sini peluk". Lanjutnya. Nara menghambur pelukan ke marga dengan erat sedangkan marga juga tidak kalah erat dan mengelus Surai rambut Nara yang halus dan menciumi rambut Nara dengan rakus.

MARGA DIRGANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang