19.

10K 295 5
                                    

DORR

musuh itu telah menembak kepala Nara Sampai Nara gugur.

"NARA!"

"NARA"

Mereka berempat tengah di rumah yang kumuh itu adalah rumah di game free fire. Nara ditembak oleh musuh yang di game free fire juga. Panik gak?.

Nara yang mendapat teriakan untuk dirinya terkejut.

"Jangan teriak bisa?". Ucap Marga pada Ezra dan Alex dengan nada yang mengerikan. Ezra dan Alex hanya cengengesan sembari memegang tengkuknya yang tidak gatal.

"Yah kalah". Ucap Nara sedih. Karena ia baru saja mendownload aplikasi free fire. Jadi,ia belum pro dan masih bot juga. Marga hanya melirik sekilas. Akhirnya mereka bertiga yang tak lain Marga,Ezra,dan Alex memenangkan game tersebut.

Marga meletakkan ponselnya di meja. Lalu,ia mengeluarkan dompet dari sak celananya dan membuka dompet tersebut. Ia mengambil blackard dan memberikan blackard tersebut pada Nara. Nara yang melihat Marga memberikan blackard itu pada Nara,ia mengerutkan keningnya bingung.

"Buat top ap". Ucap Marga.

"Engga engga mubazir tau gak. Buang buang uang aja". Ucap Nara.

"Gapapa". Jawabnya singkat. Nara tetap pada pendiriannya.

"Em Nara kan ga mau ya,gue aja sini yang top ap". Sarkas Alex. Marga melirik sinis kepada Alex.

Marga meraih tangan Nara lali memberikan blackard itu pada tangan Nara.

"Yaudah deh". Ucapnya pasrah.

"Ada syaratnya". Nara menaikan sebelah alisnya untuk meminta jawaban. Marga mendekatkan pada Nara dan membisikkan di telinga Nara. Setelah Nara mendengar Marga yang telah berucap di telinga nya,ia membelalakkan matanya dengan sempurna. Bagaimana tidak Marga memintanya untuk dicium.

"Gak mau". Jawabnya ketus. Marga yang mendengar lontaran dari Nara langsung mengangkat tubuh Nara untuk duduk dipangkuan nya. Setelah itu, Marga mengusir kedua curutnya yang masih anteng menonton dirinya dan Nara.

"Pergi lo berdua". Ucapnya songong. Lalu mereka berdua yang tak lain adalah Ezra dan Alex mengelus dadanya dan beranjak dari tempatnya.

"Ihhh Nara maum cium". Nara yang dapat melihat mata Marga akan menangis pun menghembuskan nafas pelan dan pasrah.

"Iya iya. Tapi di pipi aja". Marga hanya mengangguk.

CUP

Nara telah mencium pipi kanan Marga. "Satunya". Ucapnya sambil telunjuknya menepuk pipi sebelah kirinya. "Ngelunjak yah ni orang". Gerutu nya dalam hati. Setelah itu Nara memberi kecupan di sebelah pipi Marga.

Marga menggendong Nara ala bridal style dan membawanya ke kamar yang ada di markas ini. Pasalnya, setelah Nara memberi kecupan pada kedua pipi Marga,ia langsung tertidur. Kayanya Nara kekenyangan setelah makan banyak di mall tadi.

Setelah sampai di kamar,ia meletakkan Nara di ranjang dengan hati hati takutnya nanti Nara nya kebangun.

Marga menguyel nguyel pipi Nara menggunakan jari telunjuknya dengan gemas. Mencoba membangunkan Nara namun,hasilnya nihil. Gadis itu masih tetap tidur.

Lelaki itu mengangkat wajahnya menyangga badanya menggunakan sikunya mengukung tubuh mungil itu dibawah Tubun kekarnya. Tak ingin membuat si pemilik tubuh itu terbebani lebih lama dengan badan besarnya.

"Kak marga". Lirih gadis itu serak.

"Tak ingin bangun baby?". Tanya lembut sambil mengecup bibir mungil itu.

MARGA DIRGANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang