34.

6.4K 195 14
                                    

Saat sedang makan, mereka semua segera menyudahi acara makan tersebut karena suara bel tanda masuk berbunyi baru saja. Black Moon dan ketiga gadis itu, menuju ke kelas masing-masing. Sebelum Black Moon kembali ke kelas, mereka semua terlebih dahulu mengantarkan ketiga gadis ke kelas dahulu.

"Belajar yang bener." Ucap Marga seraya mengelus Surai Nara. Nara hanya mengangguk dan tersenyum manis sehingga menampilkan gigi gingsul nya. Setelah itu, ketiga gadis itu masuk ke dalam kelas untuk mengikuti sebuah pelajaran.

Black Moon berjalan santai ke kelasnya walupun bel sudah berbunyi sejak tadi. Dan saat sudah sampai di kelas, mereka langsung mengikuti sebuah pelajaran.

Di sisi lain, di kelas Nara, saat ini sedang memulai pelajaran pendidikan agama Islam. Sebenarnya, di kelas Nara tidak semua murid Islam, ada juga yang Kristen. Saat murid yang beragama Kristen itu tahu saat ini adalah pelajaran mapel pendidikan agama Islam, ia keluar.

Saat guru sedang menulis di papan tulis, seketika semua murid ikut menulis yang ada di papan tulis. Di saat sedang mencatat materi, suara handphone menandakan ada sebuah pesan yang masuk dan segera Riri mengambil hp nya di saku baju dan mengecek nya siapa yang telah mengirim ia pesan.

Saat Riri membuka hp nya, disitu ada sebuah pesan dari Edgar.

⚫ Ka Edgar 🎥 📞 :
'

Temuin gue di
taman belakang

Mau apa?


Ada sesuatu penting
Yng mau gw omongin

Ok

Setelah mengirimkan pesan itu, Riri mengangkat tangannya. Guru yang telah selesai menulis di papan tulis, dan yang sekarang sedang menjelaskan, melihat Riri yang mengangkat tangannya.

"Ya, ada apa Riri?" Tanya pak Agus yang berprofesi sebagai guru agama. Seketika semua murid yang ada di kelas ini, langsung mengalihkan pandangannya ke arah Riri. Tentunya Nisa dan Nara.

" Saya mau izin ke toilet pak"

"Silahkan." Pak Agus mempersilahkan Riri yang ingin pergi ke toilet.

Riri segera bangun dari tempat duduknya dan langsung keluar kelas. Riri dengan tergesa-gesa menuju taman belakang sesuai yang dikatakan Edgar di pesan tadi. Setelah sampai di taman belakang, Riri dapat melihat seorang laki laki bertubuh jangkung itu sedang duduk di kursi yang bercat putih, yang tak lain adalah Edgar.

Riri segera menghampiri Edgar dan duduk di samping Edgar. Canggung itulah yang ia rasakan. Edgar yang tengah menatap kearah depan dengan tatapan kosong, melihat seorang gadis cantik yang tengah duduk sampingnya. Edgar memandang Riri cukup lama, sehingga itu membuat jantung Riri berpacu dengan cepat.

"Ekhem, kak?" Ucap Riri menyadarkan Edgar yang sedang menatapnya lama. Dan itu membuat Edgar memutuskan pandangannya ke Riri. Cukup lama tidak ada yang membuka obrolan saat ini. Dan Riri membuka obrolan terlebih dahulu.

"Ada perlu apa ka Edgar panggil aku kesini?" Ucapnya dengan gugup. Karena saat ia berdekatan dengan laki laki ini, jantungnya selalu berpacu dengan cepat dan begitu sebaliknya. Edgar menghembuskan nafas pelan.

"Jadi pacar gue." Ucap Edgar tiba tiba dan membuat Riri amat sangat terkejut.

"J-jadi pp-acar ka ed-gar?" Ucap Riri terbata bata.

MARGA DIRGANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang