13.

12.9K 369 5
                                    

Suasana malam hari ini tampak dingin karena angin yang sangat kencang menusuk kulit seorang pria. Marga. Marga sedang berada di pinggir kolam renang. Ia menggosok kedua tangannya karena merasakan dingin. Marga memasuki kamarnya. Saat ia sedang jalan,ia merasakan kepalanya pusing hebat dan sebentar lagi tubuhnya akan tumbang.

Setelah sampai di kamarnya marga berbaring di kasur kebesaran miliknya dan menutupi badannya dengan selimut.

Tok tok

Suara ketukan dari luar kamar marga. Merasa tidak ada jawaban orang tersebut masuk ke dalam kamar marga. Ia adalah mamah Marga. Ia adalah Dina mamah marga. Dina mendekat kearah Marga yang sedang bergulat dengan selimutnya.

"Marga kamu kenapa sayang". Tanya Dina sambil mengecek dahi Marga yang sangat panas."kamu sakit?". Lanjutnya lagi. Yang ditanya pun hanya mengangguk kan kepala saja.

"Mama ambil makan dulu ya buat kamu". Setelah mengatakan itu Dina pergi ke dapur untuk mengambil makanan untuk Marga. Tidak butuh waktu yang lama Dina kembali dengan membawa nampan berisikan bubur.

Saat Dina hendak menyuapi Marga, Marga menolaknya."mau Nara". Marga sekarang dalam mode manja. Kebiasaan Marga sejak kecil saat sedang sakit adalah manja. Dina yang mendengar itu pun ia mengambil hp nya yang berada di saku celananya untuk menelfon Nara.

"Halo Nara".

"Iya ada apa mah".

"Kamu kesini Nara".

Terdengar suara pecahan yang berasal dari Marga. Dina pun merasa terkejut saat Marga membanting barang barang yang ada di sana. Nara yang mendengar dari telfon pun merasa panik dan kaget.

"Kak marga kenapa ma". Tanya Nara panik dan khawatir.

"Dia lagi sakit,dia butuh kamu".

"Oke aku kesana sekarang".

Sambungan terputus oleh Dina. Dina menghampiri Marga dengan hati hati karena takut serpihan kaca mengenai dirinya.

"Marga udah". Ucap Dina yang melihat Marga yang cukup memprihatinkan.

"Keluar". Teriak Marga frustasi. Dina pun keluar dari kamar Marga.

**********

Seseorang gadis telah sampai di mansion Marga. Nara memasuki mansion tersebut dan tengah menemukan Dina yang tampak khawatir. Nara menghampiri Dina.

"Mamah". Suara dari Nara berhasil membuat Dina lega.

"Akhirnya kamu datang juga". Nara hanya mengangguk kepala saja.

"Ada apa dengan kak Marga". Tanya Nara penasaran sekaligus khawatir.

"Dia butuh kamu Nara. Sekarang kamu cepet ke kamar dia sekarang. Mamah takut terjadi apa-apa sama Marga".

Nara juga mendengar suara pecahan dari kamar Marga. Nara menaiki anak tangga untuk menuju kamar Marga. Saat sampai di depan pintu kamar Marga,ia dapat mendengar jelas suara teriakan dan pecahan kaca.

Tok tok

Nara mengetuk pintu tersebut namun tidak ada jawaban. Pasti Marga kira itu adalah mamahnya.

"Kak marga ini aku Nara". Ketuk Nara sekali lagi dan berhasil.

Ceklek

Akhirnya Marga membukakan pintu tersebut. Nara yang melihat kamar Marga berantakan akibat pecahan kaca yang ditimbulkan oleh Marga.

Marga langsung memeluk tubuh Nara erat seolah ia tak mau kehilangan Nara selamanya.

"Kak lepas dulu". Nara berusaha melepas pelukan dari marga tapi marga sengaja menambahkan pelukan ini dengan sangat erat. Ia tak mau lepas dari Nara. Marga tidak menggunakan baju hanya menggunakan celana pendek di atas lutut saja.

MARGA DIRGANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang