44.

6.1K 197 3
                                    

Sekarang Marga sedang berada di markas nya, markas Black Moon karena ada rapat yang harus ia sampaikan. Marga menjelaskan tentang musuh yang makin banyak untuk merusak Black Moon maupun orang terdekatnya. Ia tak akan membiarkan itu terjadi.

"Rapat selesai." Putus Marga. Mereka semua menghela nafas lega.

Marga beranjak dari tempat kebesarannya menuju sofa diikuti beberapa sahabatnya yang lain. Ia mengambil hp nya yang berada di saku jaket kulit hitam nya.

Ting

Sebuah notifikasi muncul dari benda pipih nya. Marga membuka hp tersebut, ternyata bodyguardnya yang mengirimkan sebuah Vidio. Ia sempat terkejut tapi segera menormalkan wajahnya kembali. Bagaimana tidak, Nara nya membunuh Alea? Sebenarnya bodyguard yang di bawa Nara adalah bodyguard Marga. Marga belum mengetahui tentang Nara yang ternyata sama dengannya. Ia pikir, Nara gadis yang childish dan polos. Ternyata itu diluar dugaannya. Lihatlah di Vidio tersebut, Nara berucap kasar. Ia akan memberi hukuman untuk gadis kecilnya.

Tapi di satu sisi, ia tak perlu membunuh Alea karena Nara sudah membunuhnya. Sedangkan disisi lain ia marah kepada Nara karena berucap kasar. Lihat saja nanti hukumannya. Pikirnya.

"Nih bos kopi dulu." Justin meletakkan botol kopi di meja depan Marga yang telah ia ambil di dalam kulkas. Marga memandang kopi tersebut datar. Tapi tak lama kemudian ia meminumnya.

"Kenapa, ada problem?" Ucap justin. Marga hanya mengangguk.

"Cerita." Ucap Ervin tiba-tiba.

"Gue cabut." Bukannya cerita, Marga pergi begitu saja. Tapi, baru beberapa langkah, Marga berucap.

"Jangan lupa besok camping." Ucapnya dan pergi.

Sekarang Marga sedang mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Kebetulan malam ini sudah sangat larut karena jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Tak lama, ia sampai di mansion nya dan disambut bodyguard dengan membungkukkan badannya. Marga hanya menatap nya datar dan pergi ke kamar.

Sampai di depan pintu kamar, ia membukanya pelan pelan. Marga melihat Nara yang sedang tertidur pulas atau pura pura? Marga mendekati kasur tak lupa ia mengunci pintu. Marga mengusap Surai rambut Nara pelan.

"Tunggu besok hukuman kamu baby gurl".

********

"Kak Marga bangun!" Ucap Nara.

Marga hanya menjawabnya dengan gumaman sebab dirinya masih mengantuk untuk bangun. Jam baru menunjukkan lima pagi tapi, Nara sudah membangunkannya. Kebetulan, sekolah nya hari ini mengadakan camping.

"Ini masih terlalu awal sayang." Ucap Marga dengan suara seraknya.

"Tapi nanti aku takut terlambat." Ucap Nara.

"Kita berangkat pakai mobil aku." Ucap Marga.

"Kita ga pakai bis bareng yang lain?" Ucap Nara.

"Nggak sayang, aku ga mau kamu desak-desakan di bis." Ucap Marga.

Nara mengerucutkan bibirnya Ketika mendengar jika mereka tidak akan naik bis, melainkan naik mobil pribadi Marga. Justru Nara menunggu saat-saat menyenangkan di bis, bisa bernyanyi, mengobrol, dan tertawa Bersama teman-temannya.

Tapi tidak apa, sudah beruntung dia bisa ikut perkemahan musim panas ini, tidak naik kendaraan yang sama dengan mereka tidak membuat Nara kecewa. Meskipun sedikit, tapi lebih baik daripada tidak diizinkan ikut perkemahan itu.

MARGA DIRGANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang