29.

6.4K 180 3
                                    

Kini Marga dan para sahabatnya dan tak lupa juga Nendra sang Kaka dari Nara tengah berada di ruang cctv, ruangan yang berisi komputer serta alat elektronik semua.

"Ezra, apa lo udah nemuin titik mobil itu?" Tanya Marga pada Ezra yang sedang fokus pada komputer.

"Sebentar ga, plat mobilnya bener bener gak bisa dilacak. Tapi tenang aja, gue akan coba blokir plat ini." Ujar Ezra yang masih fokus dengan komputer nya.

"Do it anything, i want my girl come back." Ujar Marga.

Ia dan lainnya duduk di sofa besar nya. Kecuali Ezra. Marga memijit pelipisnya. Ia sangat takut akan kondisi gadisnya yang masih lemah.

"Ambilin gw wine." Ujar Marga pada bodyguard nya yang menjaga pintu ruangan.

"Baik tuan."

Tak menunggu lama, bodyguard Marga kembali dengan membawa nampan berisi botol wine yang berukuran besar, gelas khusus, dan ws batu mini. Ditaruhnya nampan itu dimeja dihadapan Marga.

Marga mengambil gelas yang sudah terisi dengan wine. Ia meminumnya dengan sekali tegakan. Lainnya juga ikut minum seperti Marga. Merasa tak puas, Marga langsung meraih botolnya dan meminum langsung lewat botol dan membuat semua terkejut.

"Anjir sadis." Gumam Alex dengan bergidik ngeri yang melihat Marga seperti itu.

"Marga, posisi mobilnya telah ditemukan." Info dari Ezra membuat Marga dan yang lainnya langsung bangkit dan menuju ke arah Ezra.

Ezra menunjukkan kearah sebuah titik merah yang merupakan keberadaan mobil yang telah mencuri gadisnya.

"Letak mobil ini tepat pada garasi tua, bekas penjualan Lamborghini yang terbakar lima tahun lalu." Ujar Ezra.

"Telfon anak buah yang ada di markas semuanya, kita akan meluncur kesana."

*******

Marga, Nendra dan para sahabatnya tak lupa juga anak buah yang berada di markas yang telah di telpon oleh Ezra, telah sampai dimana letak mobil yang ia incar. Sangat sepi disini. Hampir tak ada kendaraan yang melintas disini.

Banyak yang menyebar hoax jika disini adalah kawasan berhantu. Bukan Marga namanya jika percaya atau takut pada hal begituan. Tujuan hidupnya adalah bahagia dengan keluarganya tanpa penganggu.

Marga mengedarkan pandangannya. Marga dan yang lainnya berjalan kearah sejejeran Lamborghini yang terbakar dan usang. Sengaja tak ada yang memindahkan mobil mobil ini karena hoax tadi yang menyebar.

"Kalian berpencar. Cari setiap sudut garasi." Ujar Marga pada bodyguard nya.

Marga dan sahabtnya dan juga Nendra tak lupa dengan geng inti berjalan masuk kedalam garasi mobil yang besar. Banyak barang barang bekas yang tergeletak disini.

"Marga, disini mobilnya." Ujar Vraka.

Marga dan yang lainnya berlari menyusul Vraka yang berada di belakang garasi. Setelah sampai, ia melihat mobil hitam yang sama persis di cctv.

Marga mengelilingi mobil hitam ini. Pada bagian pembersih kaca bagian belakang mobil, Marga menemukan sebuah surat.

'menemukan klu pertama? Hahaha, gue ga berminat bermain petak umpet. Tapi gue pikir lagi, sepertinya seru juga. Gue tau lo pasti ngecek cctv dan sengaja gue gak matiin cctv kamar lo agar lo dapat menemukan klu pertamanya. Dan selamat, klu pertama telah lo dapat. Oh ya, soal mobil ini memang benar ini yang gue pakai untuk menculik Nara. Tapi, gue gak bodoh. Mesin mobilnya sudah gue rusak. Dan... Semoga lo menemukan klu kedua.'

Marga meremas kertas tersebut dengan kuat saat sudah selesai membaca dan menendang ban mobil tersebut. Ia merasa dipermainkan. Pasti! Siapapun dia, Marga akan menghancurkannya. Gengnya yang mendengar suara tendangan, semuanya menghampiri Marga.

"Ada apa ga?" Tanya Ervin.

Marga memberikan kertas yang sudah ia baca dan memberikan ke Ervin. Lainnya mengerubungi Ervin yang akan ikut membaca isi surat tersebut.

"Mesin." Gumam Marga dan langsung berjalan menuju depan mobil. Ia membuka mesin mobilnya. Dan benar, disana ada sebuah listrik yang tercabut.

"Kenapa mobil ini ada listriknya?" Tanya Edgar yang berada di sebelah Marga yang telah selesai ikut membaca surat tadi.

"Listrik?." Tanya Marga dengan pelan.

"Marga, bagaimana jika Nara tersekap dipabrik listrik?" Tanya Edgar dengan wajah datar.

"Kita kesana sekarang." Ajak Marga.

Marga memberitahu pengawal lainnya untuk segera pergi dan menuju pabrik listrik.

"Sialan! Lo berani mempermainkan gue. Lihat aja nanti."

Part ini panjang atau pendek?

Spam next👉

Vote sebanyak-banyaknya dan coment biar tambah semangat up nya.

See you next part 💞

MARGA DIRGANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang