6.

21.4K 515 3
                                    

Kini seseorang keluarga tengah berada di meja makan untuk break fast. Hari ini Riana hanya membuatkan roti saja dan susu. Kini Nara akan mengolesi roti dengan selai kacang kesukaanya. Tapi saat Nara hendak ingin mengambil selai kacang tersebut, Nendra sudah terlebih dahulu memegang selai kacang tersebut. Sontak hal itu membuat Nara kesal dan mencebikan bibirnya.

"Ih gue duluan juga"

"Siapa cepat dia dapat,wlee"

"Dih kaya anjing Lo". Sontak hal itu membuat Nendra menggeram kesal dan marah.

"Lo tuh". Ujar Nendra tak mau kalah.

"Lo"

"Lo"

"Lo"

"Lo"

"L----"

"CUUUKUP!!!?". Teriak Riana keras. Sontak nara dan Nendra yang mendengar itu langsung kicep.

"Cepet habisin makanan kalian nanti telat". Ucap Riana berusaha sabar karena sedari tadi Nara dan Nendra memicingkan mata dengan aura permusuhan. Nara dan bintang yang mendengar itu pun langsung melanjutkan aktivitas break fast nya.

TIIINN

Saat lagi makan, seseorang yang sedang break fast itu langsung menghentikan aksi makannya karena mendengar suara klakson mobil dari luar.Saat Riana hendak ingin membukakan pintu,tapi kegiatannya dicegat oleh Nara.

"Biar Nara aja". Ucap Nara yang mencegah mamah nya. Riana yang mendengar lontaran dari Nara pun menganggukan kepala saja.

Nara bangkit dari kursi dan berjalan,untuk membukakan pintu itu.

"Siapa ya?". Tanya Nara pada diri sendiri dalam hati. Nara kini sudah ada di depan pintu untuk membuka pintu tersebut. Saat Nara membuka pintu tersebut,dia melihat marga di mobilnya dengan kaca mobil yang diturunkan. Nara menghampiri Marga ke depan kaca mobil tersebut.

"Ayo"

"Kemana?"

"Berangkat dong sayang,".

Hal itu membuat pipi Nara bersemu merah padam seperti kepiting rebus. Marga yang melihat itu pun gemas sendiri karna dia tahu Nara sedang dalam mode gugup dan malu. Marga yang tidak tahan lagi langsung mencubit pipi Nara dengan gemas dan...

CUP

Marga telah mencium pipinya membuat kaget dan jantung Nara sudah tidak aman lagi.

"Emm y-aud-ah aku mau ambil tas dulu". Ucapnya gugup bukan main. Bagaimana tidak diperlakukan kaya gitu tidak malu.

"Iya".

Nara kini memasuki mansion nya dan mengambil tasnya lalu menuju meja makan.

"Mah pah". Nara berangkat dulu ya". Ucapnya sambil mencium telapak tangan paruh baya itu. Paruh baya yang mendengar itu mengangguk kan kepala dan tersenyum.

"Hati hati". Ucap Riana.

Nara berjalan keluar untuk menemui marga dan berangkat sekolah tapi saat baru saja ia hendak melangkah kan kakinya...

"Ekhem"

Nara yang mendengar itu pun menoleh kebelakang. Ternyata itu suara dari Nendra.

"Kenapa?". Tanya Nara sambil mengangkat satu alisnya ke atas.
Nendra yang mendengar lontaran dari Nara itu menyodorkan tangannya ke depen untuk mengkode. Nara yang mengerti maksud Nendra pun hanya cengengesan tidak jelas ia lupa kalo ada Nendra. Nara mendekat ke bintang dan mencium telapak tangan Nendra.

"Maaf gue lupa"

"Kenapa?"

"Gue lupa kalo ada Lo"

"Emang gue makhluk apaan ga bisa diliat"

MARGA DIRGANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang