18.

11K 275 4
                                    

Sudah dua hari yang lalu Nara dirawat di rumah sakit milik Marga. Sekarang mereka berdua tengah berada di butik mamah Marga. Setelah 20 menit yang lalu, Marga dan Nara sudah selesai fitting baju pernikahan mereka berdua.

Mereka berdua kini tengah berada di mall terbesar yakni milik keluarga Marga.

"Kak ayo ke Timezone". Ajak Nara pada Marga dengan mata berbinar saat didepannya sudah ada Timezone. Mereka berdua menuju Timezone tersebut. Bisa dibilang mall ini cukup ramai karena hari ini adalah hari Sabtu/malam Minggu. Sebelum Nara dan Marga memainkan wahana yang ada di sini,sebelum itu Marga mengisi saldo kartu
Setelah Marga mengisi saldo kartu tersebut,kini mereka mengelilingi permainan yang diinginkan mereka berdua. Pandangan Nara tertuju pada basket. Nara menarik pergelangan Marga menuju bola basket itu.

"Kak main ini".

"Emang bisa? bocil gini main basket". Cibir Marga bercanda. Nara yang mendengar lontaran dari Marga mendengus kasar.

"Ya makannya ajarin!". Jawab Nara ngegas sembari menghentakkan kakinya kesal Sampai menjadi pusat perhatian semua orang. Marga hanya terkekeh melihat gadisnya kesal seperti ini.

Marga menempelkan kartu yang tadi sudah diisi saldo olehnya di tempat untuk menempelkan kartunya. Setelah itu, Marga menekan tombol hijau. Posisi mereka berdua adalah Nara yang berada di sebelah kanan dan Marga sebelah kiri. Marga memainkan bola basket dengan lihai. Ya pantas Marga jago main basket orang Marga ketua basket. Nara melemparkan bola basket itu pada ring sambil badannya melompat. Sedangkan Marga memainkan biasa saja tidak melompat lompat seperti gadisnya.

Marga melirik ke Nara yang tengah kesusahan memasukkan bola basket ke dalam ring itu. Ia pindah posisi menjadi dibelakang Nara dan mengangkat tubuh Nara. Yap,masuk. Bola itu lolos ke dalam ring.

"Yeyyy". Pekik Nara heboh saat bola basket itu masuk ke dalam ring dengan sempurna. Marga menurunkan tubuh Nara saat waktu permainan sudah habis. Marga hanya terkekeh kecil melihat Nara yang tengah senang.

"Hufftt Cape". Nara mengelap dahinya yang sudah dibanjiri keringat. Marga yang melihat Nara kecapean seperti itu,ia menggandeng tangan Nara keluar dari Timezone ini menuju minimarket kecil yang ada di dalam mall ini.

"Iihh kok udahan sih mainnya!orang pingin main lagi juga". Gerutu Nara kesal. Baru saja ia main satu permainan saja. Sudah lama juga ia tak datang ke mall.

"Udah cape gitu. Nanti kalo sakit lagi gimana?".

Setelah sampai di minimarket kecil yang ada di dalam mall ini, Marga mengambil dua buah minuman teh botol lalu,membayarnya. Marga mencari tempat duduk yang akan ditempati mereka berdua. Setelah menemukan tempat duduk tersebut,ia dan Nara menduduki tempat tersebut. Nara dan marga membuka minuman mereka masing masing lalu meminumnya.

Di sela-sela kegiatan meminumnya, pandangan Nara tertuju pada kedai pernak pernik perempuan. "Kak aku kesana ya". Tunjuk Nara pada kedai pernak pernik yang membuat nya tertarik. Marga mengangguk. Setelah sampai di kedai pernak pernik perempuan,Nara memasuki kedai tersebut. Pandangan Nara tertuju pada sebuah bando kelinci yang ada di paling atas.

Nara meraih bando kelinci tersebut,tapi tingginya tidak setara dengan tempat bando yang diinginkannya itu. "Ish susah banget sih".

Sebuah tangan mengambil bando kelinci itu dan memberikan kepada Nara. Nara menerimanya dengan senang hati. Nara mendongak untuk melihat siapa yang telah membantu nya mengambilkan bando tersebut.

"Makasih". Ucap Nara singkat.

"Sama sama". Jawabnya sambil menepuk kepala Nara dengan pelan sampai Nara dibuatnya mematung dengan perlakuan tadi.

MARGA DIRGANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang