45.

6.9K 180 14
                                    

Hari ini merupakan hari Sabtu, hari dimana semua orang bermalas-malasan di rumah setelah menjalani hari weekend yang padat. Saat ini terpantau Marga dan Nara yang tengah bermalas-malasan di sofa, dengan Nara yang berada di pelukan Marga dan pria itu yang tidak henti-hentinya menciumi pelipis gadis kesayangannya. Nampaknya, kedua orang yang berbeda jenis kelamin itu tengah menyaksikan film Jhonny English.

"Hihihi kak, masa bego banget coba." Ucap Nara sambil menunjuk layar televisi yang lebarnya sekitar 50 inci.

"Bahasa sayang." Peringat Marga.

Nara mengerucutkan bibirnya dengan sebal, dasar kaku! Umpatnya dalam hati. Sementara itu, Marga tersenyum geli melihat wajah cemberut istrinya.

"Itu bibir minta dicium apa?" Tanya Marga.

"Enggak, siapa bilang." Ucap Nara memalingkan wajahnya.

Marga terkekeh, istrinya menggemaskan memang.

"Mau jalan-jalan?" Tanya Marga.

"Kemana?" Tanya Nara sambil menghela napasnya bosan.

"Belanja-belanja." Ucap Marga.

"Kak Marga yang bayar tapi." Ucap Nara.

Marga mengusap lembut kepala Nara." Iya, apa sih yang engga buat kesayangan aku?"

____________________

Sampailah mereka di salah satu mall paling besar dan megah se-Indonesia. Orang-orang dengan pakaian modis berlalu lalang memasuki toko dan kios.

"Mau kemana dulu?" Tanya Marga.

"Aku mau beli skincare, udah habis." Ucap Nara.

Keduanya pun menuju toko skincare yang biasa Nara datangi. Gadis itu memandangi satu per satu produk perawatan wajah dan membaca bahannya agar tidak salah beli.

Seperti biasa, dalam urusan perbelanjaan hanya kaum perempuan yang senang mengeksplor kesana kemari. Tidak ada sejarahnya kaum laki-laki yang senang mengunjungi beberapa toko lalu ujung-ujungnya kembali ke toko pertama untuk membeli produk yang sama.

"Udah?" Tanya Marga.

"Aku beliin kak Marga sabun cuci muka sama pelembab, dipake ya." Ucap Nara.

"Gak usah sayang, aku juga nggak suka make gituan." Ucap Marga.

"Iiih..... Kak Marga punya muka cuma satu, jadi harus dirawat." Omel Nara sambil memasukkan barangnya ke keranjang kecil, lalu meletakkannya di meja kasir.

"Emang kalo aku make itu, jadi tambah ganteng?" Tanya Marga iseng.

"Iya, aku gak mau punya suami buluk." Ucap Nara.

Marga membayar semua barang-barang Nara menggunakan black card nya, membuat penjaga kasir itu membelalakkan matanya dan berpikir jika orang yang sedang ia layani ini pastilah orang kaya hingga mempunyai kartu yang hanya dimiliki oleh segelintir orang.

"Silahkan datang lagi ya kak." Ucap orang tersebut.

Nara tersenyum formal kepadanya, sementara itu Marga tetap menampilkan wajah datarnya.

"Makan dulu ya, kamu belum makan siang." Ucap Marga.

Nara mengangguk. Toh, perutnya kini sudah lapar minta diisi makanan.

MARGA DIRGANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang