24.

8.7K 249 0
                                    

Nara terbangun dari tidurnya karena mendadak ia haus dan ingin segera minum. Ia pun melepas tangan Marga yang memeluk perutnya dengan posesif.

"Mau kemana?" Tanya Marga yang ternyata menyadari pergerakkan dari Nara.

"Mau ke dapur ambil minum." Ujar Nara.

"Mau ditemenin?" Tanya Marga.

"Gak usah,kak Marga tidur aja lagi,aku cuma bentar kok." Ujar Nara yang turun dari atas ranjang dan beranjak keluar.

Nara pun membuka knop pintu dan keluar darisana. Suara derap langkah kakinya terdengar saat dia berjalan ke arah ruang makan. Nara terkejut saat mendapati Bella yang juga sedang berada disana,padahal malam sudah sangat larut.

"Ekhem." Nara berdehem dan langsung menyadarkan Bella yang sedang duduk di salah satu kursi meja makan.

"Eh ada Nara." Ujarnya tersenyum kecil kearah Nara.

"Lo ngapain malem malem begini?" Tanya Nara.

"Oh itu tadi,gue mau ambil doang kok Ra." Ucap nya seraya menunjukkan gelas miliknya agar Nara percaya padanya.

"Oh." Balas Nara kemudian mengambil minum di atas meja lalu meneguknya. Setelah dirasa cukup Nara pun hendak beranjak dari sana,namun pertanyaan Bella sukses membuat langkahnya terhenti.

"Lo udah kenal berapa lama Sama kak Marga?" Tanya Bella.

Nara membalikkan badannya ke arah Bella. "Lo sepertinya ingin tahu banyak tentang kedekatan kami,kenapa? Apa itu menganggu lo?" Tanya Nara yang tahu maksud pertanyaan dari Bella barusan.

Bella terdiam sebentar.

"Wajar bukan seorang istri selalu dekat dengan suaminya." Ucap Nara dan sukses membuat Bella syok,ia mengingat ucapan Tasya kemarin yang juga mengatakan jika Nara dan Marga memang pasangan suami istri. Awalnya ia tak percaya,tetapi setelah mendengar ucapan Nara secara langsung,ia sedikit mulai percaya. Dugaannya diperkuat lagi setelah melihat Nara dan juga Marga tidur di kamar yang sama.

Bella tak tahu harus bicara apa lagi. Ia merasakan saat hatinya sakit saat tahu kenyataan yang sebenarnya,jika Marga bukanlah seorang pria single lagi.

"Gue tahu sebelumnya lo sudah kenal lama dengan kak Marga. Kak Marga sudah menceritakan semuanya pada gue,tentang masa lalu lo dan juga dia,tetapi sekarang semuanya hanya hanya akan menjadi masa lalu,gue harap lo mengerti dan bisa menjaga sikap lo." Ujar Nara.

"Apa lo mencintainya?" Tanya Bella buka suara.

"Tah gue memang mencintainya." Jawab Nara.

"Hmm... Kok lama banget ngambil minumnya?" Sela Marga yang tiba tiba sudah berada di sana. Nara dan Bella melihat secara bersamaan kearah Marga.

"Ini udah selesai kok, Yok balik ke kamar lagi." Ujar Nara dan langsung bergelayut di lengan Marga.

Marga melirik sekilas ke arah Bella yang hanya terdiam dengan pandangan kosongnya.

"Ayok." Rengek Nara menggoyangkan lengan Marga pelan. Marga melihat ke arah Nara kemudian tersenyum kecil,ia menjadi gemas melihat tingkah Nara yang seperti anak kecil.

Marga pun berjalan bersamaan dengan Nara menaiki tangga menuju kamar mereka.

"Kamu ngomongin apa tadi sama Bella?" Tanya Marga.

"Aku sama dia cuma ngobrol biasa,aku bilang sama dia kalo kita berdua itu suami istri,biar dia itu gak jelalatan lagi sama kak Marga." Ujar Nara.

"Bener kamu cuma ngomong kaya gitu?" Tanya Marga memastikan.

MARGA DIRGANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang