BUGH
Nara tersentak kaget melihat Marga yang tiba tiba datang. Marga mengalihkan pandangannya pada Nara. "Lo tunggu disana dulu ya". Tunjuk Marga ke arah trotoar.
Ia mengangguk. Mengancingkan kancing yang sudah terlepas lalu duduk di trotoar itu dengan menutup kedua telinganya.
Marga baru saja menyelesaikan masalahnya dan lupa jika Nara menunggunya. Ia langsung saja ke halte, karena melihat halte tak ada Nara,lantas ia berniat pulang,tapi ditengah jalan ia melihat Nara yang hampir dilecehkan.
"Pangeran di siang bolong nih". Ledek komplotan itu. Marga yang sudah kepalang marah pun langsung memukuli mereka dengan brutal.
"Keren juga lo". Marga terkekeh. "Iyalah. Daripada lo ngehajar kita,mendingan kita nikmati aja bareng bareng." Pria itu menunjuk Nara dengan dagunya.
"Ngimpi anjing!". Marga menendang satu orang itu yang masih bertahan dengan tendangan memutar. Ia menduduki lawannya yang sudah tepar itu. Lalu menampar pelan orang itu.
"Heh tepar lo?". Ejek Marga. "Makannya gak usah sok jagoan. Udah bau tanah aja bangga". Ledek marga.
Fokusnya teralihkan karena suara tangisan. Ia segera beranjak menemui Nara yang terlihat ketakutan.
"Hey". Saat Marga akan memegang Nara,gadis itu menepisnya. "Ini gue". Kata Marga.
Nara mendongak dan langsung menubruk Marga dengan pelukannya. "Maaf". Sesal Marga. Marga terlalu fokus pada musuhnya itu Sampai lupa dengan Nara yang sedang menunggu dirinya.
"D-dia jahat". Tangis Nara.
Marga melonggarkan pelukannya kau menatap Nara khawatir. " Coba,mana lagi yang udah disentuh". Tanyanya khawatir.
Nara menunjukkan beberapa tubuhnya yang sempat di sentuh oleh bandot tua itu. "Ini,ini ini". Tunjuknya.
"Aku kotor kak Marga". Nara menggosok badannya gusar. Pikirannya kalut sekarang. "Gak papa sayang. Lo gak kotor. Cuma,ada kotoran yang nempel aja". Tenang Marga.
"Sama aja". Nara memukul dada bidang Marga pelan. " Kak Marga ga marah?". Tanya Nara takut takut pada Marga. Ia takut, laki laki yang menyandang status sebagai tunangannya ini akan jijik padanya.
Marga memeluk tubuh Nara kembali lalu menepuk pelan punggungnya menenangkan. "Seharusnya Lo yang marah sama gue. Gue terlalu fokus banget sama mereka sampai lupa sama Lo yang lagi nunggu gue. Maaf". Ujarnya.
"Ayok pulang". Ajak Nara. Marga mengangguk.
**********
"Shh pelan pelan". Marga meringis kala Nara yang menekan lukanya yang sekarang perempuan itu obati.
"Bisa gak sih tadi gak usah berantem". Omel Nara. Karena kejadian tadi,komplotan itu meninggalkan luka pada wajah Marga. Nara ikut meringis melihat itu.
"Kalau gak dihajar gitu,mereka gak bakal kapok,yang". Bela Marga. Ia menerangkan lilitan tangannya pada pinggan Nara.
Karena lilitan itu, Marga harus mencondongkan badannya ke depan dan membungkukkan badannya agar gadisnya dapat menjangkau wajahnya.
"Ya tapi kan jangan sampe luka gini". Nara menekan kembali luka pada ujung Marga. Bukannya dirinya tak berterimakasih. Tapi,karena dirinya juga Marga jadi seperti ini.
"Pelan pelan ayang ih!". Marga mengerucutkan bibirnya. "Ngapain monyong monyong gitu?dikira lucu apa". Semprot Nara.
Ia merapihkan kembi kotak p3k yang tadi ia porak poranda. "Ya lagian kamu,berantem pasti luka lah". Uajr Marga. Sekarang Marga berbicara kepada Nara menggunakan logat kamu Samapi seterusnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MARGA DIRGANTARA
ActionDILARANG PLAGIAT DI LAPAK INI‼️ ⚠️⚠️WARNING ⚠️⚠️ ADA ADEGAN KEKERASAN‼️YANG BOCIL MINGGIR DULU🚫🚫🚫🚫 "Lo milik gue." "Hah?" "Lo milik gue sayang. Gaada yang milikkin Lo selain gue!" .................. "Ternyata gini ya, di posesif in sama ketua ge...