5. Perjanjian

2.7K 364 115
                                    

Tiffany menangis sesenggukan di sudut kamar, ia frustasi karena gagal membantu suami nya, ini sudah yang kesekian kali nya ia berusaha untuk bercinta kembali dengan Nickhun, tapi ternyata milik sang suami tak mampu berdiri, dan sebagai wanita yang masih aktiv secara seksual, tentu itu adalah hal yang mengecewakan.

"Maafkan aku Tiffany" sesal sang suami, Nickhun duduk di ujung ranjang, sambil menunduk malu dan menyesal, ia lalu memakai kembali baju nya, dan keluar meninggalkan sang istri sendirian di kamar mereka.

Nickhun menuju ke sebuah night club, menghabiskan waktu nya dengan minum-minuman keras sampai ia mabuk berat, ia pun juga di liputi rasa frustasi, malu, tidak percaya diri, dan kecewa, apalagi ia sangat mencintai Tiffany, pria mana yang tak ingin menyetubuhi istri nya yang cantik dan sexy itu.

"Aku takut dia akan meninggalkan ku Jay" curhat Nickhun putus asa, ia bahkan sudah menangis di night club sahabat nya itu Jay Park.

"Hanya ada satu cara agar Tiffany tak meninggalkan mu" ide Jay Park, pria dengan gaya eksentrik itu.

"Bagaimana?" Tanya Nickhun diujung rasa putus asa nya.

"Biarkan dia mencari kepuasan dengan pria lain"

"Kamu gila" protes Nickhun karena menganggap ide Jay Park tidak masuk akal.

"Atau kamu lebih memilih dia menceraikan mu, lalu menjadi headline, Pengusaha Kaya Nickhun Horvejkul Di Gugat Cerai Sang Istri Karena Mengalami Impotensi" ujar Jay Park sambil mengangkat tangan nya keatas seolah tengah membaca judul berita di koran, dalam hati Nickhun mengumpat.

"Bagaimana kalau dia malah jatuh cinta pada pria itu?" Cemas Nickhun.

"Dengar, Tiffany tak bisa hidup tanpa uang mu"

"Kalau dia dapat yang lebih kaya?"

"Ajukan syarat, jangan biarkan dia mencari pria sebagai pemuas dengan usia di bawah duapuluh lima tahun, sugar baby tak akan ada yang bisa diajak serius, apalagi usia istri mu sudah tidak muda lagi" jawab Jay Park, Nickhun kembali menenggak minuman nya, ia galau, jadi lebih memilih untuk mabuk-mabukan.

Di tempat lain

Seorang gadis muda berusia dua puluh tahun, nampak baru saja memasuki rumah nya, sepulang kuliah, suara langkah kaki nya menggema memenuhi ruangan.

"Nona Shin Ryujin"

Sang pemilik nama pun menghentikan langkah nya, menoleh pada si pemanggil, yang tak lain adalah sang mommy, Hye Kyo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sang pemilik nama pun menghentikan langkah nya, menoleh pada si pemanggil, yang tak lain adalah sang mommy, Hye Kyo.

"Kamu bukan nya kuliah di benua Eropa yang sekarang masih siang, kamu di Korea dan ini sudah lewat jam duabelas dini hari, Ryujin" tegur sang mommy.

"Oh, benarkah? Ku pikir di rumah ini sudah tak ada penghuni nya selain aku, apalagi setelah daddy pergi" balas Ryujin ketus.

"Kamu perempuan, sangat berbahaya pulang tengah malam begini, diluar. . ."

"Ryujin sudah besar momm, atau perlu aku ingatkan lagi, Ryujin sudah berusia dua puluh tahun, malam ini" geram nya pada sang mommy, yang lupa akan hari ulang tahun nya, ia lalu melangkah cepat memasuki kamar nya sambil memanting pintu.

Brak

Hye Kyo menghela nafas, sang putri tumbuh menjadi gadis bebas dan pemberontak, karena kurang nya kasih sayang dari sang ayah yang meninggal saat ia masih berusia lima tahun, di tambah, pada usia delapan belas tahun, Ryujin sudah berhak mewarisi harta sang ayah, berupa pabrik barang elektronik, mansion yang ia tempati bersama sang mommy sekarang, dan sebuah mobil mewah, Ryujin seolah tak butuh kehadiran sang ibu, karena ia tak tergantung pada penghasilan Hye Kyo, dan tak ada sosok yang Ryujin segani, hingga berani melawan sang mommy.

Kembali ke pasangan Tiffany dan Nickhun, di hari berikut nya, sang istri tetap menjalankan kewajiban nya melayani sang suami setiap pagi, menyiapkan sarapan dan baju kerja nya, tapi ia seolah mengabaikan Nickhun, Tiffany bahkan menyantap makanan nya dalam diam, tak menyadari jika sang suami terus menatap nya.

Sudah hampir seminggu, dan Tiffany masih belum juga mencair, Nickhun akhir nya menyerah.

"Fanny, kita harus bicara, aku tidak bisa kamu abaikan seperti ini" putus asa Nickhun.

"Aku ingin kita cerai oppa" balas Tiffany.

"Tidak, tolong jangan katakan itu Fanny, aku mencintai mu" melas Nickhun.

"Tapi dalam sebuah ikatan pernikahan cinta saja tidak cukup, oppa mungkin bisa memenuhi kebutuhan hidup ku, tapi kepuasan batin juga penting oppa" Tiffany menatap sang suami dengan mata berkaca-kaca.

"Baiklah, ayo kita buat perjanjian" ajak Nickhun.

"Perjanjian?" Gumam Tiffany penuh tanya.

"Yaa, aku memang tak bisa mencukupi kebutuhan biologis mu, dan sebagai ganti nya, aku membebaskan mu berhubungan dengan namja lain, asal jangan menceraikan ku" ucap Nickhun, Tiffany terbelalak tak percaya dengan ucapan sang suami yang menurut nya gila.

"Apa oppa sudah tak mencintai ku?"

"Bukan, justru karena aku sangat mencintai mu, jadi aku mengijinkan nya"

"Tapi ijin apa ini? Mana ada suami yang bisa menerima istri nya berhubungan dengan pria lain?"

"Tapi dengan syarat"

"Oppa, ini tidak masuk akal" Tiffany menggeleng tak habis pikir.

"Aku tahu kamu kamu tak bisa hidup tanpa harta ku, dan aku tak ingin kamu menderita di luar sana, kamu boleh mencari pria lain untuk kepuasan mu, asal dia harus berusia di bawah dua puluh lima tahun" syarat Nickhun.

"Kenapa harus di bawah duapuluh lima tahun?"

"Karena aku tahu, pria seusia itu belum ada yang mapan, yang bisa memberi mu blackcard untuk memuaskan hobby belanja mu" jawab Nickhun.

"Dan satu lagi, jangan lakukan di rumah kita, atau sepengetahuan ku" imbuh Nickhun lirih, Tiffany terdiam, hati nya bergelut sekarang, di satu sisi, ia tak tega dengan suami yang sangat baik pada nya itu, tapi di sisi lain, ia juga ingin terpuaskan kebutuhan biologis nya.

#TBC

Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang