35. Melepas Rindu🔞

4.7K 333 68
                                    

"Di apartemen hyung menyenangkan rupa nya" ujar Kai sambil berjalan meninggalkan gedung apartemen Rio, bersama Seo.

"Kamu menyukai nya?" Balas sang mommy.

"Kai seperti punya dua dongsaeng, dan itu tak masalah buatku" jawab nya, tigabelas tahun menjadi anak tunggal, Kai tentu merasa senang dan bangga bisa membantu Karina dan Yuna yang memanggil nya oppa.

Sesampai di rumah, Yoong sudah lebih dulu pulang, sang ayah sedang memainkan ponsel nya di depan tv, ia nampak serius, dan Kai tak ingin mengganggu nya.

"Hey boy, baru pulang, dari mana?" Sapa Yoong yang merasa di perhatikan oleh sang putra.

"Membahas tentang penampilan kami nanti dadd, dan besok Kai mulai latihan, daddy bisa datang minggu depan kan?" Tanya sang putra penuh harap.

"Daddy ada operasi besar minggu depan, tapi akan daddy usahakan untuk datang" jawab Yoong yang berhasil membuat Kai kecewa.

"Tidak perlu dipaksa dadd, Kai mengerti" balas nya lirih, ia kemudian berlari menuju ke kamar nya, marah, tapi tak ia lampiaskan, ia sudah terbiasa dikecewakan sang ayah.

"Kamu boleh menyakitiku, mengecewakan ku berulang kali, tapi tolong, jangan Kai, aku bahkan rela mati demi kebahagian anak kita satu-satunya" dingin Seohyun, ia melewati sang suami begitu saja, menyusul Kai ke kamar nya.

Keesokan hari nya, Kai kembali memasang wajah marah nya, ia turun dari lantai atas, untuk bersiap ke sekolah, sang mommy menatap nya sendu, sambil menyiapkan sarapan nya.

"Sereal mu habis boy, sarapan roti panggang dulu ya?" Ujar Seo.

"Ya momm" jawab Kai tanpa banyak drama, sang ibu menyiapkan dua tangkup roti panggang, dan selai kacang, serta segelas orange jus, Kai bahkan tak mempertanyakan sang ayah yang sudah tak ada pagi itu.

Seo mengantar Kai ke sekolah setelah sarapan, ia mengemudikan mobil nya.

"Hari ini mommy jemput jam berapa?" Tanya Seo.

"Kai belum tahu momm, nanti langsung latihan"

"Nanti hubungi mommy ne"

"Yess momm" Kai turun dari mobil sang ibu, tak lupa ia memberi kecupan dipipi kiri Seohyun.

"Fighting boy"

Wanita itu kemudian melajukan mobilnya ke sebuah supermarket, untuk membeli sereal bagi Kai, dan susu untuk dongsaeng nya Rio, setelah nya, ia pun menenteng nya ke dalam mobil, dan melanjutkan perjalanan menuju ke apartemen Rio, ia berpapasan dengan Jisoo dan Seulgi dilorong, dan mereka hanya saling membungkuk menyapa.

"Aku sudah dua kali ini memergoki dia mendatangi apartemen Rio, hyung" ujar Seulgi menatap curiga ke arah Seohyun yang sedang nenekan bell pintu unit yang Rio huni.

"Sudah biarkan saja, jika Rio tak bercerita, jangan bicara macam-macam" balas Jisoo.

"Ne hyung"

Tink tonk

Rio yang tengah membereskan kamar nya pun segera membuka kan pintu untuk tamu nya, Seo tersenyum menatap wajah Rio yang nampak jika ia belum lama terbangun, dan itu terlihat sexy dimata wanita itu, ia lalu maju selangkah memasuki apartemen Rio, meletakan belanjaan nya di samping pintu dan langsung memeluk pemuda yang sangat ia rindukan beberapa hari ini, yaa, Rio berhasil menguasai hati dan pikiran Seohyun sekarang.

Rio pun membalas nya, sambil menarik gagang pintu agar tertutup, ia mengendus tengkuk Seohyun, menghirup aroma tubuh wanita itu yang sudah berhari-hari tak ia cium wangi nya, Seohyun mendorong tubuh Rio ke ruang tamu, sambil membuka jas kerja nya, karena biasanya setelah mengantar Kai sekolah, ia akan ke bengkel miliknya, kening Rio menempel diwajah samping Seo, bibir mereka nyaris bersentuhan, nafas nya mulai memanas.

Cup

Seo mulai menyerang bibir Rio lebih dulu, dan melumat serta menghisap nya kasar.

Bruk

Rio jatuh terduduk diatas sofa, tapi itu tak menghentikan ciuman panas mereka, karena sudah melakukan nya beberapa kali, tangan Rio dengan mahir nya mulai membuka blues yang Seo kenakan, ciuman mereka terhenti, wanita itu menarik kaos Rio keatas, dan pemuda itu juga membuka bra yang Seo kenakan.

"Aakhh. . ." Seo mendongak sambil menjambak rambut belakang Rio saat dadanya mulai di cumbu oleh bibir nakal pemuda itu.

Dengan terburu-buru Rio membuka celana nya, mereka kembali berdiri untuk membuka seluruh baju yang masih menempel di tubuh masing-masing.

Hap

Seo langsung naik ke gendongan Rio dan . . .

Bless

Penis Rio menancap dengan sempurna dengan posisi berdiri dan kedua kaki Seo yang melingkar di pinggang Rio, kembali mereka saling berciuman.

Rio membawa tubuh polos mereka masuk kekamar, dan membaringkan Seo diatas kasurnya, kelamin mereka masih menyatu, dengan demikian Rio jadi berada diatas tubuh Seo sekarang, dan ia mulai bergerak maju mundur untuk memompakan penis nya, Rio mendongak, kedua matanya terpejam menikmati persetubuhan nya dengan Seohyun, dan wanita itu membuka sedikit lebih lebar kedua pahanya, agar Rio makin leluasa bergerak.

"Aaaakkkkhhhh. . . Hyunie. . ." Desah Rio, Seo lalu mendekap kepala Rio dan kembali mencium bibir nya.

"Aaaakkkhhh. . . " pekik Seohyun, ia menjambak kuat rambut belakang Rio saat orgasme menyerang nya.

"Jangan berhenti" ucapnya dengan nafas terengah dengan bibir yang nyaris menempel.

"Aaakkkhhh. . . Rio. . . " Seo menatap sayu pada kedua mata coklat Rio yang mulai gelisah, genjotan nya ia percepat.

"Hyunie. . . Hyunie. . . Aku rindu. . . " rancau Rio ia menatap penuh nafsu pada wanita yang tengah di gauli nya itu.

"Yaa di situ Rio. . . Aaaakkkhhh. . ."

"Aaaaaaakkkkkkkhhhhh. . . " lenguh Rio panjang, ia menghentak-hentakan pinggul nya, menyemburkan seluruh sperma nya ke dalam rahim Seohyun.

Rio jatuh terkulai diatas tubuh Seohyun, dan wanita itu mendekap kepala Rio dalam pelukan nya.

Cup

Cup

Cup

Sambil mengecupi pelipis Rio, tak peduli dengan keringat nya.

"Bercinta dengan mu rasanya selalu menakjubkan" bisiknya di kuping Rio, yang tak merespon saking lelah nya.

"Aku ke toilet dulu" Rio beranjak dari atas tubuh Seo, dengan acuh nya dia pergi untuk buang air kecil tanpa mengenakan sehelai benang pun, dan saat kembali ke kamar nya, Rio sambil mengocok penis nya sendiri, Seo yang melihat itu malah terpingkal, ia lalu menarik penis Rio dan membantu mengurut nya, sang pemuda mengambil handuk milik nya, membuka kedua paha Seo dan mengeringkan vagina wanita itu, lalu kembali naik keatas tubuh Seo dan memasukan penis nya lagi.

"Kamu dulu yang mengambil nya pertama kali, jadi jangan salahkan aku jika sekarang aku ketagihan bercinta dengan mu" ujar Rio yang kembali menggerakan pinggulnya naik turun.

"Benarkah?" Seo pura-pura tak percaya, sambil tersenyum bahagia tentu nya.

"Iya, aku berani bersumpah jika kamu tidak percaya" balas Rio, ia sesekali menunduk mengulum puting Seohyun bergantian sambil terus bercinta, beda nya, yang tadi mereka mengejar kepuasan, yang sekarang untuk melampiaskan rasa rindu yang kadang tak cukup terwakilkan hanya dengan kata-kata.


#TBC

Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang