49. Perasaan

1.5K 287 40
                                    

Rio mengemudikan mobil nya ke sebuah hotel kecil di pinggir kota Seoul, untuk menemui Tiffany yang sudah membuat janji kemarin, jadi hari ini Yuna ikut daycare, sementara Seo juga menunggu kepulangan Rio, ia mencoba menghubungi ponsel Rio tapi tidak tersambung.

"Kemana pergi nya kamu? Bukan kah kita sudah membuat janji akan ke bank?" Batin Seo penuh tanya.

"Apa dia bertemu dengan Song Hye Kyo?" Tebak nya, sebab kemarin sang madam menghadiahi mobil untuk Rio.

"Kenapa aku harus curiga, kenapa aku harus cemburu? Kami bahkan tidak memiliki hubungan yang jelas" batin Seo miris, ia pun mengurungkan niat nya untuk ke apartemen Rio, dan lebih memilih tinggal di bengkel sampai tiba saat nya untuk menjemput Kai ke sekolah nanti.

Rio memasuki kamar yang sudah Tiffany booking, wanita menunggu dan tersenyum dengan sorot mata penuh kerinduan menatap Rio yang tengah melepas jaket nya, beberapa kali bercinta membuat mereka kini mulai terbiasa, dan tak diliputi perasaan canggung seperti awal-awal dulu, sang wanita mencoba untuk diam dan menunggu apa yang akan Rio lakukan, pemuda itu pun mendekat, sambil memainkan ponsel nya, untuk menyalakan musik dengan melodi slow, lalu meletakan ponsel nya di atas ranjang, Rio langsung melingkarkan kedua lengan nya di pinggang Tiffany, menopangkan dagunya diatas kepala wanita itu dan mulai menggoyangkan badan nya ke kiri dan ke kanan, sesuai alunan musik yang bersumber pada ponsel Rio.

bibir Tiffany menahan tangis, akhir nya ia membalas pelukan Rio sambil ikut menggerakan tubuh nya, pikiran nya sudah bukan tentang bercinta dan mengejar kenikmatan lagi saat bersama Rio, yang ia ingin sekarang adalah, melampiaskan rindu nya, pada sang pemilik.

"Aku membelikan mu oleh-oleh dari Australia" gumam Tiffany dalam pelukan Rio.

"Oleh-oleh apa? Seekor kangguru?" Canda Rio

"Aaww. . . Fanny-aah" protes Rio karena Tiffany mencubit pinggang nya.

"Maaf aku hanya bercanda" ucap nya kembali mengeratkan pelukan nya, Tiffany menahan senyum dengan candaan Rio tadi.

Di tempat lain, Seo nampak gelisah, ia tak bisa mengusir pikiran nya tentang Rio, berkali-kali ia menghela nafas, membayangkan pemuda itu tengah bergumul dengan Hye Kyo, dan betapa cemburu nya dia, padahal, Rio dan Tiffany tak melakukan apa-apa selain mendengarkan musik romantis sambil berpelukan diatas ranjang, lalu membuka oleh-oleh dari Australia yang di belikan Tiffany, hanya itu, tapi hati dan pikiran Seo sudah kacau.

Menjelang malam, Rio akhir nya pulang, menenteng paper bag pemberian Tiffany, memasuki lobby apartemen nya.

Menjelang malam, Rio akhir nya pulang, menenteng paper bag pemberian Tiffany, memasuki lobby apartemen nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceklek

Rio membuka pintu apartemen nya, dan mendapati sebuah tatapan marah dan dingin, nyali Rio pun menciut.

Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang