22. Rio Sakit

3.2K 352 118
                                    

Tubuh Rio gemetar hebat, ia mengalami demam, mungkin karena banyak pikiran, dan kurang istirahat, ia pun jatuh sakit, Somi curiga karena sang oppa terlambat bangun dari biasa nya.

"Oppa" ia berusaha mengetuk pintu kamar Rio.

"Oppa" lagi ia memanggil, karena tak ada jawaban, ia pun membuka nya dari luar.

Ceklek

"Oppa" panggilnya lirih mendekati Rio yang tengah meringkuk diatas ranjang nya.

"Oppa" Somi menyentuh bahu Rio.

"Hm?" Jawab Rio.

"Oppa sakit?" Tanya Somi, ia lalu mengechek suhu tubuh Rio dengan punggung tangan nya, karena melihat wajah pucat sang oppa, dan mata nya yang merah serta sayu.

"Kepalaku sakit, tolong sampaikan pada Jisoo hyung, oppa tidak masuk kerja hari ini" pesan Rio pada Somi.

"Baik oppa" jawab Somi, ia lalu keluar dari kamar Rio.

"Karina, Yuna, kalian sarapan saja dulu, lalu pergilah ke sekolah, oppa sakit, unnie akan menjaga oppa hari ini" pesan Somi sebelum ia ke apartemen Jisoo.

"Ya unnie" jawab Karina, Yuna langsung berlari ke kamar Rio, dan menghampiri nya.

"Oppa sakit?" Tanya nya perhatian, Rio berusaha tersenyum.

"Hanya pusing" jawab nya kembali terpejam, Yuna memanyunkan bibir nya, merasa sedih karena Rio sakit.

"Nanti sepulang Yuna dari sekolah, oppa pasti sudah sembuh" tutur nya untuk menghibur sang dongsaeng.

"Yuna malas pergi ke sekolah" rengek nya karena ingin menjaga Rio.

"Harus sekolah, tidak boleh malas, sana berangkat, oppa baik-baik saja, hanya pusing" bujuk Rio.

"Baiklah" Yuna menunduk sedih meninggalkan kamar Rio.

Somi mengambilkan sarapan untuk Rio dan segelas air, ia mendapatkan obat dari Jisoo tadi, dan sebelum berangkat kerja, ketiga sekawan itu mendatangi apartemen Rio lebih dulu.

"Mungkin kamu kelelahan Rio, aku sudah bilang kan, kamu tak akan kuat" tutur Jisoo

"Jangan ambil dua shiff lagi, pikirkan kesehatan mu" cemas Seulgi.

"Tapi uang gedung Karina dan Yuna belum ada hyung" alasan Rio.

"Nanti aku bantu" sahut Sean.

"Tidak, aku tak ingin merepotkan kalian" tolak Rio.

"Aku tidak merasa di repotkan"

"Tidak, aku mau berusaha sendiri lebih dahulu" Rio tetap pada keputusan nya

"Dasar keras kepala" gerutu Sean.

"Kami berangkat dulu, cepatlah sembuh" pamit Jisoo, Somi kemudian masuk ke kamar Rio.

"Ayo oppa, makan dulu, setelah itu minum obat nya" ujar sang dongsaeng, Rio pun duduk dan menyandarkan punggung nya, lalu Somi menyuapi nya.

"Kamu sendiri sudah makan? Kenapa tidak sekolah?" Tanya Rio.

"Aku ingin merawat oppa, nanti saja setelah oppa makan, aku juga akan makan" balas sang dongsaeng.

"Sini, biar oppa makan sendiri, kamu pergilah ke sekolah" perintah Rio.

"Tapi oppa. . ."

"Pergilah Somi-ahh" Rio mengambil piring dari tangan sang dongsaeng, yang belum menyuapinya sama sekali.

"Baiklah" Somi tak berani melawan, Karina sudah lebih dahulu berangkat bersama Yuna seperempat jam yang lalu, dan kini Somi pun hendak menyusul nya.

"Oppa aku berangkat, jangan lupa obat nya diminum setelah makan" pesan Somi, Rio mengangguk

Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang