88. Konflik Di Perbatasan

1.4K 257 67
                                    

Mobil Hye Kyo terhenti di pintu gerbang rumah miss Bae, Yuna menyembulkan kepala nya dari dalam jendela, sambil tersenyum lebar.

"Uncle, apa miss Bae di dalam? Kami ingin mengunjungi nya" tanya Yuna.

"Ah rupa nya nona kecil Yuna" sang penjaga mengenali Yuna yang sering datang dulu.

"Nona ada di dalam, silakan masuk" penjaga tadi lalu membuka kan gerbang untuk tamu majikan nya itu

Irene sedang memangku sang putri sambil menyusui nya, di depan nya terdapat beberapa camilan dan air minum sebagai teman menonton tv, ia hanya memakai baju rumahan yang santai.

"Bibi, ada mobil datang, tolong chek di luar" pinta Irene yang mendengar suara mobil datang.

"Baik nona" bibi pun membuka pintu utama.

"Bibi Park!"

"Yuna-yaa!"

Irene memasang telinga nya, mendengar sang bibi menyebut nama Yuna.

"Yuna? Dengan siapa dia datang?" Batin Irene bertanya.

"Silakan nyonya, nona di dalam" Irene langsung menoleh ke arah pintu penghubung ruang tamu dan ruang tv.

"Madam Kyo" batin Irene, ia terbelalak saking kaget nya, di ikuti Ryujin, Somi, Karina dan Yuna di belakang nya sambil menteng oleh-oleh untuk Winter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Madam Kyo" batin Irene, ia terbelalak saking kaget nya, di ikuti Ryujin, Somi, Karina dan Yuna di belakang nya sambil menteng oleh-oleh untuk Winter.

"M-madam Kyo" Irene berusaha untuk berdiri menyambut tamu-tamu nya, ia nampak gugup dan panik, sambil menggendong Winter yang tertidur pulas.

"Selamat sore Miss Bae" sapa nya.

"Silakan duduk madam, maaf berantakan" sungkan Irene, usia yang lebih dewasa dan lebih dekat dengan Rio, membuat Irene merasa segan, sungkan dan canggung setiap berada di dekat madam Kyo, bibi Park langsung membereskan meja yang berisi camilan Irene tadi.

"Sebelum nya kenalkan, ini Ryujin putri ku" ujar Hye Kyo, miss Bae dan Ryujin pun saling membungkuk menyapa.

"Kami datang untuk mengunjungi baby Winter, aunty-aunty nya sudah tak sabar untuk bertemu dengan keponakan nya" beritahu Hye Kyo akan maksud kedatangan nya, Irene tentu tak menyangka madam Kyo sudah tahu akan hal ini.

"Kamu dengar itu Winter, mereka datang untuk mu" ucap Irene sambil menatap sang putri, perasaan Hye Kyo tentu saja sakit, dipaksa terlihat baik-baik saja di hadapan wanita yang memiliki anak dari pemuda yang di cintai nya, ia sudah memendam lama perasaan itu pada Rio, hanya, sebagai wanita dewasa yang sudah kenyang pengalaman, Hye Kyo menyembunyikan nya, dan lebih memilih untuk mengikuti alur yang Rio ciptakan, meski ternyata itu sangat menyiksa.

"Ini untuk Winter" Yuna membawa peper bag berisi mainan untuk keponakan nya, begitu juga Somi dan Karina, mereka mengerumuni miss Bae untuk melihat Winter lebih dekat, Ryujin menoleh pada sang mommy yang duduk di sebelah nya.

"Momm" Ryujin meraih tangan kiri sang mommy dan menggenggam nya, ia khawatir dengan Hye Kyo yang nampak melamun menatap ketiga dongsaeng Rio bersama Irene dan bayi nya, Hye Kyo membalas tatapan sang putri sambil berusaha tersenyum.

"Mommy baik-baik saja" ucap Hye Kyo

"Hidung nya milik oppa, kulit nya milik oppa, pipi nya juga milik oppa, semua milik oppa" ujar Yuna bangga, di sambut tawa yang lain, sejam lebih akhir nya Hye Kyo mengajak dongsaeng Rio untuk pamit.

"Kami boleh mengunjungi nya lagi kan miss?" Tanya Yuna lugu.

"Tentu, dan jangan lupa ijin pada madam Kyo lebih dulu, mengerti?" Jawab Irene, Yuna mengangguk.

"Winter, aunty pulang dulu ya, nanti kita akan bertemu lagi" pamit Yuna.

"Bye Winter" Karina mengusap-usap pipi sang keponakan dengan punggung jari nya.

"See you little girl" Somi mencium kepala Winter.

"Kami pulang dulu" pamit Hye Kyo.

"N-ne madam, terima kasih sudah membawa mereka mengunjungi Winter" ucap Irene

"Ikatan darah tidak boleh di putus kan, mereka berhak tahu akan keberadaan Winter" Hye Kyo kemudian menyusul yang lain memasuki mobil nya.

Setahun setelah memasuki agensi, Kai debut menjadi idol sebagai member sebuah boygroup, ia di dapuk untuk menjadi rapper, dan visual group, serta member termuda diantara empat lain nya, Seohyun nampak bertepuk tangan bangga, menonton penampilan panggung debut sang putra.

"Rio, aku yakin, jika kamu melihat Kai sekarang, kamu pasti akan sama bangga nya dengan ku" batin nya, sampai sekarang, Kai masih sering menanyakan keberadaan Rio pada sang mommy apakah sudah di temukan atau belum.

Disisa enam bulan terakhir tugas Rio, ia tak mendapatkan jatah telpon, karena di kirim ke daerah perbatas yang mulai bergolak, saudara kembar sebelah sering kali berusaha memancing gesekan, untuk memicu perang saudara.

Hye Kyo gelisah, ia berada di kamar nya sambil menatap foto Rio yang ada di ponsel nya, foto saat pemuda itu bersiap untuk berangkat ke daerah konflik.

"Aku merindukan mu, kenapa mencintai mu harus sesakit ini? Tidak bisakah kita hidup bersama dengan tenang tanpa gangguan? Tapi seperti nya itu mustahil, terlalu banyak wanita di sekeliling mu" batin Hye Kyo tersenyum miris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku merindukan mu, kenapa mencintai mu harus sesakit ini? Tidak bisakah kita hidup bersama dengan tenang tanpa gangguan? Tapi seperti nya itu mustahil, terlalu banyak wanita di sekeliling mu" batin Hye Kyo tersenyum miris.

Brak

"Momm!" Teriak Ryujin panik membuka kasar pintu kamar sang mommy, Hye Kyo menoleh terkejut, tanpa mengatakan apa-apa, sang putri langsung menyalakan tv dikamar Hye Kyo.

"Berita nasional hari ini, telah terjadi kontak senjata di perbatasan, belum di ketahui apakah ada korban jiwa dari kedua belah pihak"

Yang di khawatirkan Hye Kyo selama ini terjadi, konflik di perbatasan yang kondisi nya memang sedang tidak baik, Ryujin nyaris menangis menatap sang mommy yang terlihat baik-baik saja, padahal lutut nya sudah terasa lemas.

Hye Kyo keluar dari kamar nya, mencari keberadaan pengawal nya malam itu, untuk menjemput Karina, Somi dan Yuna, sebelum mereka menonton berita di tv.

Tapi terlambat, mereka sudah lebih dulu mendengar berita nya, dan begitu tiba di rumah Hye Kyo.

"Madam" Yuna langsung berlari memeluk Hye Kyo, begitu juga dengan Karina, mereka menagis sesenggukan mengkhawatirkan oppa nya, Ryujin langsung membentangkan kedua tangan nya menyambut Somi yang masuk paling akhir, memeluk gadis itu yang terisak lirih.

Belum di ketahui nasib para tentara yang bertugas di perbatasan saat terjadi konflik.

#TBC

Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang