58. Jurnalis Irene

1.5K 266 66
                                    

Tiffany membawa Yuna dan Karina ke sebuah butik ternama untuk memesan seragam sekolah yang baru, tentu ini tidak murah, mereka tinggal mengukur dan memberitahu nama sekolah nya dan butik sudah tahu seperti apa nanti baju nya, mereka lalu pergi untuk membeli segala perlengkapan sekolah, Tiffany serius dengan ucapan nya, memberikan yang terbaik untuk dongsaeng Rio, meski mereka tak dekat, tapi ia berusaha untuk mengakrabkan diri.

"Seragam kalian akan jadi seminggu lagi, kita yang akan mengambil nya nanti, kalian libur sampai kapan?" Tanya Tiffany.

"Masih sepuluh hari lagi nyonya"

Tak beda jauh dengan Somi, ia juga dibawa Hye Kyo ke butik terkenal langganan nya untuk mengukur baju seragam sekolah Somi yang baru.

Di apartemen, Rio hanya tiduran, ia mengambil ponsel nya, karena ada pesan yang masuk.

From Irene Noona:
Rio, aku ingin menjemput Yuna bolehkan?

To Irene Noona:
Bagaimana kalau noona saja yang aku jemput?

From Irene Noona:
Ok, aku tunggu

"Yess" Rio melompat dari ranjang nya, merasa senang akhir nya dia tak sendirian dirumah, Irene tidak tahu jika yang menjemput dia ada lah Rio seorang, karena pikir nya, Rio pasti akan membawa dongsaeng-dongsaengnya, pemuda itu bergegas mengemudikan mobil nya menuju ke rumah Irene, dan gadis itu sudah menunggu di depan rumah nya, ia mengerutkan kening nya heran, karena Rio hanya sendirian.

"Dimana Yuna?" Selidik nya, yang ditanya malah tersenyum tanpa dosa.

"Dia pergi dengan Karina membeli seragam sekolah"

"Hanya berdua?"

"Tidak, dengan nyonya Tiffany"

"Padahal aku ingin dia menemani ku ke pasar"

"Ayo dengan ku saja" ajak Rio, ia menghampiri Irene yang memasang wajah cemberut nya.

"Tidak, aku mau nya Yuna" tolak Irene, Rio tertawa lucu dengan tingkah sang kepala sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak, aku mau nya Yuna" tolak Irene, Rio tertawa lucu dengan tingkah sang kepala sekolah.

"Apa beda nya dengan ku?" Protes Rio

"Yuna lebih enak diajak bicara"

"Noona pikir aku tidak bisa bicara?" Rio pura-pura kesal.

"Ayo" dia memaksa menarik tangan kanan Irene.

"Yak!" Teriak nya, tapi Irene tidak berusaha melepaskan tangan nya dari genggaman Rio, bahkan ia berusaha mengimbangi langkah kaki Rio meski kaki nya sendiri pendek.

"Lalu Somi? Apa dia sudah mendapatkan sekolah yang baru?" Tanya Irene lagi yang akhir nya pasrah, mereka berjalan menuju pasar terdekat sekarang.

"Sudah, tadi kami baru saja mendaftar"

Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang