15. Saksi

1.9K 311 12
                                    

Hye Kyo sedang berdiskusi dengan pengacara nya, untuk melaporkan pria yang melakukan kekerasan pada Ryujin sang putri.

"Ryujin belum sadar, satu-satunya cara, kita harus menemui pemuda yang melihat kejadian waktu itu" ucap pengacara Oh.

"Yaa, aku tahu kita harus menemui siapa" dingin Hye Kyo.

Sepulang dari kantor, Hye Kyo dan pengacara Oh pun mengunjungi apartemen Rio.

"Madam mencari siapa?" Tanya Yuna

"Dimana oppa mu?"

"Dia belum pulang madam"

"Aku akan menunggu nya" Hye Kyo memaksa masuk, Somi yang baru keluar dari kamar nya pun terkejut mendapati ada tamu di rumah nya yang sedang mengawasi interior ruangan itu, Karina yang baru selesai mencuci baju dan menjemur nya di belakang ruang ruang loundry pun juga menatap kaget kearah Somi, tak lama Rio pun datang.

"Oppa pulang" seru nya, semua mata langsung menatap ke arah Rio.

"Madam" kaget nya, semua masih berdiri karena di rumah Rio memang tak ada furniture selain perlengkapan masak, dan kulkas kecil yang sudah ada dari ia menyewa pertama kali dulu.

"Kenapa kalian tak mempersilakan tamu kita duduk?" Tegur Rio pada dongsaeng-dongsaeng nya, yang langsung berhamburan kebingungan karena tak mungkin meminta Hye Kyo duduk di atas lantai, Rio pun bergegas ke kamar nya, meletakan tas slempang nya dan menarik selimut milik nya.

"Maaf" ujar nya, ia lalu membentangkan selimut nya diatas lantai, dan Karina dengan sigap meletakan meja makan bundar milik mereka diatas selimut Rio, Somi langsung mengambilkan dua gelas air putih dan menghidangkan.

"Silakan duduk tuan, madam" Rio mempersilakan tamu nya.

"Yuna-yaa, ayo kita kerjakan tugas mu" ajak Karina, ia menuntun si bungsu memasuki kamar mereka, Hye Kyo dan pengacara Oh pun duduk lesehan diatas selimut Rio, sang pemilik rumah merasa bersalah karena tamu-tamu nya pasti tak nyaman duduk di bawah.

"Kenalkan, saya pengacara Oh, yang mewakili keluarga nyonya Song" Rio membalas jabat tangan sang pengacara.

"Ini dongsaeng saya Somi" Rio balas memperkenalkan saudara perempuan yang menemani nya menghadapi sang tamu, pengacara Oh pun menyapa sebelum melanjutkan obrolan.

"Saya ingin menanyakan beberapa hal, anda bisa membantu saya kan?" Tanya sang pengacara.

"Tentu, saya akan membantu sebisa nya" jawab Rio.

"Pemuda yang menganiaya nona Shin, apa anda mengenal nya?"

"Tidak" Rio menggeleng.

"Tapi anda mengingat dengan jelas wajah nya?"

"Saya ingat, dan saya tahu nama nya, tapi saya tidak kenal, dia tinggal di unit paling sudut" jelas Rio.

"Siapa nama nya?"

"Kim Hanbin"

"Jika suatu saat polisi membutuhkan anda sebagai sebagai saksi, apa anda bersedia?"

"Yaa" jawab Rio yakin, Hye Kyo diam-diam terus memperhatikan Rio yang sedang berbicara dengan pengacara nya.

"Apa kamu tahu apa pekerjaan Kim Hanbin?"

"Tidak, dia jarang keluar, selama saya tinggal di sini, saya hanya pernah berpapasan dua kali dengan nya"

"Baiklah, terima kasih kerja sama nya, kami permisi dulu" pamit sang tamu, mereka meminum air putih yang di suguhkan sebelum pulang.

Tiga hari setelah kunjungan Hye Kyo ke rumah nya, Rio pulang dari tempat ia bekerja, dan menemukan satu set sofa sudah berada di ruang tamu apartemen nya, Yuna nampak duduk sambil melompat-lompat, begitu juga dengan Somi dan Karina, mereka terkikik girang.

"Oppa pulang"

"Oppa, sofa nya lembut sekali" pamer Yuna, ia menarik tangan kanan Rio dan mengajak nya duduk.

"Siapa yang membeli sofa ini?" Bingung Rio.

"Utusan madam Kyo yang mengantarnya kemari tadi" jawab Karina.

Dan sehari kemudian, Rio mendapatkan surat panggilan dari kantor polisi sebagai saksi atas laporan Hye Kyo, ia ijin tidak masuk kerja, Rio keluar dari loby apartemen nya, dan sebuah mobil mewah warna hitam sudah menunggu dengan pintu yang terbuka, beserta dua orang bodyguard dan satu supir.

"Tuan Rio, silakan" ujar seorang bodyguard yang berdiri di samping pintu mobil.

"Kalian siapa?" Tanya Rio penasaran.

"Nyonya besar yang mengutus kami"

"Nyonya?"

"Nyonya Song Hye Kyo" Rio langsung mengerti sekarang, ia pun masuk, dan duduk dengan kaku, karena tak pernah naik mobil semewah ini sebelum nya, ia menatap takjub interior mobil nya.

Pengacara Oh sudah menyambut di loby kantor polisi dan berbicara serius dengan Rio, sebelum polisi mulai menginterogasi nya.

"Katakan apa saja yang kamu tahu, dengan jujur, jangan takut, jika ada yang terjadi pada mu, kami siap melindungi" ujar pengacara Oh, Rio mengangguk.

Polisi kemudian memanggil Rio, dan pengacara Oh pun mendampingi nya, banyak pertanyaan yang harus Rio jawab, dan itu tidak selesai dalam waktu satu atau dua jam saja, sampai jam makan siang tiba, Rio baru selesai di interogasi, polisi memberi waktu istirahat untuk makan, selama satu jam, setelah itu pemeriksaan akan di lanjutkan.

Hye Kyo datang menyusul ke kantor polisi.

"Ayo kita makan siang dulu" ajak nya

Rio semobil dengan pengacara Oh, menuju ke restauran tempat makan siang bersama Hye Kyo.

"Jadi bagaimana? Apa tidakan polisi selanjut nya?" Tanya Hye Kyo saat mereka sedang makan siang.

"Polisi membutuhkan bukti yang kuat nyonya, mereka juga akan menggeledah apartemen Kim Hanbin, dan setelah menemukan bukti yang cukup kuat, baru akan menangkap tersangka, karena Kim Hanbin bukan lah orang sembarangan" beritahu pengacara Oh.

Tiba-tiba ponsel Hye Kyo berdering, ia mendapat panggilan dari rumah sakit.

"Selesai pemeriksaan, antarkan dia ke rumah sakit" pinta Hye Kyo pada pengacara nya.

"Baik nyonya"

Rio hanya terus menunduk segan di hadapan dua orang yang memiliki status sosial lebih tinggi dari nya itu.

Hari sudah sore menjelang malam, Rio baru saja selesai melakukan pemeriksaan di kantor polisi.

"Ayo, nyonya meminta ku untuk mengantar mu ke rumah sakit" ajak pengacar Oh, Rio pun hanya menurut.


#TBC

Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang