64. Isi Hati Rio

1.5K 275 96
                                    

Irene dan Rio pun pergi ke sebuah taman perkemahan di dekat perbukitan, mereka duduk di sebuah camping ground dari kayu yang biasanya di gunakan untuk mendirikan tenda, tapi berhubung tidak ada yang menyewa, jadi kosong dan bisa di duduki, sambil menatap pemandangan di bawah sana.

"Yuna bercerita, jika oppa nya akhir-akhir ini sering melamun" ujar Irene.

"Ahh, Yuna-yaa, maafkan oppa" lirih Rio.

"Apa yang terjadi dengan tangan mu?" Irene baru menyadari jika tangan kanan Rio tidak baik-baik saja, ia berusaha menyentuh dengan telunjuk nya, tapi Rio menghindar.

"Masih sakit noona" jelas nya.

"Aku yakin, bukan ini yang membuat mu murungkan?" Tebak Irene.

"Memang bukan" jawab Rio, ia lalu menyandarkan kepala nya di bahu kiri Irene.

"Tiffany, aku kehilangan dia"

"Kalian bertengkar?"

"Kenapa semua bertanya seperti itu?" Keluh Rio

"Karena biasanya kepergian seseorang ada pemicu nya"

"Tidak, kami baik-baik saja, dia memilih pergi dari ku dan memperbaiki hubungan nya dengan sang suami, aku seperti tidak asing dengan nama suami nya" gumam Rio lagi.

"Siapa namanya?"

"Nickhun"

"Ah aku ingat, dia pria tampan yang di kenalkan pada ku saat kami makan di restauran hotel Horvejkul" seru Rio, yang berhasil mengingat nama Nickhun, ia menarik kepalanya dari bahu Irene, tapi wanita itu kembali menarik Rio bersandar di bahu nya.

"Kamu mencintai Tiffany unnie?"

"Tidak, tapi aku menyayangi nya"

"Jika kamu hanya menyayangi nya, kenapa kamu bisa semurung ini saat Tiffany unnie lebih memilih suami nya?"

"Dia adalah wanita yang manja, apa ada nya, aku suka kepribadian nya yang selalu menunjukan sifat asli nya" balas Rio.

"Kamu yakin tidak jatuh cinta pada nya?"

"Tidak"

"Satu pun dari mereka, tidak ada kah yang berhasil mengusik hati mu?" Penasran Irene.

"Noona penasaran sekali rupanya" ejek Rio pada Irene.

Plak

Gadis itu langsung menampar pipi kiri Rio, pemuda itu terkejut dan menegakan kepalanya.

"Aww. . . Sakit noona" Rio memegangi pipi kiri nya

"Maafkan aku, maafkan aku, apa aku terlalu keras memukul mu" Irene di liputi perasaan bersalah, ia lalu menangkup pipi kiri Rio dengan tangan nya, berharap sentuhan nya akan mengurangi sakitnya, tapi situasi malah berubah canggung karena tatapan kedua nya bertemu, Rio berlahan mendekatkan wajah nya ke arah Irene, dan wanita itu juga tak berusaha untuk menghindar.

Cup

Bibir mereka bertemu, sama-sama sudah berpengalaman, mulut mereka pun saling melumat, mengulum dan menghisap bibir lawan nya, ciuman panas pun tak terhindarkan.

Ciuman berakhir, dan Rio masih menatap intens kedalam mata Irene, yang langsung berpaling, malu, dan kikuk jadi satu, guna menghindari kebisuan, Irene pun langsung berdiri dan meninggalkan Rio menuju ke mobil nya, dan pria itu pun mengejar nya.

Set

Ia langsung merangkul bahu Irene, dengan lengan kiri nya, perempuan itu menahan senyum malu-malu melirik ke arah Rio.

Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang