42. Yuna

1.7K 296 28
                                    

"Percayalah, putri kecil mu tak akan menyalahkan mama nya, dia pasti tahu apa yang terjadi sebenar nya" hibur Rio, ia menunggu Irene sampai tenang.

"Tunggu sebentar, saya beli air minum dulu" pamit Rio, ia kemudian pergi dan kembali dengan membawa dua botol air mineral.

"Ini, minum lah" Rio menyerahkan satu botol yang sudah ia buka pada Irene, dan wanita itu pun meminum nya, Rio hanya diam tertegun.

"Ini, minum lah" Rio menyerahkan satu botol yang sudah ia buka pada Irene, dan wanita itu pun meminum nya, Rio hanya diam tertegun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo kita pulang" Rio mengulurkan tangan kanan nya membantu Irene berdiri, dan wanita itu menyambut nya.

"Saya akan mengunjungi miss Bae lagi besok sore, sepulang bekerja" ujar Rio, Irene tak menyahut, berarti ia memberi ijin, dan setiba di rumah keluarga Bae, bibi Park menunggu dengan cemas di ambang pintu, melihat majikan nya datang dengan Rio, ia pun merasa lega, pemuda itu mengangguk memberitahu pada sang kepala pelayan bahwa Irene baik-baik saja.

"Saya pulang dulu bibi" pamit Rio, Irene sendiri sudah berlalu begitu saja memasuki rumah nya.

"Rasanya aku malu untuk mengeluh, karena ujian miss Bae jauh lebih berat dari yang ku alami" batin Rio iba, memikirkan Irene sepanjang perjalanan menuju Javo restauran.

Keesokan hari nya, sepulang dari Javo restauran, Rio menjemput Yuna ke sekolah, gadis kecil itu berlari keluar dari pintu gerbang dengan antusias karena tahu sang oppa lah yang menjemput nya.

"Oppa!" Seru nya.

"Hey" sambut Rio tersenyum lebar, mereka lalu berjalan menuju ke halte bus terdekat.

"Kita mau kemana oppa?" Tanya Yuna penasaran, sebab bus yang mereka naiki bukan yang ke arah apartemen mereka.

"Kita akan menjenguk miss Bae"

"Wah, benar kah?"

"Uhum" Yuna gelisah, ia tak sabar untuk segera bertemu dengan sang kepala sekolah, Rio menggandeng tangan sang dongsaeng, turun dari bus dan berjalan menghampiri penjual buah yang berada di depan sebuah mini market.

"Kita beli buah untuk miss Bae dulu ok" ujar Rio

Rio membeli buah jeruk dan mangga untuk ia bawa ke rumah Irene, dan untuk menuju ke sana, cukup berjalan kaki tak sampai sepuluh menit, dan tibalah mereka di rumah megah keluarga Bae.

Tink tonk

Rio menekan tombol dan bibi Park yang membuka kan nya.

"Tuan Rio" sambut nya

"Bibi, Rio saja" balas sang tamu tak enak.

"Ah iya iya, siapa ini, apakah dia adalah murid nona Bae?" Tanya sang bibi tersenyum manis pada Yuna.

"Saya Lee Yuna, lima tahun, bibi" ujar Yuna sambil mendongak.

"Wah, pintar sekali, aku bibi Park, kepala pelayan di rumah ini, ayo masuk" ajak nya.

Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang