74. Mungkin Ini Saatnya

1.6K 272 114
                                    

"Coba nyalakan" perintah Rio pada Fabio, dan akhir nya mobil pun selesai di perbaiki, hanya butuh reset ulang stelan dari pabrikan nya, menggunakan alat yang Rio bawa, dan sekarang sudah normal lagi, Fabio mengacungkan ibu jari nya pada Rio, sang supir sekaligus pengawal madam Kyo itu pun segera mencoba mobil nya berkeliling komplek, dan Rio menyantap nasi yang di diambilkan Ryujin tadi di temani madam Kyo.

"Nona sangat cerdik rupanya" gumam Rio sambil mengunyah.

"Dia lebih banyak tersenyum sekarang, meski kami belum banyak bicara, tapi aku tak terlalu mencemaskan nya lagi, sebab aku tahu dengan siapa dia pergi" balas Hye Kyo, Rio memang mengirimi foto Ryujin yang sedang berkencan dengan Jisoo, double date dengan Sean dan Jennie, pada sang madam.

"Kamu justru lebih paham Ryujin dari pada aku yang mommy nya sendiri"

"Nona hanya butuh sosok pria dewasa yang bisa memahami posisi nya, dan mengerti akan kemauan nya"

"Menurut mu aku tidak bisa melakukan apa yang Ryujin mau?"

"Bukan begitu madam, nona butuh seseorang yang bisa menjadi pengganti daddy nya"

"Kenapa bukan kamu saja?"

Dan hari ini, tepat seminggu setelah Seo pamit, Rio menghadap Baekhyun.

"Perkembangan mu memuaskan Rio-yaa, sungguh baru kali ini aku ikut merasa sesenang ini" puji Baekhyun.

"Sebagai hadiah kelulusan, ini untuk mu" Baekhyun menyerahkan seperangkat car diagnostic tools baru serta laptop nya.

"Terima kasih hyung" ucap Rio menerima pemberian Baekhyun.

"Sering-seringlah main kemari, jika aku butuh bantuan mu, bolehkan aku menghubungi mu?"

"Tentu Hyung, dengan senang hati"

Rio pun pulang dengan senyum yang terus mengembang, ia melewati sebuah toko bunga, dan membeli setangkai mawar merah yang akan ia berikan pada Seohyun, salah satu wanita yang paling berjasa dalam hidup Rio sejauh ini, ia menghirup aroma mawar yang ia beli.

"Hyunie, mungkin ini saat yang tepat bagi ku untuk mengatakan perasaan ku pada mu, bahwa aku mencintai mu" batin Rio, jantung nya berdegup kencang, hati nya berdesir, ia lalu menghubungi nomor Seohyun.

"Hallo"

"Hallo sayang, dimana?"

"Di bengkel, ada apa?"

"Aku kesana ya, kirim alamat nya"

"Tunggu, bukan nya kamu harus nya masih di bengkel Tuan Baekhyun?"

"Sudah kirim saja alamat nya"

"Momm, Kai beli makan di resto depan ya?" Terdengar suara Kai yang ikut ke bengkel sang mommy.

"Ya boy, hati-hati saat menyeberang" pesan Seo.

"Kai di sana?"

"Iya, aku baru saja menjemput nya"

"Ok, segera kirim alamat nya" Rio langsung menutup panggilan telpon nya, dan membuka pesan dari Seo, yang memberitahu alamat bengkel nya.

Di bengkel, Kai baru saja kembali dari membeli makanan di restauran depan bengkel sang mommy, ia mendapati mobil daddy nya di sana.

"Ada daddy" gumam nya antusias, ia pun segera berlari memasuki ruangan sang mommy.

"Aku ingin kita cerai, pengacara ku nanti akan mengirim surat nya langsung, dan mulai malam ini, aku tidak kembali ke rumah, jadi tak perlu mencari keberadaan ku" ujar Yoong dingin.

Duar

Kai langsung menghentikan langkahnya mendengar sang daddy ingin bercerai dengan mommy nya, bibir Kai bergetar menahan tangis, ia mengurungkan niat nya untuk memasuki ruangan Seo.

Brak

Seluruh makanan yang Kai beli terjatuh dari tangan nya, pria muda itu segera berlari keluar sambil menangis, dan bertepatan dengan itu, Rio tiba di parkiran bengkel Seo, ia menyembunyikan bunga mawar nya di balik punggung, karena hendak memberi Seo kejutan, dan mengungkapkan perasaan nya yang sebenar nya.

Bruk

Tiba-tiba Kai langsung memeluk Rio, sambil menangis hebat, pemuda itu tentu terkejut bukan main, bunga dibalik punggung nya ia lepaskan demi membalas pelukan Kai.

Di dalam ruangan nya, Seo langsung menoleh mendengar suara benda jatuh, ia pun memeriksa nya dan melihat makanan berceceran di ambang pintu.

"Kai" batin nya, ia pun berlari keluar menyusul sang putra, tapi terlambat, mobil Rio sudah tidak di sana, ia membawa bocah laki-laki itu pergi atas permintaan nya sendiri.

"KAI!" teriak Seo mencari keberadaan sang putra, tapi berkali-kali memanggil, Kai tak kunjung muncul, ia tak tahu jika anak nya sudah pergi dengan Rio, Yoong berlari keluar ikut berteriak mencari kesana kemari sambil menyebut nama Kai.

"Jika sampai terjadi sesuatu dengan nya, kamu yang harus bertanggung jawab" ancam Seo ketus, ia marah dan sakit hati atas ucapan Yoong yang ingin mereka cerai dan menikah dengan simpanan nya.

"Terserah, aku mau mencari anak ku" balas Yoong sengit, ia memasuki mobil nya dan tanpa sengaja melindas bunga mawar milik Rio tadi yang harus nya ia berikan pada Seo.

Rio membawa Kai ke taman hiburan, duduk di tanah lapang sambil memperhatikan aktifitas orang-orang disana, pria kecil itu masih sesenggukan.

"Daddy akan menceraikan mommy, hyung" isak nya, memberitahu Rio apa penyebab ia menangis.

"Kai tidak mau itu terjadi" lanjut nya lagi, Rio pun mengusap-usap kepala Kai, untuk menenangkan nya, sebab ia pun dilema, di satu sisi ia mencintai Seo, tapi di sisi lain ada seorang anak yang tak rela orang tua nya berpisah, meski bertahan pun juga sama menyakitkan nya, tapi Kai masih sangat muda untuk memahami atau mengerti tentang permasalahan mommy dan daddy nya.

"Bisakah hyung membantu ku untuk menyatukan mommy dan daddy lagi?" Tanya Kai menatap Rio dengan mata sembab nya.

Kini, keputusan di tangan Rio, apakah akan mengiyakan permintaan Kai, atau malah menolak nya, agar perceraian itu tetap terjadi dan ia bisa menikahi Seo nanti, tak ada yang tahu, karena Rio sendiri kini sedang berperang dengan perasaan nya.


#TBC

Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang