90. Pengakuan Cinta Hye Kyo

1.6K 268 66
                                    

Kabar Rio dan Jaehyun yang berhasil melarikan diri pun terdengar di telinga pejabat yang sedang melakukan negosiasi alot dengan pihak musuh, mereka lalu pamit pulang tanpa melanjutkan negosiasi, meski belum tahu apakah Rio akan selamat atau tidak, karena seperti nya sulit untuk mencapai kesepakatan jika sandera sudah melarikan diri dengan kemungkinan terburuk yaitu mati, pihak musuh pun murka, karena menganggap Korea Selatan tidak sopan dengan pergi begitu saja, tapi mereka berada di Jepang, negara ketiga yang netral, jadi tak bisa melakukan apa-apa.

"Tambah pasukan di pintu perbatasan lintas negara, sekarang juga, dan berharap semoga mereka selamat sampai di perbatasan" perintah pejabat tertinggi militer.

"Jaehyun-ahh, apa kamu tak ingin bertemu dengan yeojadongsaeng ku? Lihat lah di depan sana adalah pintu gerbang lintas negara, kita sudah hampir sampai" Rio terus memberi Jaehyun semangat, tapi sang sahabat sudah terlanjur pingsan.

Di rumah madam Kyo, seorang tentara masuk guna bertemu dengan sang pemilik rumah.

"Rio dan satu rekan nya melarikan diri dari penyanderaan, tapi kami belum mendengar kabar apakah mereka selamat atau tidak" beritahu nya.

Malam itu juga, Hye Kyo langsung membangunkan Ryujin, memberi nya susu hangat agar sang putri terjaga.

"Kenapa mommy membangunkan Ryujin?" Tanya sang putri yang tidur bersama Yuna, Ryujin sudah menghabiskan susu buatan mommy nya.

"Mommy ingin bicara serius dengan mu" Hye Kyo memberi kode agar Ryujin mengikuti sang mommy ke ruang kerja nya di lantai bawah.

Ryujin duduk di sofa ruang kerja sang mommy yang menerawang menatap keluar jendela ruang kerja nya, nampaklah kerlap kerlip lampu ditengah kota yang gemerlap.

"Suatu hari, mommy bertemu dengan pria yang mengantar makanan pesanan Wendy unnie ke kantor, penampilan nya begitu bersahaja, lugu, polos, sopan, dengan tubuh tinggi putih, baju nya juga bersih, ia adalah kurir dari Javo restauran, yang ulet dan pekerja keras, mommy di buat penasaran dengan sosok nya, dia adalah Rio oppa, yang diusia dua puluh dua tahun harus menanggung beban tiga yeojadongsaeng nya, setelah pertemuan pertama kami, mommy tidak pernah melihat nya lagi karena Wendy unnie seperti nya kesal dengan Rio oppa, jadi tak memesan makanan di Javo lagi, sampai akhir nya kejadian yang menimpa mu mempertemukan mommy lagi dengan Rio oppa, mommy melihat sendiri bagaimana ia memperlakukan mu malam itu, dari sana mommy jadi mengagumi nya" cerita Hye Kyo, ia menoleh menatap sang putri, lalu mendekati nya, dan duduk di hadapan Ryujin, Hye Kyo meraih tangan kanan sang putri dan menggenggam nya.

"Rio oppa memang masih muda, tapi dari nya lah mommy banyak belajar tentang kamu, harta mommy satu-satu nya, yang tidak bisa di tukar dengan apa pun di dunia ini" Hye Kyo menempelkan punggung tangan Ryujin di pipi kanan nya, dan menatap teduh kedua mata sang putri yang nampak tengah berusaha mencerna kata-kata yang Hye Kyo sampaikan.

"Mommy mencintai Rio oppa" ungkap Hye Kyo, Ryujin tersentak mendengar pengakuan sang mommy, selama ini perlakuan sang mommy dan interaksi nya pada Rio memang terlihat aneh, tapi ia tak menyangka jika sang mommy bisa jatuh cinta pada pria yang lebih pantas jadi anak nya itu.

"Mommy meminta pada Ryujin untuk merestui hubungan kami, karena hanya kamu keluarga yang mommy punya" Ryujin terdiam, otak nya terasa kosong, air mata nya tiba-tiba menetes dengan sendiri nya, tatapan nya tampak gelisah, ia menarik tangan nya dari pipi sang mommy.

"Rio oppa melarikan diri dari penyanderaan malam ini, mommy tidak tahu apakah ia akan selamat atau tidak, tapi dengan ijin dari Ryujin apa pun yang terjadi meski ia kembali hanya tinggal nama sekali pun, mommy akan menikahi jasad nya, karena ia sudah berjanji akan menikah dengan mommy sekembali nya dari wamil, jika Ryujin merestui"

"Kenapa harus Rio oppa, momm?" Ryujin tak terima, karena jika boleh jujur, Ryujin memang sempat menaruh rasa pada Rio, sebelum dikenalkan dengan Jisoo.

"Mommy juga tidak tahu, tanyakan pada oppa kenapa dia mencuri hati mommy, itu pun jika oppa selamat"

"Dia bahkan lebih pantas menjadi anak mommy" lirih Ryujin, Hye Kyo terdiam.

"Jika mommy meminta mu untuk tidak mencintai Jisoo, bisakah Ryujin melakukan nya?" Hye Kyo balik bertanya.

"Ryujin tidak menyukai ikan bukan? Bagaimana jika kamu di paksa untuk memakan nya? Seperti itulah lah rasanya, tidak enak bukan? Perut mu pasti akan menolak nya, begitu juga dengan cinta, kita tidak bisa memilih pada siapa hati harus kita serahkan"

"Baiklah, mommy tak akan memaksa Ryujin untuk merestui hubungan kami"

Hye Kyo takut Rio tidak akan selamat, maka dari itu, untuk berjaga-jaga, ia terpaksa membuat pengakuan lebih awal pada sang putri, jika sampai Rio meninggal ia bisa menikahi jasad nya karena sudah mendapatkan restu dari Ryujin, tapi rupanya tak semudah itu, sang putri tak memberi nya restu.

Hye Kyo duduk di kursi kerja nya, mengambil alkitab dari rak buku, dan diletakan diatas pangkuan nya, ia mulai membaca doa, memohon keselamatan untuk Rio, Ryujin menatap sang mommy dengan mata sembab, ia dilema, menerima nya tidak mungkin, menolak nya juga tak tega, perasaan nya bergelut berada di dua pilihan.

Di perbatasan

"Itu dia mereka di sana, tembak di tempat!"

Rio berlari sekuat tenaga sambil menggendong Jaehyun, rasa sakit tak ia hiraukan, bayangan Somi, Karina, Yuna, Winter, Irene dan madam Kyo terus terlintas di kepalanya.

"Aku harus bisa selamat, mereka menunggu ku" batin Rio menyemangati diri nya sendiri.

Suara rentetan tembakan terdengar mendekat, pasukan di perbatasan Korea Selatan pun bersiap.

"Mereka datang, cepat jemput mereka!" Teriak seorang tentara melihat Rio berlari kepayahan sambil menggendong Jaehyun.

Yang lain bersiap menghadapi kontak senjata, empat tentara dengan baju anti peluru berlari menyambut Rio.

Dor. . . Dor. . . Dor. . .

Bruk

Rio jatuh tersungkur, keempat tentara yang menjemput nya di pintu perlintasan perbatasan pun segera menyeret tubuh Rio dan Jaehyun ke tempat aman sambil melindungi nya, aksi saling menembak pun pecah kembali, tapi pihak musuh kalah jumlah, mereka tidak siap dengan perlawanan dari Korea Selatan, yang ternyata sudah bersiap dengan pasukan penuh, mereka pun memilih untuk mundur, Rio pingsan, bukan karena tertembak, tapi karena kelelahan, dan terluka parah oleh penyiksaan yang ia terima selama hampir tiga minggu di sandera.

#TBC

Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang