78. Usaha Madam

1.4K 268 37
                                    

Somi, Karina dan Yuna sudah tiba di rumah Hye Kyo, mereka mengikuti langkah Ryujin, ke lantai atas, dimana kamar mereka berada.

"Somi-ahh, Karina, terserah kalian mau menempati kamar yang mana, Yuna biar bersama ku" beritahu Ryujin, karena di lantai atas masih ada beberapa kamar kosong yang belum di tempati, tapi semua dalam kondisi bersih.

"Aku dan Karina sekamar saja unnie, di sini" Somi menunjuk kamar kosong di sebelah kamar Ryujin.

"Baiklah, aku ambilkan dulu kunci nya"

Dan keesokan hari nya, Yuna tengah di bantu Ryujin mengepang rambut nya, ia sudah siap berangkat ke sekolah, dan Ryujin sendiri yang akan mengantar mereka.

Irene datang ke sekolah lebih awal, bertepatan dengan Yuna yang baru turun dari mobil Ryujin, ia menatap penuh tanya, kenapa bukan Rio yang mengantar nya.

"Yuna-ya!" Panggil nya, gadis kecil itu menoleh.

"Miss Bae" balas nya membungkuk hormat.

"Siapa yang mengantar mu? Kenapa bukan Rio oppa?" Tanya Irene.

"Ryujin unnie, miss, putri madam Kyo, oppa sedang ada pekerjaan jadi kami tinggal di rumah madam untuk sementara" jelas Yuna.

"Pekerjaan apa?" Yuna menggeleng.

"Ayo kita masuk sekarang" Irene menggandeng tangan kanan murid nya itu, di pikiran nya bergelayut banyak tanya.

Dan di villa, Rio mulai terbangun, kedua mata nya masih sembab oleh tangis nya semalam, duduk di sofa dekat kolam renang sambil melamun, Hye Kyo pun menyusul nya, mengambil tempat duduk di samping Rio.

"Kamu tak ingin berenang?" tanya nya, tapi tak mendapatkan jawaban, Rio malah menjatuhkan tubuh nya diatas pangkuan Hye Kyo, dan wanita itu pun membelai rambut nya.

"Dia memilih untuk kembali pada suami dan anak nya" lirih Rio mulai menceritakan apa yang membuat nya menangis semalam.

"Setiap manusia, pasti pernah mengalami kegagalan, karena dari situlah mereka belajar, seperti hal nya dalam urusan cinta, agar kedepan nya kita bisa lebih berhati-hati dalam menjatuhkan pilihan" ujar Hye Kyo.

Dan di rumah Seo, Yoong mulai mengemasi barang-barang nya setelah Kai pergi kesekolah bersama sang mommy, Seo mengemudikan mobil nya menuju ke apartemen Rio.

Tink tonk

Berkali-kali ia memencet bell tak ada respon, ia Seo pun pergi, menuju Javo restauran, tapi lagi-lagi ia tak menemukan keberadaan Rio di sana.

"Kemana kamu Rio?" Batin nya bertanya, saat ia mencoba untuk menelpon, ponsel Rio juga tidak aktif.

Seharian ini, Hye Kyo menghabiskan waktu nya dengan Rio hanya berdiam diri di villa, untuk menghibur nya.

"Mandilah, ganti baju mu, sudah dari kemarin kamu belum mandi" ujar nya bercanda, ia berusaha membangunkan Rio dari pangkuan nya, dan membantu membuka baju dan celana yang Rio pakai.

Byur

Rio menceburkan diri ke dalam kolam renang, lalu melompat dan duduk di tepian sambil mengedarkan pandangan nya, ke lingkungan sekitar, Hye Kyo menatap pria itu dari seberang kolam, mungkin antara iba, khawatir, dan cemas, karena ia menyayangi Rio.

Madam Kyo tak memaksa Rio untuk membalas ucapan nya, karena tahu jika hati nya sedang patah, tapi ia tetap mengajaknya sesekali bicara, meski Rio hanya diam, pemuda itu mengeringkan tubuh nya di tepi kolam, sedangkan Hye Kyo tengan memainkan ponsel nya, setelah kering Rio pun menghampiri nya, mengambil setangkup roti panggang berisi selai strawberry lalu memakan nya, ia berbaring disamping madam, sambil melirik apa yang wanita dewasa itu lakukan.

"Aku sedang memilih beberapa stock baju untuk mu" Hye Kyo menatap Rio yang masih mengunyah roti nya.

"Kamu tidak keberatan jika aku yang memilihkan nya kan?" Rio mengangguk.

Hari kedua

"Baju mu sudah tiba, ganti lah, kita pergi keluar untuk makan siang" beritahu Hye Kyo, yang rupanya bertemu rekan kerja untuk melakukan meeting, ia membiarkan Rio yang kadang masih begitu polos untuk menikmati fasilitas restauran asal tak mengganggu nya.

Termasuk saat mereka mengunjungi restauran hotel, Rio sibuk mencoba segala menu makanan yang tersedia di buffet, tingkah Rio mungkin di dasari atas luka di hati nya, jadi ia butuh pengalihan, sebab jika ia hanya diam, pikiran nya akan kembali pada Seo.

Di malam yang lain, Hye Kyo memang membawa pekerjaan nya ke villa, ia masih sibuk meski ini sudah hampir tengah malam, Rio sendiri sudah meringkuk diatas ranjang mereka semenjak beberapa jam yang lalu, tiba-tiba ia kembali terisak, Hye Kyo pun menatap nya dan memasang telinga untuk memastikan nya, dan setelah yakin jika itu suara Rio, ia pun mendekati nya, ternyata pemuda itu masih tertidur, tapi sambil terisak.

"Rio, bangun hey" madam menepuk-nepuk pipi kiri pemuda itu agar bangun dari tidur nya, akhir nya Rio membuka kedua mata nya yang basah, ia mengerjap beberapa kali, wajah nya nampak linglung.

"Minum dulu" Hye Kyo membantu pemuda itu duduk dan memberi nya segelas air.

"Aku ingin masuk wajib militer" ujar Rio datar, Hye Kyo terdiam, ia terkejut dengan ucapan Rio yang tiba-tiba memutuskan untuk mendaftar wamil.

"Kita bicarakan itu besok, sekarang kamu istirahat dulu" jawab Hye Kyo, ia lalu membaringkan Rio dan menyelimuti nya, lalu melanjutkan pekerjaan nya lagi, ia tak tahu jika Rio tidak langsung tertidur, tapi hanya terdiam sambil melamun.

Sejam kemudian, Hye Kyo menyusul Rio ke kasur, ia sudah selesai dengan pekerjaan nya, dan bersiap untuk istirahat, saat mata nya hendak terpejam.

Set

Rio tiba-tiba memeluk nya dari samping, Hye Kyo yang tadi nya kaget pun tersenyum, ia lalu menelusupkan lengan kiri nya dibawah leher Rio, yang kemudian mendekatkan tubuh nya pada madam Kyo sebelum kembali tertidur dengan tenang.

#TBC

Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang