28. Tv

2.1K 326 133
                                    

Rio dan Hye Kyo keluar dari ruang kepala sekolah, dan menghampiri Karina yang tengah duduk bersama Giselle

"Karina, oppa sudah berbicara pada kepala sekolah, dan madam Kyo sudah menyelesaikan semua nya, beri dia salam" ujar Rio sambil berlutut berbicara pada sang dongsaeng.

"Selamat pagi madam, saya Lee Karina, sepuluh tahun, dan terima kasih atas bantuan nya" ucap Karina membungkuk hormat, ia tak tahu jika seluruh uang sekolah nya telah dibayar semua oleh Hye Kyo.

"Sama-sama, belajar yang rajin ne" balas Hye Kyo mengusap rambut Karina.

"Masuklah ke kelas mu, oppa pulang ne" pamit Rio, Karina mengangguk.

"Giselle, terima kasih bantuan mu" ucap Rio mengacak rambut teman sekelas Karina itu.

"Ya oppa, sama-sama" balas nya.

"Kami pergi, kalian kembali lah ke kelas" ujar Rio.

"Madam, terima kasih banyak atas bantuan nya, saya akan. . . "

"Tidak perlu, Karina layak untuk mendapatakan nya, jangan sampai dia putus sekolah" balas Hye Hyo, kedua nya kembali berjalan keluar dari gedung sekolah.

"Kamu mau kemana?"

"Pulang madam, jam kerja saya masih tiga jam lagi"

"Baiklah" mereka kembali memasuki mobil, Hye Kyo menyuruh sang supir mengantar Rio ke apartemen nya.

"Sekali lagi terima kasih madam" ucap Rio sebelum turun dari mobil Hye Kyo.

Pemuda itu melangkah memasuki loby gedung apartemen nya.

Tink

Pintu lift terbuka, dan yang Rio dapati, Seohyun tengah duduk di depan pintu unit nya, bersama dua orang teknisi.

Pintu lift terbuka, dan yang Rio dapati, Seohyun tengah duduk di depan pintu unit nya, bersama dua orang teknisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nyonya?"

"Rio, dari mana?" Seo langsung menoleh ke arah pemuda yang datang menghampiri nya itu, ia berdiri sambil tersenyum sumringah.

"Aku menunggu mu, kata anak-anak di restauran kamu masuk siang hari ini"

"Iya nyonya, saya dari sekolah Karina" jawab Rio sambil membuka pintu unit nya, Rio menatap heran dengan dua pria yang datang bersama Seo.

"Aku membawa tv, untuk hiburan kamu dan dongsaeng-dongsaeng mu" beritahu Seo, Rio membuka pintu apartemen nya.

"Masuklah" Seo memberi interuksi pada orang suruhan nya.

"Sebaiknya taruh di mana?" Tanya Seo meminta pendapat pada Rio.

"Di ruang tamu saja" jawab Rio, karena apartemen mereka kecil, jadi tak ada tempat lain.

"Disini saja" Seo mulai mengatur anak buah nya untuk memasang tv beserta jaringan nya, Rio sendiri hanya terdiam sambil menyandarkan tubuh belakang nya pada wastafel, tangan kanan nya memegang gelas plastik berisi air putih yang tinggal setengah nya saja.

Seo pun menghampiri Rio, ikut berdiri disamping pemuda itu sambil memperhatikan kedua orang tadi yang mulai mengerjakan tugas nya.

"Kenapa nyonya melakukan nya?" Tanya Rio tak mengerti, tv bukan lah barang murah, wajar Rio merasa tak enak.

"Sudah ku katakan untuk Somi, Karina dan Yuna" jawab Seo.

"Nyonya tak perlu repot. . ."

"Sudah ku bilang jangan panggil nyonya saat kita sedang berdua"

"Kita memang tidak sedang berdua" jawab Rio dengan wajah polos nya, ia melirik sekilas ke arah dua orang tadi, Seo terkekeh lucu, ia merasa gemas dengan tingkah Rio.

"Ada kepentingan apa ke sekolah Karina?" Tanya Seo, mengalihkan pembicaraan, ia menatap serius wajah pemuda itu.

"Menyelesaikan pembayaran uang gedung nya" jawab Rio, hampir sejam, dan pemasangan pun selesai.

"Nyonya kami sudah selesai" ujar salah satu pria tadi.

"Baiklah, terima kasih" dua pria tadi pun meninggalkan unit apartemen Rio, yang berjalan ke arah sofa, lalu mencoba mengganti chanel tv baru nya.

"Aku ganti baju dulu" pamit Rio, meletakan remot tv nya, dan memasuki kamar, Seo menyusul, jantung nya berdebar, melihat Rio mulai membuka baju dan celana nya, pemuda itu tak menyadari keberadaan Seo di belakang nya.

Set

Rio terjengkit kaget saat Seo tiba-tiba memeluk nya dari belakang, padahal ia hanya memakai celana dalam saja.

"Aku rindu, sudah dua hari kita tidak bertemu" bisik nya, diakhiri kecupan di tengkuk Rio, dan mulai merembet kemana-mana.

"Hyunie. . . Aaaaakkkkhhh. . . " lenguh Rio nikmat, ya mereka akhir nya bercinta di kamar Rio siang itu.

Cup

Cup

Seo terkikik puas, sambil terus mengecupi bibir Rio, ia seperti jatuh cinta lagi, tapi pada pria berbeda kali ini, sensasi yang ia rasakan begitu menggelitik hati nya, bercinta dengan pria yang jauh lebih muda dari nya, baru kali ini ia lakukan dan ternyata Rio bisa mengimbangi nya diatas ranjang, padahal mereka baru melakukan nya dua kali ini.

"Aku lapar" adu Rio yang sedari hanya pasrah dengan perlakuan Seo setelah mereka bercinta.

"Biaklah, aku akan memasak untuk mu, dan kamu mandi lah" Seo lalu beranjak dari atas tubuh Rio.

"Kamu punya ponsel?" Kaget nya saat melihat benda pipih itu diatas meja samping kasur Rio, yang ditanya tersenyum.

"Bolehkah?" Tanya Seo meminta ijin untuk meminjam ponsel milik Rio, pemuda itu pun mengangguk, ia sendiri berjalan ke kamar mandi tanpa mengenakan sehelai benang pun, dan Seo malah sibuk mengotak atik ponsel milik Rio.

"Tiffany unnie dan nyonya Kyo" batin Seo membaca dua kontak nama perempuan selain nama kontak wali kelas Somi, Karina dan Yuna.

"Mungkin salah satu dari mereka yang membelikan nya" tebak Seo yakin.

"Hyunie!" Seru Rio dari dalam kamar mandi, Seo tersadar ia lalu menghampiri Rio dan membawakan nya handuk kering, wanita itu dengan segala bentuk kasih sayang dan perhatian nya, mulai melayani Rio dari menyiapkan baju santai, dan memasak makan siang untuk mereka berdua.

Seo duduk di sofa panjang sambil menonton tv, dan Rio menyandarkan kepalanya di atas paha sang wanita, ia memainkan rambut sang pemuda dengan tangan kiri nya sambil menonton tv, hingga lama-lama Rio pun tertidur.

"Rio" panggil Seo lembut sambil mengusap-usap pipi nya dengan ibu jari.

"Hm?" Rio pun terusik, ia malah menyembunyikan wajah nya di perut Seo.

"Sudah hampir jam dua, kamu harus bekerja bukan?" Ujar Seo.

"Ah iya" gumam Rio, ia lalu beranjak dari pangkuan Seo untuk ke kamar mandi dan mencuci muka nya, lalu meengambil air minum dan bersiap, wanita dewasa itu mengisi dompet Rio dengan sejumlah uang yang tak sedikit, dan Rio tak curiga saat mendapati Seo sudah di kamar nya.

Wanita dewasa mengambil sisir dan membantu Rio merapikan rambut nya.

"Ayo, aku juga harus menjemput Kai di sekolah" ajak Seo, ia akan mengantar Rio ke Javo restauran.

#TBC

Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang