Dua Belas

211 48 17
                                    

Jangan lupa kasih vote dan komen:)

Mulai jatuh cinta
Part pendek

***

Melihat mereka terdiam, Sagara membanting tubuh Deon sehingga pemuda itu meringis kesakitan ke tanah, lalu Sagara menatap ke semua orang di sana yang terdiam.

"Gue capek musuhan," ujarnya datar.

"Gue ingin berdamai aja," lanjutnya. "Setuju?" tanyanya.

"Sa?" beo Devon tidak percaya.

Sagara melirik ke Devon, sambil berkata. "Apa?" tanyanya.

"Lo serius mau berdamai?"

Sagara mengangguk. "Iya, jujur. Gue capek musuhan, gak ada gunanya. Buang-buang tenaga."

"Oke, gue setuju." Sagara menoleh ke arah Deon, karena dia bicara seperti itu.

"Gue setuju. Nanti gue juga akan bantu kalian selesain masalah."

Sagara tersenyum tipis lalu mengulurkan tangannya dan di balas oleh Deon, sehingga laki-laki itu berdiri.

"Oke! Resmi ya! Zervanos dan Vanostra damai?!" ujar Sagara sambil menepuk pundak Deon.

"Oke."

"Kita akhiri ini dengan damai!" sahut Sagara.

Para anggota Zervanos dan Vanostra pun hanya menurut mantap, dan saling berpelukan ala cowok. Setelah itu, mereka pun di bubarkan. Termasuk Sagara yang akan pulang ke rumah.

***

"Lo udah sarapan belum?" tanya Vanya ke Starla. Saat ini mereka sedang berjalan di lorong sekolah.

"Udah kok," jawabnya datar. Starla masih teringat dengan kejadian kemarin saat Reno berani menciumnya.

'Reno brengsek!' batinnya.

"Starla! Vanya!" teriak seseorang yang membuat kedua gadis itu menoleh ke belakang dan melihat Belva yang sedang berlari menghampiri Starla dan Vanya.

"Hai! Selamat pagi!" sapa Belva sambil merangkul pundak Starla dan Vanya, dia sekarang berada di tengah-tengah kedua gadis itu.

"Pagi juga, Va." Starla tersenyum.

"Pagi juga!" ujar Vanya.

"Ya udah ayo, kita ke kelas!" Belva pun menarik Starla dan Vanya ke kelas.

"Sa? Serius berdamai?" tanya Valdo. Mereka berada WarMan (Warung Mang Maman) tempat nongkrong mereka yang terletak di belakang sekolah.

Sagara pun menoleh ke arah cowok itu. "Bener kok, kan gue udah bilang. Capek musuhan."

"Eum ... Sa?" sahut Devon, kali ini Sagara menoleh ke Devon.

"Apa?" tanyanya.

"Lo punya kepribadian ganda atau alter ego?" tanyanya sedikit meringis.

Sagara terdiam, bukannya menjawab. Dia malah tersenyum tipis, lalu memasukkan ponselnya di saku jaketnya.

"Menurut lo?" tanya Sagara.

Sebelum Devon menjawab, Galang bicara. "Eh, Von. Maksud dari lo apa?" tanyanya.

"Lo gak nyadar? Kalau sifat Sagara suka berubah-ubah?" tanyanya yang membuat Galang terdiam, lalu terkejut.

"Eh iya? Terus Sa? Jadi yang bener yang mana?" tanya Galang.

"Kalian akan tau nanti." Sagara pun bangkit dari tempat duduknya dan keluar dari warung itu.

SAGARA[Tamat&Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang