Delapan Belas

157 37 4
                                    

Jangan lupa kasih vote dan komen Kalau suka MAKASIH

Sekian terima kasih
Maaf pendek

*****

Sekarang ini. Starla berada di kantin bersama teman-temannya, Sagara juga begitu. Starla hanya bengong tanpa minat memakan bakso-nya, rupanya dia masih kesal kepada Bianca.

Sabrina yang melihat itu dengan segera dia menyenggol tangan Starla yang membuat sang empu tersadar.

"Lo kenapa? Dari tadi diem aja, di makan tuh baksonya."

"Ga."

"Kebiasaan," cibir Sabrina pelan tapi masih di dengar oleh Starla.

Bianca tersenyum miring, dia punya rencana yang akan membuat hubungan Sagara dan Starla retak sementara, dia memegang mangkuk yang berisi kuah bakso yang masih panas. 

Bianca dengan santai pelan menuju ke meja Starla. Namun, sebelum itu. Starla berdiri ingin pergi ke toilet. Tepat bersamaan, Bianca datang dan dia sengaja menabrak Starla dan alih-alih kuah bakso itu tumpah ke seragam sekolah Bianca.

Aksi itu, membuat seisi kantin tersebut kaget dan menoleh ke arah meja Starla, termasuk Sagara dan teman-temannya.  Sabrina, Vanya, Belva, Kania dan Naomi juga.

"Arkhh!" ringis Bianca.

Starla tersentak kaget. "Eh ...."

"Lo gimana sih?! Liat 'kan jadi basah baju gue! Panas nihhh!" sentak Bianca, kemudian dia bicara lagi. "Minta maaf sama gue!"

"Apaan sih?! Kok lo nyalahin gue? Lo kali, pake nabrak gue segala! Sengaja lo ya?!"

Aksi tersebut menarik perhatian seisi kantin tersebut, Sagara dan teman-temannya juga begitu  termasuk Sabrina, Vanya, Belva, Kania dan Naomi.

"Gak usah ngelak deh! Dah jelas-jelas lo duluan yang nabrak gue! Jadi lo yang harus minta maaf sama gue, Starla!"

"Ogah."

Bianca mengepalkan tangannya emosi lalu tiba-tiba dia tersenyum puas saat melihat Sagara yang menghampiri mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Starla ...." Starla dan Bianca sama-sama menoleh ke arah Sagara yang datang.

"Apa?!"

"Minta maaf sama Bianca."

Kedua mata Starla membelak, apa-apaan ini? Pikirnya.

"Gak mau! Gue gak salah!"

"Gak salah apaan lo?! Lo duluan yang nabrak gue!" sentak Bianca lagi sambil menunjuk ke wajah Starla.

"Gak usah fitnah! Lo dul-"

"Starla! Minta maaf sama Bianca!" potong Sagara.

"Tap-"

"Minta maaf!" potong Sagara lagi dengan tatapan tajamnya.

"Sa? Kok lo belain dia sih?!"

"Gue gak bela siapa-siapa. Justru lo yang salah, Starla. Jadi lo yang harus minta maaf sama Bianca!"

Sabrina, Vanya, Belva, Kania dan Naomi hanya terdiam melihat itu. Biarkan ini urusan mereka, tidak boleh ikut campur.

Starla menatap tidak percaya apa yang di lakukan cowok itu. Tangannya mengepal. Dah jelas-jelas Bianca yang salah, pikirnya.

"Jadi lo lebih bela dia daripada gue, Sa? Gue ini pacar lo, Sa. Pacar seperti apa lo lebih membela orang gak tau diri seperti Bianca hah? Sa ... Bianca yang duluan nabrak gue, pasti dia sengaja."

Sagara terdiam dengan raut wajah datar. Sedangkan Bianca berharap Sagara, cowok itu tidak akan mudah percaya dengan perkataan Starla di dalam hatinya.

"Tapi tetep lo harus minta maaf sama dia," ujar Sagara datar.

Bianca tersenyum senang, sedangkan Starla. Kedua matanya mulai berair, tangannya semakin terkepal.

"Gue kecewa sama lo." Setelah mengatakan kata-kata itu, Starla pergi meninggalkan kantin..

Sagara menatap punggung Starla yang semakin menjauh. Lalu kembali menatap ke arah Bianca, gadis tersebut semakin senang dan terdiam.

"Maafin cewek gue ya?" sahut Sagara.

Bianca mengangguk pelan, tapi diam-diam dia tertawa di dalam hati. Sagara menghela nafasnya, lalu pergi dari hadapan Bianca kemudian dia pun pergi dari kantin juga.

'Asyik! Eh tapi ini belum seberapa haha, Reno pasti akan senang tau ini.' Batinnya tertawa.

Sabrina menyipitkan matanya ke arah Bianca. Lalu berdiri dan berhadapan dengan Bianca, Bianca gelagapan sendiri.

"Lo ... sengaja?" tanyanya sambil menyipitkan matanya lagi.

Bianca gugup. "Nggak kok." Bianca tersenyum kikuk.

"Awas aja lo kalau beneran sengaja. Gue orang pertama yang akan tonjok lo!" celetuk Sabrina lalu dia pun pergi juga.

Bianca terdiam

****

"Star! Starla!" teriak Sabrina dari jauh saat melihat Starla yang berada di taman belakang sekolah.

"Apa?" tanya Starla dengan tatapan datar.

Sabrina ikutan duduk di samping gadis tersebut. "Eum, sepertinya Bianca sengaja deh. Apa jangan-jangan dia suka lagi sama Sagara?"

"Udah gak usah di bahas lagi."

"Ih. Starla! Gue kesel tau, sama Sagara. Gue yakin ini bukan salah lo kok."

"Emang."

"Ya udah tar gue bantu lo balikan lagi sama Sagara, gimana?"

"Udah gak usah, Sab."

Sabrina cemberut. "Jangan gitu atuh, Neng. Gue pengen kalian balikan." Starla hanya berdehem.

"Sagara!" teriak Devon. Saat melihat Sagara yang beradadi koridor sekolah.

Sagara membalikkan badannya dan melihat Devon berlari menghampiri dirinya, Sagara tetap memasang wajah datarnya tanpa ekspresi.

"Sa." Devon menepuk pundak Sagara.

Sagara hanya menaikkan salah satu alisnya. Devon berdehem lalu menatap intens ke arah Sagara.

"Lo lebih percaya sama Bianca?"

Sagara menghela nafasnya. "Ya."

"Tapi, Sa. Starla itu pacar lo, seharusnya lo harus percaya sama Starla. Bukan Bianca, bisa aja 'kan Bianca sengaja melakukannya?"

"Ini keputusan gue. Starla pacar siapa? Gue 'kan? Jadi bebas." Setelah itu dia pun pergi meninggalkan Devon.

"Sa! Sagara! Wey! Garaaaa!" teriak Devon.

"Berisik, njir. Ini sekolah bukan hutan!" celetuk Galang yang tiba-tiba datang bersama Saskara, Valdo dan Hudson.

Devon kaget lalu menoleh ke belakang. "Kirain siapa."

"Yuk. Kita susul dia," ajak Valdo. Lalu mereka pun dengan segera menyusul Sagara.

****

Segini dulu aja yaaa:)

Males ngetik aku tuh😸

SAGARA[Tamat&Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang