Tiga Puluh Dua

132 19 1
                                    

Vote dan Komen ya XIXIXI

Bentar lagi END🤗

*****

Bel istirahat pun berbunyi

Sagara, Devon, Saskara dan Galang bernapas lega. Mereka langsung menuju ke kantin, sesampai di sana mereka tidak sengaja melihat Valdo dan Hudson sedang asyik makan di meja lain.

"WAH! ENAK MAKAN YA KALIAN? GAK NGAJAK-NGAJAK, DIH!" serobot Galang tiba-tiba dan membuat Valdo dan Hudson terkejut akan kedatangan Galang, bukan hanya itu. Mereka pun terkejut saat melihat Sagara, Devon dan Saskara.

Valdo hanya nyengir. "Hehe, gue laper bro."

"Sama, bro," ujar Hudson.

"Ya udah. Kita juga makan," ujar Galang.

Lalu mereka pun memesan makanan. Setelah dapat, mereka pun memakannya. Namun, aksi makan mereka terhenti saat ada seseorang yang tiba datang lalu duduk di sampingnya Sagara, dan dia adalah Bianca.

"Ngapain lo?" Bukan, bukan Sagara yang nanya tapi Devon.

Bianca menoleh ke arah cowok itu dengan tersenyum. "Emang gak boleh gitu?"

"Ngga--"

Belum Devon ngomong. Sagara ngomong duluan. "Boleh, duduk aja."

Bianca tersenyum. "Makasih. Oh iya, gue boleh minta tolong gak?"

"Minta tolong apa?" tanya Sagara.

"Tolong ajarin ini. Gue bingung." Bianca menujukkan buku tulisnya ke hadapan Sagara, dan cowok itu menerimanya tanpa memperdulikan omongan teman-temannya yang melarang.

"Jadi gini ...." Sagara pun menjelaskan tentang pelajaran itu, ya walaupun beda jurusan namun Sagara cukup pintar.

Bianca dari tadi terdiam sambil memperhatikan serius Sagara yang menjelaskan tentang pelajaran itu dengan tersenyum, kadang-kadang dirinya berpegangan tangan.

Tidak lama kemudian. Kebetulan Starla datang bersama teman-temannya ke kantin, dan tiba-tiba sorot matanya mengarah ke arah Sagara dan Bianca.

Dan tangannya mulai mengepal. Kedua matanya mulai memanas dan terus memperhatikan mereka, tiba emosi Starla mulai memuncak saat Bianca berpegangan tangan ke Sagara.

Starla menggeram kesal lalu menghampiri mereka dengan tatapan angkuh dan marah.

"Wah, wah. Gak di sangka ya ada lont* di sekolah ini," sindirnya.

Sontak membuat Sagara, Bianca termasuk teman-temannya Sagara tersentak kaget saat kedatangan gadis berambut kecoklatan itu.

"Apa maksud lo?" tanya Bianca lalu berdiri.

"Lo masih nanya kenapa? Lo ngapain deket-deket sama cowok gue?"

Bianca tersenyum miring. "Cowok lo? Cowok gue kali."

Starla kembali mengepalkan tangannya. "Gak usah sok deh! Gue tanya sekali lagi, lo ngapain deket sama Sagara, hah?!" gertaknya yang membuat seisi kantin tersebut kaget.

Dengan santainya Bianca menjawab sambil melipatkan kedua tangannya di dada. "Emang kenapa? Cemburu lo? Haha, bagus deh kalau gitu. Emang lo gak pantes kok sama Sagara." Bianca mendorong kasar pundak Starla dengan jari telunjuknya.

"Lo," jeda Starla sebelum melanjutkan ucapannya lalu mengambil botol berisi saus di atas meja lalu memuncratkan ke seragam sekolah milik Bianca.

"LO APA-APAAN, STARLA!" gertak Bianca.

SAGARA[Tamat&Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang