Tiga Puluh Enam

151 23 3
                                    

Vote dan Komen ya xixi

:)

*****

Sagara dan Starla masih berpelukan. Namun, beberapa menit akhirnya mereka pun melepaskan pelukan itu.

Sagara menyeka air mata dari sudut matanya. "Aku terharu."

Starla terkikik geli. "Udah ihh! Jangan nangis terus!"

Sagara tertawa. "Hihi."

"Sayang," panggil Sagara tersenyum manis.

"A-apa?" tanya Starla gugup.

"Mau peluk lagi," jawabnya dengan nada manja.

"Gak ah. Aku ... mau pulang aja." Starla langsung berdiri dari tempat duduknya. Namun, Sagara segera mencekal tangan gadis itu dan membuat Starla kembali menatap ke arah dirinya lagi.

Starla dengan santainya hanya mengangkat salah satu alisnya. "Apa? Aku beneran ingin pulang."

"Peluk dulu baru kamu pulang," balas Sagara sok imut.

Starla memutar bola matanya malas. "Gak usah sok imut deh."

Sagara terkikik geli lalu kembali membuat Starla kembali duduk. Starla memggeram kesal, menahan amarah.

"Apa lagi?!" ujarnya kesal.

Sagara hanya nyengir. "Gak papa kok hihi."

Starla berdecak kesal. "Ya udah. Aku pulang."

Starla kembali berdiri menuju ke pintu. Sebelum itu, Sagara langsung menghadang Starla yang hendak membuka pintu.

"Mau ke mana?" tanyanya menatap tajam.

"Pulang," jawab Starla singkat.

"Gue gak izinin lo pulang. Sebelum lo peluk gue."

Starla berdecak kesal. "Emang kenapa sih?! Kayak mau pisah aja, pake pelukan segala."

Sagara manggut-manggut lalu tersenyum miring. "Bener nih?"

Starla tampak gugup. "Beneran kok. Awas, gue mau pulang!" ujarnya sambil berusaha menyingkirkan tubuh Sagara dari balik pintu.

Sagara tetap Sagara. Hanya acuh dan tidak memperdulikan Starla. Starla kesal karena Sagara tidak menyingkir dari sana.

"Minggir ihh! Sebelum gue teriak kalau lo mau perko*a gue!" kesalnya dengan tatapan marah.

"Hah? Apa? Gue gak denger lo ngomong apa."

"Budeg lo?!"

"Iya."

Starla tersenyum miring. "Oh pantes. Gue teriak aja ya?!"

"Tolong! Tolong! Gue mau di perko---"

Ucapannya terpotong karena Sagara langsung membekap mulut Starla. Starla mukul-mukul tangan Sagara agar bisa terlepas.

"Aaa! Anj*r sakit beg*!" umpat Sagara saat tangannya di gigit oleh Starla.

Starla yang melihat itu hanya tersenyum senang. Lalu bersedekap tangan di dada dengan tatapan remeh.

"Wahaha! Lagian sih! Nyebelin lo!"

Sagara terkekeh tanpa suara. "Nyebelin-nyebelin gini. Lo tetep sayang 'kan sama gue?"

Starla melirik sinis. "A-apaan sih? Geer amat jadi orang."

"Ya udah. Kita putus aja gimana?" tanyanya sambil menekan kata-kata 'Putus'

Kedua mata Starla membelak. "Apaan sih? Gue gak mau!"

"Tapi ... gue ingin putus dari lo. Lo jahat, nyebelin. Dan gue gak sayang lagi sama lo. Mending lo pergi deh dari sini, gue muak sama lo. Lo baperan, cemburuan lagi." Dengan santainya Sagara berbicara seperti itu sambil bersedekap tangan di dada.

SAGARA[Tamat&Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang