Satu

1.1K 203 95
                                    

Sagara menaiki motornya dan meninggalkan pekaran rumahnya ke sekolah. Sagara  berdecak sebel, karena Lampu Merah menyala dan dia memberhentikan motornya. Dia celingak-celinguk ke kiri dan kanan. Tanpa sengaja, dia melihat sebuah mobil merah berhenti tepat di pinggirnya.

"Cantik banget dia!" ucapnya. Ya karena yang di dalam itu cewek.

"Ya Tuhan. Semoga dia jodoh Gara!" ucap Sagara tersenyum girang.

Tiba-tiba lampu tersebut berubah jadi warna hijau. Sagara langsung menancap gas motornya dan sampai lah dia di sekolah.

Sagara turun dari motornya dan memghampiri para sahabatnya di kantin. Sagara tau, pasti sahabat-sahabatnya itu selalu ke kantin.

"WEY!" pekik Sagara aambil memukul meja. Sontak semuanya jadi kaget.

"Astagfirullah! Sagara! Ngagetin aja lo!" celetuk Valdo. Sedangkan Sagara hanya memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Oh ya, Gar. Lo napa keluar dari Grup?" tanya Galang.

"Pengen aja. Lagian sih kalian gak bantu Gara tadi ngeluarin Kecoa!" jawab Sagara dengan wajah memalas.

"Terserah lo!" timpal Hudson.

"Hehe," jedanya sebelum melanjutkan perkataannya. "Eh, tau gak? Tadi di jalan Sagara ketemu cewek!" ucapnya.

"Cantik?" tanya Devon.

"Ya namanya juga cewek pasti cantik ogeb!" ucap Hudson.

"Cantik."

"Tau namanya gak?" tanya Valdo.

Sagara menggeleng polos. "Nggak."

"Ck. Gak kenalan lo?" tanya Devon.

"Nggak. Orang dia di dalam mobil, gimana coba mau kenalannya?" tanya Sagara  cemberut.

"Ah! Terserah lo Alterio!" ucap teman-temannya kompak.

"Tau ah!"  Sagara langsung pergi dari sana ke kelasnya. Dia benar-benar malas berbicara sama teman-temannya itu.

Di koridor sekolah. Tanpa sengaja dia melihat cewek tadi di jalan tadi. Di bibirnya membentuk senyum yang manis.

"Hai!" sapanya sambil melambaikan tangannya.

Gadis itu merasa di panggil. Menoleh ke sumber suara dan melihat Sagara, dia hanya menatap malas dan datar lalu pergi begitu saja.

Senyum Sagara luntur. Wajahnya cemberut. "Yah? Kok pergi sih, dia?" gumamnya. Lalu dia juga pergi dari sana ke kelasnya.

***

"Selamat pagi anak-anak!" sapa Bu Ria--wali kelas XI Mipa-2. Yang tiba-tiba datang ke kelas tersebut.

"Pagi juga, Bu!" sapa balik mereka.

"Baiklah. Hari ini, kelas ini kedatangan siswi baru. Ayo, nak. Silahkan perkenalkan diri kamu." Bu Ria menatap ke gadis itu.

Dengan malas, dia pun memperkenalkan diri. "Starla."

"Udah? Gitu doang?" tanya salah satu siswi berambut pirang, namanya Bianca. Terkenal banget di SMA tersebut, dia juga Queen Bullying di sekolah tersebut.

"Starla Cazozia Vellyne, pindahan dari Inggris," lanjutnya sambil wajah datar.

"Dingin banget," bisik salah satu siswi ke siswi lain.

"Iya bener. Dingin sih, tapi cantik," balasnya.

"Hei! Sudah-sudah jangan ribut! Starla boleh duduk di samping Vanya." Bu Ria menunjuk ke Vanya yang di mana kursi di samping gadis itu kosong.

SAGARA[Tamat&Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang