Dua Puluh Empat

163 29 2
                                    

Vote dan Komen ya!

****

Sagara mulai Posesif

SMA Bima Sakti

Bel istirahat pun berbunyi

"Ayo, ke kantin!" ajak Belva.

"Kalian aja. Gue males," ujar Starla.

"Oh. Ya udah," balas Sabrina.

Lalu, Sabrina, Vanya, Belva, Kania dan Naomi pun keluar dari kelas meninggalkan Starla. Starla menghela nafasnya lalu dia melipatkan kedua tangannya di atas meja lalu mulai memejamkan kedua matanya.

Brak!

Starla tersentak kaget saat ada orang yang mendebrak mejanya. Sontak membuat dirinya kaget dan menatap tajam ke itu, sedangkan orang itu hanya nyengir tidak jelas.

"Sagara?!" Iya, yang mendebrak mejanya Starla adalah Sagara.

Sagara hanya nyengir. "Hai."

"Hai. Lo ngapain di sini hah?! Terus juga ngagetin gue lagi!"

"Emang gak boleh gue ke sini?"

"Boleh," jawabnya singkat.

"Gak ke kantin?" tanyanya lagi.

"Gak."

"Kenapa?"

"Banyak tanya banget sih!"

"Ya maaf." Sagara cemberut dan menampilkan ekspresi imut.

"Gak usah sok imut. Bukan makin imut, tapi makin jelek." Starla melirik Sagara sinis.

Sagara kembali nyengir. "Hehehe."

"Stop! Jangan nyengir terus! Malah jadi mirip kuda pas nyengir lo!" Starla mengangkat jari telunjuknya ke arah Sagara.

Sagara kembali memasang wajah datar. "Ya udah gini aja."

Starla tersenyum senang. "Nah, gini aja udah. Jangan  senyum juga ke cewek lain selain gue, oke?"

"Emang kenapa?"

Starla berdecak kesal. "Pokoknya gak boleh! Kalau masih tetep! Kita put--"

Ucapan Starla kena potong oleh Sagara dengan cara jari telunjuknya Sagara menempel di bibirnya Starla.

"Syutt! Iya nggak kok, Sayang."

Starla menepiskan tangan Sagara. "Ya udah, awas ya!"

"Iyaaaa." Sagara mengacak-acak rambut Starla.

Lagi-lagi Starla menepiskan tangan Sagara. "Ck! Hobi banget acak-acak rambut gue!"

Sagara hanya terkekeh.

"Ya udah, gue pergi dulu ya. Nanti pas pulang sekolah lo ikut gue ke kamar Apartemen gue."

Dahi Starla mengkerut. "Lo punya Apartemen?"

"Punya. Itu tempat kedua gue kumpul sama temen, dan tapi sebenarnya punya Papa gue sih."

Starla hanya mengangguk saja. "Oh."

"Ya udah gue pergi, ya."

"Ya udah sono kalau mau pergi mah. Gak ada yang ngelarang juga."

"Galak amat." Sagara terkekeh lalu pergi begitu saja meninggalkan kelas tersebut.

Starla juga kembali menggelamkan kepalanya lagi di atas meja, dia mengantuk dan tanpa sadar dirinya tertidur.

Tetapi kedua matanya kembali terbuka saat teman-temannya datang. Starla kembali berdecak kesal, ingin tidur aja susah amat sih, pikirnya.

SAGARA[Tamat&Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang