Bel masuk pun berbunyi. Kelas Sagara sekarang pelajaran pertama yaitu pelajaran IPA, sungguh. Galang dan Valdo benci dan tidak suka ke pelajaran ini apalagi gurunya itu galak dan killer, sebut saja namanya Pak Yudho.
"Selamat pagi anak-anak!" sapa Pak Yudho yang tiba datang ke kelas Sagara.
"Pagi, Pak!" sapa balik mereka.
"Oke lah. Mari kita mulai belajarnya."
"Buka buku halaman 24 dan kerjakan soalnya!" ujar Pak Yudho.
Mata Galang, Valdo dan Hudson melotot. Bagaimana tidak, pilihan ganda dan esaynya begitu banyak.
"Pak!" Tanpa malu, Galang mengacungkan tangannya sambil berdiri.
"Iya, Galang. Ada apa?" tanyanya.
"Ini banyak bener dah! Saya mana bisa mengerjakannya!" keluhnya.
"Itu nasib kamu. Tetap saja bodoh," ujar Pak Yudho santai.
Tidak terima di bilang bodoh, Galang geram. "Bukan bodoh, Pak. Saya tidak pintar!" ujarnya.
"Sama aja markonah!" sahut Valdo.
"Bodo!" Mata Galang melotot ke Valdo.
"Hei! Sudah-sudah! Kerjakan saja!" ucap Pak Yudho.
"Gimana mau mengerjakan kalau soalnya banyak gini?" tanya Valdo.
"Udah Bapak bilang 'kan! Kerjakan saja! Tidak usah banyak protes! Mau Bapak kurangi nilai kalian?!" ujarnya.
"Ya nggak lah!" celetuk Valdo.
"Ya makanya kerjakan saja!"
"Dih. Labai amat jadi guru!" gumam Galang pelan, tapi masih di dengar oleh Pak Yudho.
"Ngomong apa kamu?!" ujarnya sambil menunjuk ke Galang.
"Enggak, nggak kok. Papa, hehe." Galang cengesaan.
Mereka pun mengerjakan soal IPA itu. Dari pada di hukum atau di kurangi nilainya, Galang menendang kursi belakang milik Saskara.
"Ssstt! Saskara! Ini nomer 1 jawabannya apa?" bisiknya.
Saskara menoleh ke arah Galang dengan datar. "Mikir sendiri." Setelah itu dia kembali ke depan, Galang mengendus kesal.
"Sagara." Sagara mendongak ke atas saat namanya di sebut.
"Iya. Pak?" tanyanya.
"Coba kerjakan ini." Pak Yudho menunjuk ke soal IPA di papan tulis.
Sagara bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri papan tulis itu, lalu Pak Yudho memberikan spidol ke Sagara dan dia pun menerimanya.
"Apa ya?" gumamnya pelan.
'Apa fungsi dari hati?'
"Ah! Iya, aku tau!"
Sagara mulai mengerjakan soal itu. Dahi Pak Yudho mengkerut, lalu Sagara sudah selesai dia pun menyingkirkan diri dari papan tulis.
Mata Pak Yudho melotot. "Sagara! Apa yang kamu lakukan!" bentaknya.
"Benar 'kan, Pak? Fungsi hati itu?" tanyanya.
'Untuk menemukan cinta dan kasih sayang'-jawaban Sagara.
Seketika seisi kelas tersebut tertawa. Termasuk teman-temannya Sagara, saking ngakak-nya. Galang sampai terjungkal ke belakang dan semakin tertawa kelas tersebut.
"HEI! DIAM! BERISIK!" bentak Pak Yudho tiba-tiba. Seketika mereka pun berhenti tertawa.
Pak Yudho kembali menatap ke Sagara. "Salah! Jawabannya salah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA[Tamat&Lengkap]
Novela Juvenil[VOTE DAN KOMEN BILA SUKA✔] (Gakmaksasih) CERITA INI SUDAH TAMAT! PART MASIH LENGKAP!!! ||Di larang PLAGIAT|| Dia Sagara Alterio Sebastian. Cowok manis, baik hati, dia juga sedikit polos, kekanak-kanakan dan nakal juga. dia juga menjadi Pemimp...